UN General Assembly (UNGA) 2025 atau Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) resmi digelar pada 23–27 September 2025 di New York, Amerika Serikat.
Lebih dari 190 negara hadir dalam pertemuan internasional tahunan ini, yang membahas isu-isu besar dunia, mulai dari krisis iklim, kesehatan global, tata kelola kecerdasan buatan (AI), hingga stabilitas geopolitik.
Sebagai forum multilateral terbesar, UNGA 2025 menjadi wadah bagi banyak negara untuk menyampaikan prioritas nasional sekaligus memperkuat kolaborasi global. Tahun ini, sejumlah isu krusial kembali menegaskan pentingnya kerja sama internasional yang inklusif dan berkeadilan.
Isu-Isu Prioritas di UN General Assembly 2025
Dalam forum UNGA, beberapa negara menekankan isu strategis yang mereka bawa ke panggung global, meliputi:
China
Menegaskan komitmen pada pembangunan berkelanjutan, mendorong perlunya tata kelola AI yang adil dan transparan di tingkat global, serta memamerkan capaian signifikan dalam pengembangan energi terbarukan.
Amerika Serikat
Menyoroti tantangan transisi energi sekaligus mendorong tercapainya deklarasi kesehatan global, khususnya terkait penyakit tidak menular (Non-Communicable Diseases/NCDs).
Bangladesh
Mengangkat isu kemanusiaan dengan menekankan kondisi pengungsi Rohingya yang membutuhkan perhatian dan kerja sama internasional.
Negara-Negara Pasifik
Menyampaikan keprihatinan mendalam atas kenaikan permukaan laut yang mengancam kelangsungan hidup wilayah mereka. Isu keadilan iklim menjadi seruan utama bagi negara-negara pasifik.
Ukraina
Mengingatkan dunia mengenai pentingnya kedaulatan negara dan stabilitas global, terutama di tengah konflik yang masih berlangsung.
Dari isu iklim, teknologi, kesehatan, hingga perdamaian, UN General Assembly kembali menegaskan bahwa tantangan global hanya bisa dihadapi dengan solidaritas dan kolaborasi internasional.
Krisis Iklim Topik Paling Mendesak di UN General Assembly 2025
Di antara beragam isu, perubahan iklim muncul sebagai agenda paling mendesak di UNGA 2025. Negara-negara menegaskan bahwa tanpa aksi nyata, target global untuk menjaga suhu bumi agar tidak melampaui 1,5°C sesuai Paris Agreement akan sulit tercapai.
Beberapa sorotan utama terkait isu iklim di UNGA 2025, antara lain:
1. Target Emisi
Perlu percepatan komitmen penurunan emisi dari negara maju maupun berkembang agar selaras dengan Paris Agreement.
2. Loss and Damage Fund
Negara-negara mendorong implementasi cepat dana kerugian dan kerusakan (loss and damage fund) sebagai bentuk solidaritas global untuk membantu negara yang paling terdampak bencana iklim.
3. Transisi Energi
Kolaborasi internasional semakin ditekankan dalam pengembangan teknologi rendah karbon dan energi terbarukan. Fokusnya adalah memastikan transisi energi yang adil, terjangkau, dan berkelanjutan.
Komitmen Indonesia di UN General Assembly 2025
Sebagai negara kepulauan yang sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim, Indonesia menegaskan komitmen penuh pada Paris Agreement. Pemerintah Indonesia juga menyerukan aksi dalam menghadapi krisis iklim, dengan tiga pilar utama:
- Pendanaan iklim dengan mendorong negara maju memperkuat dukungan finansial bagi negara berkembang.
- Transfer teknologi untuk mempercepat adopsi teknologi hijau yang dapat digunakan secara luas di berbagai sektor.
- Kolaborasi transisi energi yang mendorong perluasan kerja sama dalam pengembangan energi terbarukan dan teknologi rendah karbon.
Melalui pendekatan tersebut, Indonesia berupaya memastikan bahwa pembangunan berkelanjutan dapat dicapai dan sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
UN General Assembly 2025 menunjukkan bahwa tantangan global, mulai dari krisis iklim, kesehatan, tata kelola AI, hingga perdamaian hanya bisa diatasi melalui kerja sama internasional yang kuat. Sorotan terbesar tahun ini jatuh pada perubahan iklim, yang menuntut komitmen nyata, pendanaan yang adil, serta kolaborasi teknologi lintas negara.
Bagi Indonesia, UNGA 2025 menjadi momentum untuk menegaskan peran aktif sebagai negara kepulauan yang vokal memperjuangkan keadilan iklim sekaligus mengakselerasi transisi menuju energi berkelanjutan.
Bagaimana pendapatmu tentang UN General Assembly 2025?
Yuk, kita diskusikan lebih jauh dan lihat bagaimana korporasi dapat mengimplementasikan komitmen global ini ke dalam strategi corporate sustainability.
Melalui pendekatan sustainability consulting, perusahaan bisa memperkuat sustainability management dan menghadirkan sustainability initiatives yang berdampak nyata bagi lingkungan maupun masyarakat.
Hubungi Minno untuk obrolan lebih lanjut: 08112130130
Referensi:
- United Nations. (2025). Climate Summit 2025.
- United Nations Climate Change. (2025). Momentum Gathers Towards COP30 as Close to 100 Countries Signal New Climate Targets.
- Antara News. (2025). Indonesia to submit Second NDC before UN General Assembly.
- World Economic Forum. (2025). UNGA 2025: What is the UN General Assembly and what happens at the meeting?