“SROI telah membantu kami mengembangkan hubungan berkelanjutan dengan para pemangku kepentingan yang menunjukkan bahwa kami mendengarkan kebutuhan mereka dan sekarang kami dapat melaporkan bagaimana pekerjaan kami berdampak pada kehidupan mereka dan kehidupan orang lain.”
Kamu pernah bertanya-tanya, apa itu SROI? Sebagai informasi, keberhasilan program tanggung jawab sosial perusahaan tidak hanya dilihat dari jumlah kegiatan yang dilakukan. Yang terpenting adalah nilai sosial dan lingkungan yang benar-benar dirasakan oleh masyarakat penerima manfaat.
Di sinilah Social Return on Investment (SROI) berperan sebagai alat pengukuran yang objektif dan terukur. Pendekatan SROI membantu perusahaan memahami bagaimana investasi sosial menghasilkan dampak bagi komunitas.
Baca juga: Green Leadership dalam PROPER: Membangun Kepemimpinan Hijau untuk Keberlanjutan Perusahaan

Apa itu Social Return on Investment (SROI)?
SROI adalah kerangka kerja untuk mengukur dan memperhitungkan nilai sosial, lingkungan, dan ekonomi dari sebuah program.
Pendekatan tersebut menilai sejauh mana kegiatan sosial menciptakan manfaat bagi masyarakat dan ekosistem. SROI berbeda dari laporan keuangan biasa, tetapi lebih berfokus pada nilai sosial yang dihasilkan dan tidak tertuju hanya kepada nilai uang.
Rasio SROI menunjukkan seberapa besar manfaat sosial yang tercipta dari setiap investasi yang dilakukan.
Contohnya, rasio 3:1 berarti setiap satu rupiah menghasilkan tiga rupiah nilai sosial.
SROI juga menjadi bagian penting dalam penilaian PROPER, terutama pada aspek inovasi sosial. Perusahaan kini dituntut untuk menghitung hasil kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungan, sekaligus memahami mekanisme perubahan sosial yang terjadi.
Baca juga: Aspek dan Kriteria Penilaian LCA di PROPER
Mengapa SROI Penting dalam PROPER
Dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan BPLH Nomor 7 Tahun 2025, SROI menjadi indikator wajib inovasi sosial. SROI menilai sejauh mana program sosial perusahaan menciptakan nilai tambah bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. Melalui metode ini, perusahaan dapat menunjukkan komitmennya terhadap prinsip beyond compliance dalam PROPER.
Penilaian SROI kini melibatkan enam indikator utama:
1. Identifikasi Kondisi Awal
Perusahaan harus memetakan situasi sosial sebelum program dijalankan. Langkah ini penting untuk memahami perubahan yang akan diukur secara objektif.
2. Identifikasi Kondisi Ideal
Indikator tersebut menggambarkan tujuan sosial, ekonomi, dan lingkungan yang ingin dicapai program. Semakin jelas kondisi ideal, semakin terarah pula strategi intervensinya.
3. Strategi Mencapai Kondisi Ideal
Perusahaan wajib menyusun strategi berbasis partisipasi masyarakat dan potensi lokal. Strategi ini dibuat untuk menekankan kolaborasi lintas pemangku kepentingan untuk hasil yang berkelanjutan.
4. Implementasi Program
Tahap implementasi menilai konsistensi antara rencana dan pelaksanaan di lapangan. Penilaian mencakup keberlanjutan dampak, inovasi sosial, serta manfaat ekonomi lokal.
5. Triple Loop Learning
Triple loop learning memastikan bahwa setiap siklus program menghasilkan pembelajaran baru. Konsepnya menegaskan pentingnya refleksi, adaptasi, dan peningkatan kualitas implementasi sosial.
6. Kompetensi Penyusun Laporan
Penyusunan SROI harus dilakukan oleh tim kompeten dengan pendekatan partisipatif dan berbasis bukti untuk memastikan hasil penghitungan kredibel dan sesuai prinsip akuntabilitas.
Baca juga: Regulasi & Kriteria Penilaian Terbaru Inovasi Sosial di PROPER
Tahapan Pelaksanaan SROI
Sesuai pedoman dalam PROPER dan praktik internasional, terdapat lima tahapan utama pelaksanaan SROI:
1. Menetapkan Lingkup dan Pemangku Kepentingan
Langkah awal adalah menentukan siapa saja yang terdampak dan sejauh mana keterlibatannya. Prosesnya melibatkan masyarakat, pemerintah lokal, serta mitra pelaksana program.
2. Memetakan Dampak (Outcome Mapping)
Tahap outcome mapping mengidentifikasi perubahan sosial yang terjadi dari setiap kegiatan. Perusahaan membuat Theory of Change untuk menggambarkan hubungan sebab-akibat antaraktivitas.
3. Mengumpulkan dan Memberi Nilai pada Data
Setiap outcome diberi nilai finansial menggunakan financial proxy yang relevan. Nilainya dapat mewakili manfaat sosial, ekonomi, dan lingkungan yang tercipta.
4. Menghitung Dampak Bersih (Establishing Impact)
Dalam tahap establishing impact, digunakan beberapa penyesuaian seperti deadweight, attribution, displacement, dan drop off. Tujuannya agar nilai SROI mencerminkan dampak bersih yang benar-benar berasal dari intervensi perusahaan.
5. Pelaporan dan Pembelajaran
Hasil akhir disajikan dalam laporan yang transparan dan kredibel. Temuan SROI kemudian digunakan untuk memperbaiki strategi sustainability management ke depan.
Manfaat Penerapan SROI bagi Perusahaan
Implementasi SROI membantu perusahaan mengidentifikasi manfaat yang berdampak dari investasi sosialnya. Beberapa manfaat strategis penerapan SROI bagi perusahaan, antara lain:
- Menunjukkan bukti konkret kontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan.
- Membantu prioritisasi program dengan dampak paling signifikan.
- Meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan dan reputasi perusahaan.
- Mengintegrasikan hasil sosial ke dalam strategi corporate sustainability.
Melalui SROI, perusahaan juga dapat menunjukkan kontribusi terhadap SDGs dan target Net Zero 2060 Indonesia.
Baca juga: Apa Itu PROPER? Panduan Terbaru Sesuai Permen LHK No. 7 Tahun 2025
Prinsip-Prinsip Dasar SROI

Agar hasil pengukuran kredibel, SROI mengacu pada tujuh prinsip utama:
- Melibatkan stakeholder: Pastikan setiap pihak memahami dan terlibat dalam proses penilaian.
- Memahami perubahan yang terjadi: Analisis harus menjelaskan mekanisme perubahan sosial dan ekonomi.
- Menghargai hal penting: Gunakan financial proxy untuk menggambarkan nilai manfaat.
- Sertakan yang material dan penting: Hanya masukkan data dan perubahan yang signifikan.
- Jangan berlebihan dalam klaim: Hindari mengklaim hasil yang bukan kontribusi program.
- Transparan: Paparkan asumsi dan data secara terbuka untuk menjaga kredibilitas.
- Verifikasi hasil: Lakukan pengecekan independen untuk memastikan akurasi.
Wujudkan Perhitungan SROI yang Sesuai Regulasi
Jadi, sudah tidak binggung lagi terkait ‘Apa itu SROI? Penerapan Social Return on Investment (SROI) ini dapat menjadi langkah penting dalam mencapai corporate sustainability yang berdaya guna. Melalui pendekatan ini, perusahaan dapat mematuhi regulasi PROPER, sekaligus membangun kepercayaan publik. Hasil SROI memberikan dasar kuat untuk pengambilan keputusan berbasis dampak dan akuntabilitas sosial.
Jika perusahaanmu ingin menerapkan SROI secara strategis dan sesuai regulasi, Olahkarsa siap mendampingi melalui layanan sustainability consulting dan ESG consulting Indonesia. Pendampingan kami mencakup penyusunan SROI, penguatan sustainability management, hingga pelatihan sustainability training.
Olahkarsa adalah pionir dalam praktik sustainable bisnis yang menyediakan layanan end-to-end corporate sustainability management. Kami menghadirkan solusi terintegrasi untuk membantu bisnis mencapai tujuan ESG secara efektif melalui berbagai sustainability initiatives dan ESG Digital platform inovatif.
Hubungi Minno untuk konsultasi lebih lanjut: 08112130130
Comment