Kawasan Ekonomi Masyarakat (KEM) Kolok Bengkala di Kabupaten Buleleng, Bali merupakan program CSR PT Pertamina MOR V. Program pembangunan KEM telah dimulai sejak tahun 2015 dengan tujuan memberdayakan dan membangun kemandirian masyarakat Desa Bengkala.
Desa ini memiliki keunikan tersendiri, yaitu terdapat Komunitas Kolok yang berjumlah sekitar 50 orang. Dalam bahasa Bali, kolok artinya tuli serta bisu dan terdapat 2 persen dari total penduduk yang terlahir dalam keadaan ini. Komunitas Kolok pun memiliki keunikan karena memiliki bahasa isyarat sendiri, yang berbeda dengan Bahasa Isyarat Indonesia (BSI) dan International Sign Language (ISL).
Pada awalnya, keadaan Komunitas Kolok belum sejahtera karena rendahnya tingkat pendidikan dan masih terdapat iliterasi. Akan tetapi, mereka memiliki mimpi untuk memiliki hidup yang sejahtera. Hal inilah yang juga ingin diwujudkan oleh PT Pertamina MOR V melalui program KEM. Pembangunan KEM dimulai dengan pembangunan infrastruktur, seperti gazebo, bale tenun, rumah adat, hingga embung sebagai sumber air bersih.
Berbagai pelatihan juga diberikan kepada Komunitas Kolok agar dapat memproduksi produk yang bernilai ekonomi tinggi, seperti kain tenun khas Bengkala (nundeka), piring khas Bali (ingke), dan jamu sari kunyit Bengkala. Nundeka menjadi produk utama dari Komunitas Kolok dan telah dikenal hingga mancanegara. Pada masa pandemi ini, nundeka tidak hanya dijual dalam bentuk kain, tetapi juga masker.
Pengentasan masalah pendidikan dan iliterasi pun dilaksanakan, dengan program Aksara Kolok Kelih untuk usia dewasa dan program pendidikan smp pra-inklusi untuk pelajar.
Sumber: PT Pertamina (Persero) Sustainability Report 2019