Tidak Hanya Mencegah Abrasi, Mangrove Menjadi Produk Bernilai melalui Tangan Masyarakat Kali Adem
Salah satu tanaman khas wilayah pesisir adalah mangrove, seperti yang terdapat di Kampung Kali Adem, Desa Segara Jaya, Bekasi. Di wilayah pesisir pantai utara ini, mangrove memiliki fungsi utama untuk mencegah abrasi. Namun tidak hanya itu saja, buah dari tumbuhan mangrove jenis Avicennia, Bulgeria, Pidada, dan Api-api di sini diolah menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
Sejak lama, buah mangrove di desa ini telah dikonsumsi dalam kehidupan sehari-hari sebagai camilan maupun jajanan pasar. Melihat potensi ini, PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) UP Muara Tawar mendorong pengembangan inovasi produk olahan mangrove dengan melaksanakan program pelatihan, pendampingan, dan memberikan bantuan alat produksi. Program ini melibatkan Kelompok Pesisir Mekar Mangrove (KPMM) dan ibu-ibu sekitar Kampung Kali Adem.
Masyarakat di sini mengolah buah mangrove menjadi berbagai macam produk, seperti coklat, brownies, selai, balado, keripik gula merah, dan sirup. Tidak hanya pelatihan produksi, PT PJB juga bekerja sama dengan bidan Puskesmas Tarumajaya untuk memberikan pelatihan prosedur kebersihan pengolahan makanan. Sehingga produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik.
Harapannya, usaha masyarakat ini dapat berjalan secara berkelanjutan agar masyarakat dapat berdaya, membuka lapangan pekerjaan, dan memiliki peningkatan ekonomi.