Semakin hari, istilah Corporate Social Responsibility atau CSR semakin tidak asing di tengah masyarakat. Hal ini disebabkan karena jumlah perusahaan yang melakukan CSR semakin hari semakin banyak. Masyarakat yang merasakan dampak CSR secara langsung pun semakin hari semakin banyak.
Nah, bagaimana cara perusahaan membuat program CSR yang baik dan benar supaya tepat sasaran sehingga dana yang dialokasikan tidak mubazir? Simak pembahasannya berikut ini.
Social Mapping adalah Kunci
Kita beri contoh sederhana berikut ini ya. Klub sepak bola profesional pasti tidak sembarangan bertanding. Para pemain, pelatih, dan manajer menganalisis kelebihan dan kekurangan lawannya sebelum bertanding. Hasil analisis tersebut menentukan strategi apa yang akan dilakukan, formasi menyerang, formasi bertahan, serta daftar pemain yang akan diturunkan. Bisa saja tim sepak bola tersebut “cuek” saja tanpa memikirkan strategi apa-apa. Tapi probabilitas mereka untuk menang biasanya kecil.
Nah, Social Mapping atau pemetaan sosial adalah salah satu bentuk strategi yang digunakan perusahaan sebelum membuat program CSR. Pemetaan sosial ini memberi gambaran awal tentang kondisi sosial, ekonomi dan budaya dari kelompok masyarakat yang jadi sasaran CSR perusahaan.
Implementasi Social Mapping
Dalam praktiknya, Social Mapping akan menghasilkan output berupa jumlah penduduk, komposisi jenis kelamin penduduk, rentang usia penduduk, pekerjaan, tingkat pendidikan, hingga penghasilan. Termasuk data-data sosial budaya seperti adat istiadat hingga kebiasaan dan kearifan lokal masyarakat yang berlaku.
Setelah data-data tersebut terhimpun, perusahaan dapat mengetahui urgensi kebutuhan masyarakat sebagai landasan dalam penyusunan program CSR yang dilakukannya. Memang, tanpa melakukan pemetaan sosial pun, CSR akan berjalan, namun tidak akan tepat sasaran.
Social Mapping ini bisa dilakukan secara mandiri oleh perusahaan. Bisa juga dengan menggunakan jasa konsultan ahli yang di-hire oleh perusahaan sebagai pihak ketiga. Jika perusahaan menginginkan hasil yang maksimal, lebih baik menggunakan jasa konsultan agar hasilnya lebih akurat dan CSR yang dilakukannya tepat sasaran.
Tahapan Social Mapping
Data Social Mapping ini diambil dengan mengkombinasikan data sekunder dan data primer melalui metode field study atau turun langsung ke lapanangan. Dalam field study, tim peneliti akan menggali data dengan melakukan wawacara mendalam (indepth interview), diskusi kelompok atau focus group discussion (FGD), hingga melakukan pengamatan langsung.
Tentunya responden yang dipilih tim peneliti tidak boleh sembarangan. Jumlah responden yang diwawancara secara mendalam dilakukan dengan metode yang dinamakan snowballing system. Demikian juga dengan FGD. Orang-orang yang diajak diskusi adalah tokoh masyarakat setempat atau pejabat pemerintahan setempat yang lebih memahami kondisi masyarakat setempat. Sebab, jika responden dan orang yang diajak diskusi tidak tepat, hasilnya pun tidak akan akurat.
Tim peneliti pun mengamati kondisi fisik wilayah yang ia teliti seperti wilayah pertanian, wilayah peternakan, kawasan permukiman, situs bersejarah, akses transportasi, hingga kantor pemerintah untuk kemudian dipetakan dalam pemetaan sosial yang dilakukannya. Dalam melakukan Social Mapping, tim peneliti dianjurkan menggunakan acuan AA1000SES (Stakeholder Engagement Standard) dan ISO 26000: 2010 tentang Petunjuk Tanggungjawab Sosial.
Baca juga: ISO 26000 Sebuah Panduan dalam Tanggung Jawab Sosial
Kesimpulan

Hasil pemetaan sosial ini akan digunakan perusahaan dalam merumuskan program CSR yang akan mereka laksanakan layaknya pengamatan yang dilakukan seorang pelatih atau manajer klub sepak bola profesional sebelum bertanding melawan klub lainnya. Dengan melakukan Social Mapping, segala permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat dapat dipetakan sehingga program CSR yang dibuat perusahaan dapat berfokus pada hal tersebut.
Demikian penjelasan tentang Social Mapping. Bagi yang masih bingung dengan Social Mapping, silakan kontak kami di Olahkarsa agar program CSR yang akan kalian buat bisa lebih tepat guna dan tepat sasaran. Olahkarsa menyediakan jasa terkait Social Mapping, termasuk jasa konsultasi terkait program CSR yang akan dibuat.