Masyarakat Kelurahan Kutawaru, yang terletak di pesisir Cilacap, mayoritas memiliki mata pencaharian sebagai nelayan jaring apung, tetapi ilegal. Dalam kegiatannya, jaring yang digunakan seringkali menghalangi kapal yang akan lewat sehingga para nelayan pun harus sering berurusan dengan pihak berwajib.
Dari permasalahan yang ada, PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) pada tahun 2012 menginisiasi alih profesi bagi para nelayan agar dapat melakukan kegiatan ekonomi yang lebih baik, yaitu melalui program pelatihan pembuatan batik Kutawaru. Tidak hanya para nelayan, ini juga bertujuan memberdayakan ibu-ibu dan anak muda.
Pada awalnya, program diisi dengan pelatihan dasar membatik, membatik lanjutan dengan teknik cap dan tulis, pewarnaan, manajemen, program magang dan studi banding, pelatihan kewirausahaan, dan pembentukan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Laksana Batik Jaya. Kemudian, program berkembang dengan memanfaatkan mangrove, yang banyak tumbuh di Kutawaru, sebagai pewarna alami kain batik dan dijadikan motif khas Kutawaru.
Saat ini, KUB ini telah memiliki lebih dari 20 anggota, yang juga telah melatih anak-anak untuk belajar membatik. Pelaksanaan program juga melibatkan mitra pendamping, meliputi pemerintah, perguruan tinggi, hingga swasta. Untuk lebih mengenalkan batik Kutawaru kepada masyarakat luas, program ini juga terintegrasi dengan eduwisata di Kutawaru yang menjadi destinasi wisata baru di Cilacap.
Saat ini, KUB Leksana Batik Jaya telah memiliki badan usaha dengan nama yang sama. Omset yang didapatkan oleh anggota pun terbilang sangat tinggi.
Sumber: Sustainability Report PT Solusi Bangun Indonesia Tbk 2019