Semua bisa membuat program Corporate Social Responsibility (CSR) yang bagus. Tapi CSR tersebutt tidak akan berjalan dengan baik jika perusahaan tidak melibatkan para stakeholder dalam praktiknya. Nah, pelibatan para stakeholder tersebut istilahnya adalah stakeholder engangement.
Stakeholder engangement didefinisikan sebagai praktik bahwa organisasi berusaha untuk melibatkan para stakeholder dengan cara yang positif dalam kegiatan organisasi (Greenwood, 2007 dalam Kinanthi, 2017).
Dalam stakeholder engangement, dua aspek penting yang paling sederhana adalah bisnis atau entitas dan stakeholder di dalamnya, keduanya akan menghasilkan hubungan yang saling menguntungkan dan kesepakatan keduanya akan mengurangi konflik (Ihugba, 2012).
Lantas, apa saja langkah-langkah stakeholder engangement itu? Simak ulasannya berikut ini.
#1 Identifikasi siapa stakeholder kita
Tahapan pertama yang harus dilakukan adalah dengan mengidentifikasi siapa stakeholder yang terlibat.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Stakeholder adalah pihak yang memiliki kepentingan, baik individu, atau kelompok masyarakat yang memiliki hubungan terhadap organisasi atau isu/permasalahan yang sedang diangkat. Supaya kalian bisa lebih paham, berikut ini pembagian stakeholder beserta contohnya:
Stakeholder internal: orang-orang yang memiliki kepentingan langsung dengan perusahaan seperti pemilik perusahaan (Owner), para pemegang saham, direksi, komisaris, hingga para karyawan perusahaan.
Stakeholder eksternal: semua pihak yang tidak memilki kepentingan secara langsung dengan perusahaan, namun peran mereka mempengaruhi keputusan yang diambil oleh stakeholder internal. Contohnya, customer/pelanggan dari perusahaan, supplier/vendor yang bekerjasama dengan perusahaan, kalangan akademisi, masyarakat umum, hingga pihak Pemerintah.
#2 Berkomunikasi dengan para stakeholder
Setelah tahu siapa saja stakeholder kita, tahapan selanjutnya adalah, lakukan komunikasi dengan para stakeholder tersebut.
Sebelum mengkomunikasikan CSRnya pada stakeholder eksternal, perusahaan harus menguatkan komunikasinya pada level internal terlebih dahulu. Perusahaan harus melakukan komunikasi internal untuk memastikan mereka satu visi, satu suara, saling memahami, dan saling setuju terkait program CSR yang akan mereka laksanakan.
Jika komunikasi pada level internal sudah selesai, perusahaan melanjutkan komunikasinya dengan stakeholder eksternal. Dekati mereka, cari tahu permasalahan yang ada, serta sama-sama diskusikan solusinya. Agar bisa lebih akurat, perusahaan dapat melakukan social mapping supaya solusi dari permasalahan yang ada dapat lebih diatasi dengan akurat.
Baca juga: Pemetaan Sosial (Social Mapping) sebagai Landasan Perencanaan Program CSR
#3 Bekerjasama dengan para stakeholder
Setelah perusahaan tahu permasalahan sosial yang dihadapi perusahaan serta solusinya sudah disetujui bersama, selanjutnya perusahaan harus melaksanakan program CSR berdasarkan temuan tersebut.
Dalam pelaksanaannya, perusahaan tidak dapat berjalan sendiri. Ia harus tetap berkomunikasi dan bekerjasama dengan para stakeholder yang disebutkan di atas. Mulai dari level internal hingga level eksternal supaya program CSR yang dibuat dapat lebih tepat sasaran dan lebih tepat guna.
Memang, pada praktiknya, perusahaan bisa saja “berjalan sendiri”. Namun bila perusahaan ingin mendapatkan kepercayaan dari para stakeholder, ia harus terus menjalin komunikasi dan kerjasama dengan para stakeholder. Sebab pada level perusahaan, komunikasi adalah bentuk akuntabilitas, transparansi, serta representasi dari perusahaan itu sendiri.
#4 Lakukan evaluasi dengan para stakeholder
Tahapan terakhir yang harus dilakukan perusahaan dalam stakeholder engangement adalah evaluasi. Perusahaan bersama para stakeholder harus sama-sama mengevaluasi program CSR yang sudah sama-sama mereka buat. PErusahaan dapat mencatat kelebihan dan kekurangan dari program tersebut agar kedepannya, program yang mereka buat dapat lebih baik lagi. Selain itu, tahapan akhir ini penting dilakukan untuk meningkatkan level kepercayaan dari para stakeholder pada perusahaan.
Itulah langkah-langkah Stakeholder engagement yang harus dilakukan perusahaan. Bagi yang masih bingung dengan Stakeholder engagement maupun masih bingung dengan CSR, silakan kontak kami di Olahkarsa agar program CSR yang akan kalian buat bisa lebih tepat guna dan tepat sasaran. Olahkarsa menyediakan jasa konsultasi terkait program CSR yang akan dibuat.
Daftar pustaka
Kinanthi, E. S. (2017). Analisis Penerapan Stakeholder Engagement Melalui Stakeholder Mapping: Studi Kasus pada Spare Part Division Perusahaan Otomotif. Universitas Indonesia.