Konferensi Perubahan Iklim ke-29 (COP29) yang baru saja berakhir telah menjadi tonggak penting dalam upaya global untuk mengatasi perubahan iklim. Dengan berbagai keputusan strategis, COP29 memperkuat komitmen internasional terhadap aksi iklim yang ambisius. Berikut adalah beberapa poin penting yang dicapai dalam konferensi ini:
Pendanaan Iklim
Salah satu pencapaian terbesar COP29 adalah peningkatan target pendanaan untuk negara berkembang. Target pendanaan yang sebelumnya sebesar USD 100 miliar per tahun kini dinaikkan menjadi USD 300 miliar per tahun pada 2035. Langkah ini menunjukkan pengakuan yang lebih besar terhadap kebutuhan mendesak negara-negara berkembang untuk menghadapi dampak perubahan iklim sekaligus membangun kapasitas mereka menuju pembangunan berkelanjutan.
Pasar Karbon
Kesepakatan penting lainnya adalah operasionalisasi pasar karbon antarnegara. Sistem perdagangan karbon ini dirancang untuk memastikan adanya mekanisme yang lebih transparan dalam kredit karbon, memungkinkan negara-negara untuk bekerja sama dalam mencapai target pengurangan emisi global. Dengan kerangka kerja yang lebih jelas, pasar karbon diharapkan dapat menjadi alat yang efektif dalam mendanai transisi menuju ekonomi rendah karbon.
Transparansi dan Pelaporan
Untuk pertama kalinya, 13 negara telah menyerahkan Laporan Transparansi Dua Tahunan (BTR) mereka, menandai langkah maju dalam komitmen pelaporan iklim global. Selain itu, COP29 meluncurkan inisiatif #Together4Transparency, yang bertujuan untuk meningkatkan transparansi dalam kebijakan iklim melalui kolaborasi dan teknologi baru. Inisiatif ini diharapkan mampu mendorong akuntabilitas dan kepercayaan antarnegara.
Adaptasi untuk Negara Berkembang
Negara berkembang menjadi fokus utama dalam diskusi adaptasi iklim di COP29. Implementasi Rencana Adaptasi Nasional (NAP) dipercepat melalui pembiayaan inovatif dan strategi kolaboratif. Dengan pendekatan ini, negara berkembang diharapkan mampu meningkatkan ketahanan terhadap dampak perubahan iklim sekaligus melibatkan komunitas lokal dalam proses adaptasi.
Indonesia dalam COP29
Sebagai salah satu negara yang rentan terhadap dampak perubahan iklim, Indonesia memainkan peran aktif dalam COP29 dengan mengidentifikasi 19 inisiatif penting. Inisiatif tersebut mencakup 14 aspek negosiasi dan 5 bentuk kerja sama platform. Berikut beberapa sorotan:
Mutual Recognition Arrangement Indonesia-Jepang: Kesepakatan ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama bilateral dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Pengembangan Sertifikat Pengurangan Emisi Indonesia (SPEI): SPEI menjadi langkah strategis dalam menyediakan sertifikasi emisi karbon yang diakui secara internasional.
Komitmen Indonesia ini tidak hanya menunjukkan kepemimpinan dalam aksi iklim regional tetapi juga memperkuat posisi Indonesia dalam peta aksi global. Dengan dukungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan berbagai mitra internasional, Indonesia berupaya menjadikan perubahan iklim sebagai peluang untuk transformasi ekonomi yang lebih hijau.
COP29 telah memberikan momentum baru bagi upaya global menghadapi tantangan perubahan iklim. Dengan peningkatan pendanaan, transparansi, dan kolaborasi internasional, dunia memiliki peluang lebih besar untuk mewujudkan masa depan yang berkelanjutan.
Baca Juga: Jejak Karbon dan Teknologi Digital sebagai Solusi Utama Dunia