Corporate Social Responsibility (CSR) atau Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) adalah komitmen dari dunia bisnis untuk berkontribusi secara positif kepada karyawan, komunitas, dan lingkungannya.
Namun selama ini, banyak orang yang masih berpikir bahwa manfaat dari praktik CSR hanya untuk masyarakat atau stakeholder saja? Jika kamu masih berpikir demikian sepertinya artikel ini akan menambah pengetahuan baru. Sebab di era sekarang, praktik CSR bisa menjadi bagian dari strategi perusahaan untuk meningkatkan performa bisnis (profit).
Seperti yang kita ketahui, salah satu konsep yang mengilhami lahirnya praktik CSR adalah konsep dari john Elkington tentang triple bottom line yaitu 3P (profit, people, planet). Apabila dicermati lebih dalam, konsep ini menjadi panduan bagi pelaku usaha untuk mengakselerasi performa bisnis itu sendiri. Menciptakan harmoni antara people (masyarakat lokal, karyawan, konsumen, investor dan stakeholder secara umum ) dan planet (lingkungan) akan berbanding lurus dengan kinerja profit (keuntungan).
Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana perusahaan dapat mengintegrasikan CSR ke dalam strategi bisnis untuk mencapai keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang.
Baca Juga: Ancaman Nyata Krisis Iklim Bagi Keberlanjuta Bisnis
1. Pandang CSR Bukan Sebagai Biaya (Cost), Namun Investasi
Untuk merancang praktik CSR sebagai strategi bisnis, pertama kamu harus memandang Corporate Social Responsibility (CSR) bukan bukan sebagai biaya (cost). Melainkan sebagai investasi yang kelak akan menghasilkan keuntungan. Perubahan cara pandang ini akan membuka pintu bagi perusahaan untuk melihat lebih jauh dampak jangka pendek dan jangka panjang yang dapat dihasilkan oleh praktik CSR.
Dengan memandang CSR sebagai investasi, perusahaan dapat melakukan pendekatan yang proaktif. Melihat kegiatan sosial dan lingkungan sebagai bagian integral dari strategi bisnis mereka. Proses ini melibatkan alokasi sumber daya untuk proyek-proyek CSR yang tidak hanya memenuhi kewajiban etis. Tetapi juga merangsang pertumbuhan bisnis melalui peningkatan reputasi, loyalitas pelanggan, dan ketahanan operasional yang terhindar dari berbagai risiko bisnis.
2. Pelaporan Berkelanjutan (Sutaiability Reporting)
Di era saat ini, keputusan investor untuk menanamkan modalnya di sebuah perusahaan tidak hanya dipengaruhi oleh kinerja aspek finansial saja. Namun juga kinerja non finansial. Para investor semakin menyadari bahwa faktor-faktor non-keuangan, seperti keberlanjutan, etika bisnis, dan tanggung jawab sosial, dapat memengaruhi kinerja jangka panjang perusahaan. Kinerja non finansial adalah pencapaian-pencapaian perusahaan untuk berkontribusi pada lingkungan sekitar, termasuk mengelola berbagai risiko yang muncul.
Kinerja non finansial dari sebuah perusahaan biasanya dilihat melalui dokumen Sustainability Report. Sustainability Report berfokus menyoroti dampak sosial dan lingkungan yang dihasilkan oleh kegiatan operasional. Praktik CSR merupakan salah satu elemen utama yang menjadi substansi dari Sustainability Report. Dengan memasukkan inisiatif CSR dalam laporan ini, perusahaan dapat memberikan gambaran holistik tentang komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan.
Baca Juga: Global Reporting Initiative (GRI), Standar untuk Sustainability Report
Dengan menyajikan informasi yang kredibel dan terverifikasi tentang dampak positif yang dihasilkan oleh kegiatan sosial dan lingkungan, perusahaan memberikan indikator kuat bahwa mereka tidak hanya fokus pada keuntungan finansial. Tetapi juga pada kontribusi positif mereka terhadap masyarakat dan lingkungan. Hal Ini tentu akan membantu menciptakan hubungan yang harmonis antara perusahaan dan investor.
3. Eksposur Komunikasi untuk Menciptakan Brand Image Perusahaan
CSR bukanlah beban, namun investasi untuk membangun reputasi dan citra perusahaan. Ketika perusahaan secara aktif berkontribusi pada keberlanjutan masyarakat dan lingkungan, hal ini akan menciptakan citra positif di mata para pemangku kepentingan khususnya masyarakat lokal, konsumen, media, dan investor.
Mengimplementasikan praktik Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai alat eksposur komunikasi untuk membentuk citra merek perusahaan. Saat ini, konsumen semakin memperhatikan dampak sosial dan lingkungan dari produk atau layanan yang mereka gunakan. Hal ini menjadikan CSR bukan hanya tentang memenuhi kewajiban etis, tetapi juga menjadi langkah strategis untuk membangun brand image.
Dalam langkah ini, perusahaan dapat mempublikasikan dan menonjolkan inisiatif keberlanjutan serta kontribusi sosial perusahaan melalui berbagai saluran komunikasi. Seperti media sosial, siaran pers, majalah, website perusahaan, maupun event kreatif.
Sebagai informasi, Olahkarsa terus mendorong dunia bisnis untuk membangun strategi komunikasi CSR yang kuat. Hal ini dilakukan dengan menyediakan berbagai layanan dan asistensi terkait dengan pengelolaan sosial media, media rilis, komunikasi melalui bulletin CSR, Buku ISBN, maupun media kreatifnya. Untuk lebih lengkapnya kamu bisa mengunjungi link berikut:
CSR Communication Olahkarsa Service
4. Menciptakan Nilai Bersama dengan Pendekatan CSV
Creating Shared Value (CSV) diartikan sebagai suatu konsep dan perencanaan strategi bisnis perusahaan dengan memperhatikan masalah dan kebutuhan sosial (Porter dan Kramer, 2011). CSV bukan hanya tentang nilai personal ataupun membagikan nilai yang sudah diciptakan oleh perusahaan. Namun, memperluas nilai ekonomi dan sosial antar aspek bisnis bagi perusahaan maupun masyarakat. Semakin luas nilai baik dan manfaat tersebar, maka semakin besar pula keuntungan strategis bagi perusahaan.
Dengan kata lain, Creating Shared Value (CSV) merupakan usaha perusahaan secara proaktif untuk menciptakan nilai bersama pada ekonomi dan sosial. Creating Shared Value atau CSV berupaya membangun suatu peluang dalam rangka menyelesaikan permasalahan sosial sekaligus menjadi upaya perusahaan untuk berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan sosial.
Baca Juga: 3 Bentuk Implementasi Creating Shared Value (CSV)
Jika pada umumnya dampak yang dihasilkan dari praktik CSR bersifta tidak langsung melalui brand image atau citra perusahaan di hadapan publik, maka dengan pendekatan CSV, praktik CSR perusahaan dapat menghasilkan dampak secara langsung bagi kinerja bisnis mereka (profit).
Itulah penjelasan tentang bagaimana mengintegrasikan prakatik CSR ke dalam strategi bisnis perusahaan. Bagi kamu yang masih bingung dengan cara mengelola CSR yang efektif untuk mendorong akselerasi bisni, langsung saja kontak Olahkarsa. Karena Olahkarsa menyediakan layanan jasa konsultasi terkait pengelolaan program CSR secara end-to-end.
Klik untuk melihat berbagai layanan kami
Atau Anda bisa menghubungi kami melalui Whattsapp di 08112130130 dan Email di contact@olahkarsa.com.