Di era keberlanjutan, perusahaan dituntut tidak hanya patuh akan regulasi yang ada, melainkan mampu membangun kepercayaan publik dan menjaga relasi dengan para pemangku kepentingan (stakeholder).
Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) yang dijalankan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menjadi instrumen utama untuk menilai sejauh mana perusahaan melaksanakan pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan.
Namun, keberhasilan PROPER tidak hanya diukur dari aspek teknis lingkungan saja. Ada aspek sosial melalui Stakeholder Engagement (SE) dan Social License Index (SLI) yang menjadi bagian penting dalam membangun legitimasi dan penerimaan publik.
Inilah mengapa perusahaan perlu strategi pendampingan komprehensif, bukan hanya untuk lolos penilaian PROPER, tetapi juga untuk memperkuat keberlanjutan sosialnya.
Apa Itu PROPER dan Mengapa Penting?
PROPER adalah program evaluasi kinerja lingkungan yang mendorong perusahaan untuk melangkah beyond compliance. Tidak hanya patuh terhadap aturan, tetapi juga menunjukkan kontribusi dalam efisiensi energi, pengendalian pencemaran, pengelolaan limbah, hingga pemberdayaan masyarakat.
Dengan hasil penilaian yang dipublikasikan secara terbuka, PROPER lebih dari regulasi, melainkan sebuah instrumen reputasi. PROPER dengan kategori Hijau atau Emas menjadi simbol kredibilitas perusahaan dalam mengelola dampak lingkungan sekaligus meningkatkan nilai kepercayaan dari investor, konsumen, dan publik.
SE & SLI: Bagian Penting dari Pendampingan PROPER
Pendampingan PROPER: Stakeholder Engagement (SE)
Stakeholder Engagement adalah kerangka evaluasi yang menilai sejauh mana perusahaan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholder) dalam program atau operasionalnya. Kerangka ini bersifat dinamis dan partisipatif, dilakukan melalui metode seperti FGD, survei, dan wawancara mendalam.
Tujuan utamanya:
- Mengidentifikasi pihak yang berpengaruh terhadap keberhasilan program.
- Menilai efektivitas komunikasi dua arah.
- Meminimalisasi risiko sosial melalui keterlibatan sejak awal.
Pendampingan PROPER: Social License Index (SLI)
Social License Index (SLI) mengukur tingkat penerimaan sosial masyarakat terhadap keberadaan dan aktivitas perusahaan. Indikator yang digunakan mencakup trust, legitimacy, credibility, hingga acceptance level.
Dengan SLI, perusahaan bisa:
- Memahami tingkat kepercayaan dan dukungan masyarakat.
- Mengidentifikasi risiko sosial atau potensi konflik.
- Menyusun strategi komunikasi dan partisipasi jangka panjang.
Mengapa Pendampingan PROPER Harus Terintegrasi dengan SE & SLI?
Meningkatkan Skor PROPER
PROPER kini menilai aspek sosial dan pemberdayaan masyarakat. Pendampingan SE & SLI membantu memastikan perusahaan tidak hanya patuh, tetapi juga memenuhi ekspektasi sosial.
Membangun Kepercayaan Publik
Keberhasilan perusahaan tidak hanya dinilai dari kinerja finansial atau teknis, tetapi juga sejauh mana masyarakat merasa percaya dan mendukung program yang dibuat oleh perusahaan.
Meminimalisasi Risiko Sosial
Konflik sosial atau penolakan masyarakat bisa berdampak langsung pada operasional. SE & SLI membantu perusahaan mendeteksi potensi masalah lebih awal.
Mencapai Keberlanjutan Jangka Panjang
Perusahaan yang mendapatkan social license to operate lebih mudah menjaga kesinambungan bisnis, membuka akses investasi, hingga memperkuat reputasi.
Keberhasilan perusahaan ini meraih peringkat PROPER tidak hanya bergantung pada kinerja lingkungan saja, namun memiliki kemampuan dalam membangun Stakeholder Engagement (SE) yang kuat dan memperoleh Social License Index (SLI) yang positif.
Sebagai mitra strategis, Olahkarsa menghadirkan pendampingan PROPER melalui pendekatan corporate sustainability yang komprehensif, mulai dari sustainability management, ESG consulting, pendampingan Stakeholder Engagement & Social License Index (SLI) hingga pengukuran dampak dengan Social Return on Investment (SROI).
Dengan layanan end-to-end corporate sustainability management, Olahkarsa membantu perusahaan meningkatkan transparansi, memperkuat kepercayaan publik, dan mengoptimalkan sustainability initiatives agar selaras dengan tujuan ESG secara efektif dan relevan.
Hubungi Minno sekarang: http://wa.me/6208112130130
Referensi:
- Science Direct. (2023). Integration of Stakeholder Engagement Practices in Pursuit of Social Licence to Operate in A Modernising Mining Industry.
- Arthur Little. (2022). Securing the Social License.
- Sekretariat PROPER Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (2021). Penilaian Dokumen Inovasi Sosial dan SROI.
- Sekretariat PROPER Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (2021). Kriteria PROPER.