Surakarta, 17 Oktober 2025 — International Conference on Sustainable Innovation and Environment (ICSIE) 2025 resmi digelar dengan sukses. Acara ini berlangsung selama tiga hari penuh di Kota Surakarta.
Konferensi tersebut diselenggarakan oleh Universitas Sebelas Maret (UNS) bersama Olahkarsa, AABI, dan AIBI. Tema utama yang diangkat adalah “Innovation for a Sustainable Future: Creating Environmental and Social Impact.”
Dalam penyelenggaraannya ICSIE 2025 mempertemukan akademisi, pelaku bisnis, pembuat kebijakan, dan inkubator dari 19 negara Asia. Tujuannya memperkuat kolaborasi lintas sektor dan menciptakan inovasi berkelanjutan yang berdampak.
Hari Pertama: Sinergi Akademisi dan Praktisi
ICSIE 2025 dibuka dengan Panel Session yang dihadiri oleh tokoh-tokoh internasional seperti:
- Dr. Laksana Tri Handoko, Kepala BRIN
- Prof. Kwang-Geun (James) Lee, Presiden AABI
- Prof. Wahyudi Sutopo, Universitas Sebelas Maret
- Dr. Alexander Bauer, Wittenborg University
- Mark Hall, Ph.D, Birmingham Business School
Diskusi hari pertama menyoroti pentingnya kolaborasi lintas disiplin dan komersialisasi riset hijau untuk mempercepat transisi menuju ekonomi berkelanjutan.

Key Insight Hari Pertama
- Sustainable innovation menciptakan teknologi, nilai sosial, dan ekonomi.
- Sinergi antara akademisi dan sektor industri menjadi motor penggerak innovation ecosystem nasional.
- Indonesia berpotensi menjadi pusat riset keberlanjutan Asia dengan dukungan kolaborasi internasional.
Selain itu, ratusan peneliti mempresentasikan risetnya dalam Parallel Session, membahas topik seperti Green Technology, Sustainable Infrastructure, Policy, Socioeconomics, and Law.
Hari Kedua: Kolaborasi Regional dan ESG Leadership
Hari kedua ICSIE 2025 diisi dengan forum kolaboratif AABI-AIBI-Olahkarsa Innovation Summit, menghadirkan inovator dari berbagai negara Asia.
Pembicara utama meliputi:
- Zheng Bi (Cathy) & Huang Lihong (Celina) – Shanghai Technology Innovation Center (China)
- Watcharin Witthayaweerasak – Thai-BISPA (Thailand)
- Dr. MA Josefina P. Abilay – MVINet Consortium (Filipina)
- Unggul Ananta – CEO Olahkarsa
- Rully Yusuf – EVP ESG PT Pegadaian
- Aloysius Wiratmo – IBCSD

Forum ini menyoroti pentingnya inkubator bisnis dan ESG leadership sebagai pilar utama dalam memperkuat inovasi yang inklusif dan berdampak.
Key Insight Hari Kedua
- ESG menjadi fondasi strategis dalam menciptakan bisnis yang tangguh dan berdaya saing global.
- Kolaborasi lintas negara mempercepat transformasi menuju ekonomi rendah karbon di Asia.
- Inklusi keuangan dan green finance berpotensi besar mendorong dekarbonisasi sektor industri.
Acara kemudian ditutup dengan Awarding & Networking Night, yang memberikan penghargaan AABI Award, AIBI Award, dan ICSIE Award bagi inovator serta peneliti terbaik di bidang sustainability and innovation.
Hari Ketiga: Inovasi dan Kearifan Lokal
Penutupan ICSIE 2025 dilakukan dengan Innovation & Cultural Visit ke Solo Technopark dan Pura Mangkunegaran. Kunjungan tersebut menunjukkan bagaimana teknologi dan budaya lokal dapat berpadu untuk mendukung pembangunan berkelanjutan berbasis komunitas.

Peserta internasional mendapatkan pengalaman langsung tentang integrasi innovation hub lokal dengan kearifan budaya Jawa, menjadikan Surakarta contoh nyata kota inovatif yang mengedepankan keberlanjutan.
Baca juga: Indonesia Corporate Sustainability Award 2025 Hadir November Mendatang
Capaian dan Dampak ICSIE 2025
ICSIE 2025 mempertemukan lebih dari 100 akademisi dan peneliti, 100 startup dan inovator, serta 190 anggota asosiasi inkubator bisnis.
Kegiatan ini menghasilkan:
- Publikasi ilmiah (indexed proceedings & journal publication)
- Policy brief dan strategic roadmap untuk penguatan inovasi berkelanjutan
- Kesepakatan riset lintas negara dan kemitraan akademik baru
ICSIE 2025 memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat inovasi dan keberlanjutan di kawasan Asia, serta menjadi momentum penting dalam memperkuat ekosistem riset dan teknologi hijau di tingkat global.