Judy N. Muthuri, Dirk Matten dan Jeremy Moon dalam penelitiannya Employee Volunteering and Social Capital: Contribution to Corporate Social Responsibility menyebutkan bahwa kegiatan kesukarelawanan karyawan atau employee volunteering merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan modal sosial (networks, trust and norms). Sebagai bagian dari organisasi (perusahaan), karyawan berhak atas informasi yang berkaitan dengan tata kelola bisnis di perusahaan. Menjadi hal penting bagi perusahaan untuk terbuka tentang tujuan dan tanggung jawab sosial perusahaan, dengan maksud meningkatkan perilaku bertanggung jawab di pihak karyawannya.
Berangkat dari upaya mengeksplorasi komitmen tanggung jawab sosial di perusahaan, employee volunteering program untuk employee social responsibility dalam waktu bersamaan bertujuan untuk menyeimbangkan porsi tanggung jawab sosial perusahaan. Ide tersebut sejalan bahwa tujuan lain dari praktik corporate social responsibility saat ini adalah untuk meningkatkan kualitas lingkungan kerja dan dalam waktu bersamaan memberikan manfaat kepada masyarakat. Konsep strategi menjadi sangat fit apabila disandingkan dengan employee volunteering program untuk menegasakan bahwa EVP merupakan bagian dari CSR. Sehingga dapat dijadikan sebagai landasan serta legitimasi bahwa sesungguhnya aktivitas kesukarelawanan merupakan sebuah praktik bisnis yang normal bukan sebagai praktik yang justru menjadi beban perusahaan.
Baca lainnya : Employee Volunteering Program: Komponen Komplementer CSR Perusahaan

Employee Volunteering Program (EVP) dapat dikatakan sebagai socially responsible corporation behavior dengan partisipasi karyawan. EVP juga dapat menjadi salah satu bentuk new structural arrangement, yaitu penyesuaian untuk merespon keterbatasan beberapa strategi CSR lainnya. EVP berusaha menyeimbangkan taanggung jawab terhadap akor internal dan eksternal perusahaan. Dalam praktiknya, EVP telah memberikan manfaat bagi banyak pihak yang terlibat seperti masyarakat, karyawan, dan bagi perusahaan sendiri (peningkatan reputasi baik, human resource management, dan meningkatkan modal sosial) (Paco&Nave, 2013:Muthuri et al, 2009). Poin penting yang dapat diambil adalah bahwa pada dasarnya EVP juga dipandang sebagai salah satu strategi bisnis CSR dapat dijadikan sebagai sweet spot antara perusahaan, prioritas, employee interest, dan social needs.
Selama ini, aktivitas kerelawanan karyawan belum terdokumentasikan dengan baik oleh perusahaan, terbukti dengan belum terlalu populernya istilah tersebut di Indonesia. Namun beberapa perusahaan di Indonesia telah berhasil mengimplementasikan EVP diantaranya adalah:
- PT Telkom Indonesia, Tbk
Melalui program Ayo Bikin Nyata, PT Telkom Indonesia, Tbk membangun partisipasi karyawannya untuk melahirkan inovasi social project yang menjawab kebutuhan atau permasalahan sosial. Program Ayo Bikin Nyata juga menjadi bentuk partisipasi aktif PT Telkom Indonesia, Tbk melalui karyawannya untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs. Program ini diharapkan dapat membentuk karyawan PT Telkom Indonesia, tbk yang memiliki rasa sosial tinggi, kompetitif, kreatif, dan aktif sehingga mampu menjadi bagian dari perubahan nyata untuk Indonesia, khususnya masyarakat di sekitar tempat tinggal.
2. Employee Volunteerism PT Pertamina
Employee volunteerism dilaksanakan pekerja Pertamina untuk membangun jiwa kepedulian sosial dengan membangkitkan semangat mengabdi yang dilaksanakan dalam dua fokus kegiatan utama, yaitu Pertamina Energi Negeri (PEN) di bidang pendidikan dan penanganan bencana alam. Karyawan Pertamina dengan kesadaran pribadinya diberikan kesempatan untuk mendarmabaktikan dirinya menjadi pengajar di sekolah-seolah dasar dan menengah khususnya di wilayah perbatasan, daerah terpencil, dan daerah terisolir. Kegiatan seperti berbagi ilmu, berkreasi serta membantu berbagai sarana pendidikan yang dibutuhkan. Secara tidak langsung Pertamina melalui karyawannya telah turut serta meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia. Employee volunteerism juga telah melahirkan komunitas Relawan Pertamina Peduli yang berperan aktif, menjadi garda terdepan dalam setiap tanggap darurat bencana.
3. Mining Industri Indonesia (MIND ID)
Implementasi EVP oleh MIND ID terangkum dalam program SENYAWA yang dilaksanakan tiga kali dalam setahun. Program Senyawa diinisiasai sebagai wadah bagi karyawan MIND ID untuk turut terlibat dalam kegiatan sosial. Kegiatan yang dilakukan diantaranya adalah galang donasi yang kemudian dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur umum seperti fasilitas air bersih, sanitasi, dan pembangunan rumah layak huni bagi keluarga berpenghasilan rendah.