Enbal merupakan salah satu makanan pokok masyarakat Maluku yang terbuat dari singkong beracun. Meskipun terdengar berbahaya, namun jika diolah dengan baik dan benar maka singkong akan aman untuk dikonsumsi. Proses pengolahan singkong ini meliputi pengupasan kulit, pencucian, pemarutan, dan pengeringan dengan cara dijepit dengan kayu selama satu malam hingga kering dan bertekstur seperti tepung. Proses ini bertujuan untuk mengeluarkan racun.
Biasanya, masyarakat menikmati enbal dengan lauk pendamping, digoreng, dibuat menjadi lempeng, maupun dicampur dengan kacang. Namun di tangan Carolina Tapotubun, pemilik Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Rejaubes, enbal dapat diolah menjadi es krim dan camilan stick. Untuk varian es krim, ada rasa cokelat dan stroberi sedangkan camilannya ada Enbal Stick. UMKM yang telah berdiri sejak tahun 2015 ini juga mengeluarkan produk terbaru berupa Kelor Enbal (Kelen) Stick di tengah masa pandemi. Daun kelor dipilih menjadi bahan untuk dipadukan dengan enbal karena manfaatnya yang dapat meningkatkan imun tubuh.
UMKM di Langgur, Maluku Tenggara ini merupakan mitra binaan CSR PT Pertamina MOR VIII sejak tahun 2019 dan telah menerima dana kemitraan yang dimanfaatkan untuk pengadaan mesin pembuat es krim dan inovasi kemasan. Tujuannya, agar produk khas Tual ini tidak hanya dikenal di sekitar Maluku saja, tetapi juga hingga mancanegara dan kualitasnya semakin baik. Hal ini juga didukung oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat yang berkomitmen memasarkan produk ini ke Cina dan Australia.
Sumber:
https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailTetap=583