Participatory Rural Appraisal sering diartikan sebagai kajian masyarakat secara partisipatif. Metode ini memungkinkan masyarakat perdesaan bersama-sama menganalisis masalah kehidupan dalam rangka merumuskan perencanaan dan kebijakan. PRA menekankan pada partisipasi dalam keseluruhan kegiatan serta peningkatan kemandirian dan kekuatan internal. Pendekatan PRA melibatkan masyarakat dalam proses pemikiran yang berlangsung selama kegiatan perencanaan, pelaksanaan, hingga pemantauan dan evaluasi program. Artikel ini akan membahas tentang metode participatory rural appraisal.
Tujuan
- Mengumpulkan data akurat dan mendalami berbagai informasi yang diperlukan.
- Memfasilitasi masyarakat untuk memahami kondisi mereka dan lingkungan sekitarnya
- Memberikan pembelajaran bahwa masyarakat sebagai peneliti bagi pengembangan wilayahnya sendiri.
- Menghasilkan rancangan program yang sesuai dengan keadaan masyarakat dan lingkungannya.
Metode ini dapat dilakukan bersama sama masyarakat dengan pendamping dari luar.
Prinsip Implementasi Metode PRA
Dalam implementasinya pada pengembangan program di desa Desa dapat dilakukan secara partisipatif. Inisiator pengembangan desa bersama masyarakat menganalisis kondisi dan sumber daya yang tersedia. Inisiator harus mendampingi masyarakat pada setiap tahapan pengembangan tanpa bersifat mendominasi. Pelaksanaan PRA memiliki 5 prinsip dasar yaitu:
- Participation, aspirasi dan informasi dari masyarakat lokal dalam proses pengembangan sangat esensial sebagai upaya implementasi pembangunan berbasis pendekatan partisipatif. Nilai-nilai yang harus diterapkan adalah engagement dan
- Teamwork, pemangku kepentingan saling bekerja sama untuk menganalisis kondisi, merumuskan kebijakan yang tepat, dan mencapai tujuan bersama. Masyarakat lokal dengan perspektif pengetahuan tentang kondisi wilayahnya, struktur sosial, dan budaya/tradisi. Pihak luar (sektor swasta, pemerintah, dan lain-lain) dengan perspektif disiplin ilmu dan pengalaman.
- Flexibilities, kebijakan pengembangan desa menyesuaikan pada sumber daya, waktu, keterampilan pihak yang terlibat, dan variabel-variabel lain yang sifatnya tidak tentu. Tidak ada blueprint secara khusus yang harus diikuti.
- Optimal Ignorance, harus dapat memprioritaskan apa saja yang dibutuhkan sehingga hasil dapat optimal, efektif, dan efisien. Informasi perlu dikumpulkan sebanyak-banyaknya untuk membantu pembuatan rekomendasi dan keputusan.
- Triangulation, untuk mendapatkan informasi yang tepat, relevan, dan benar maka perlu menghimpun informasi dari berbagai sumber serta melakukan cross check. Setidaknya ada 3 sumber yang harus digunakan dalam mengkaji suatu topik.
Konsep Utama Pilar Metode PRA
Implementasi metode PRA atau Participatory Rural Appraisal dapat dilakukan menggunakan konsep yang dilakukan melalui strategi manajemen stakeholder pada community development. Konsep tersebut antara lain :
- Empowerment, pemberdayaan masyarakat adalah kekuatan. Kepercayaan diri masyarakat diperkuat dengan asimilasi pengetahuan luar dengan pengetahuan lokal masyarakat. Membangun kemampuan masyarakat untuk mengkaji keadaan, mengambil keputusan, dan melakukan koreksi terhadap pengembangan wilayahnya.
- Respect, dalam PRA pihak luar menjadi seorang murid (learner) dan pendengar (listener) dengan menghargai kemampuan intelektual dan daya analisis masyarakat lokal.
- Localization, menggunakan sumber daya setempat secara ekstensif dan kreatif, seberapapun terbatasnya.
- Enjoyment, dilaksanakan dengan santai dan informal agar inisiator/fasilitator menyatu dengan masyarakat sehingga tercipta rasa saling percaya dan terbuka.
- Inclusiveness, memberikan perhatian lebih pada kelompok rentan seperti masyarakat marjinal (miskin, buta huruf, anak-anak, orang tua, minoritas, dan lain-lain) untuk terlibat dalam setiap prosesnya.
Proses Participatory Rural Appraisal (PRA)
Proses pelaksanaan motede PRA dilakukan secara menyeluruh dari hulu – hilir. Dimana proses tersebut mencakup perencanaan program, pelaksanaan dan pengorganisasian kelompok, monitoring program, dan evaluasi program.
Berikut ini skema implementasi PRA secara umum

Baca yang lainnya : Pentingnya Skill Komunikasi Interpersonal dalam Program Pengembangan Masyarakat