Pada dasarnya seorang konseptor akan senantiasa berorientasi terhadap tujuan atau goals yang akan dicapai, bukan berdasarkan input yang ada sekarang. Setelah menentukan tujuan, langkah selanjutnya adalah melakukan self reflection untuk mengetahui gap antara tujuan yang akan dicapai dengan input yang dimiliki sekarang. Proses untuk berpikir strategis tentunya tidak dapat dilakukan serta merta saja sehingga dibutuhkan suatu metode atau tools untuk mendukung proses berpikir tersebut. Salah satu teori menarik yang menjelaskan tentang berpikir strategis adalah “Start From the End”. Secara sekilas, yang dimaksud adalah berpikir strategis dimulai dari akhir. Kenapa bisa begitu ? Artikel ini akan membahas tentang salah satu metode yang diterapkan dalam strategic thinking and planning.
Pengertian Strategic Thinking and Planning
Berpikir Strategis merupakan proses pengembangan dan evaluasi setiap keputusan dan tindakan sehubungan dengan keadaan saat ini dan masa depan. Berpikir strategis juga merupakan kemampuan membuat rencana yang efektif dan sejalan dengan tujuan organisasi dalam situasi tertentu. Berpikir strategis memberikan ulasan terkait dengan masalah kebijakan; Melakukan rencana jangka panjang; Menetapkan tujuan dan menentukan prioritas; dan mengidentifikasi potensi risiko dan peluang.
Faktor Sukses Strategic Thinking and Planning
Kaufmann menjelaskan bahwa dalam melakukan strategic thinking and planning terdapat 6 critical success factor, hal tersebut diantaranya :
- Keluar dari zona nyaman. Beberapa hal yang harus dijadikan pedoman adalah challenge wisdom saat ini, challenge asumsi-asumsi yang ada, cari bukti kuat, lakukan identifikasi kenyataan yang baru dan sesuaikan, serta cerminkan dalam model mental anda.
- Tentukan hasil akhir yang diinginkan. Dalam konsep “Berawal dari Akhir”, ada istilah mau kemana, dari mana dan caranya bagaimana. Mau kemana versus darimana itulah yang disebut Gap. Gap kemudian berubah menjadi needs, dan needs kemudian berubah menjadi problem. Tentu saja pengertian problem di sini berbeda dengan pengertian keseharian yang merupakan kata lain dari masalah.
- Siapkan tujuan yang akan dicapai. Beberapa hal yang harus dijadikan pedoman adalah melakukan challenge tujuan yang kurang jelas dan membayangkan masa depan yang lebih baik. Selalu menggunakan metode pengukuran setiap proses perubahan yang terjadi, sehingga semuanya bisa diukur untuk mencapai tujuan yang akan dicapai.
- Tentukan needs yang merupakan gap dari kondisi saat ini dan kondisi yang akan dicapai.
- Tentukan visi yang ideal dan terukur. Penentuan visi yang ideal dan terukur mendorong suatu proses yang dilakukan secara optimal untuk dapat dinilai kemajuannya.
- Menggunakan 3 tingkat berpikir perencanaan dan hasil. 3 tingkat berpikir tersebut yaitu Mega, Makro, dan Mikro. Ketika seseorang melakukan tindakan skala mega, maka makro dan mikro tentunya akan terakomodir. Hal tersebut menandakan bahwa seorang konseptor atau pemimpin harus berpikir secara komprehensif
Pemikiran Strategis vs Pemikiran Konvensional
Pada bagian ini akan membahas tentang perbedaan pemikiran strategis dengan pemikiran konvensional.

Kesimpulan
Strategic Thinking and Planning (Start From the End) merupakan suatu metode yang dapat digunakan oleh seorang pemimpin dalam merumuskan visi, kebijakan, dan rencana yang akan datang. Start From the End mengajarkan untuk selalu berpikir dari akhir, dari goals yang akan dicapai tersebut disesuaikan dengan kondisi sekarang dan itu yang disebut gap. Gap akan diubah menjadi needs sebagai upaya untuk dapat mencapai goals yang akan dicapai. Sehingga dengan orang berpikir “Mulai dari Akhir”, menandakan bahwa orang tersebut berpikir secara komprehensif terhadap sesuatu yang sedang direncanakannya.
Baca lainnya: Pentingnya Skill Komunikasi Interpersonal dalam Program Pengembangan Masyarakat