Selama ini, keterlibatan para pemangku kepentingan dalam praktik CSR yang diimplementasikan oleh kita masih sangat minim. Konsep lama CSR telah bergeser menjadi CSR 2.0 yang bertanggung jawab, tata kelola yang baik, kontribusi masyarakat, dan integritas lingkungan. Dalam konsep CSR 2.0, kita atau perusahaan tidak dapat melaksanakan dan mengembangkan program CSR tanpa melibatkan para pemangku kepentingan secara menyeluruh. Hal ini dikarenakan CSR harus sejalan dengan strategi masyarakat yang berorientasi pada keinginan pemangku kepentingan (stakeholder) sehingga program CSR dapat diterima dengan baik oleh stakeholder dan berdampak positif terhadap kinerja perusahaan. Dari sini, kami akan membahas Pentingnya Stakeholder Engagement dalam CSR.
Stakeholder Engagement menjadi sangat penting karena Stakeholder Engagement dapat memfasilitasi identifikasi dan pemahaman tentang masalah-masalah sustainability yang mencakup: isu-isu, kepedulian, kebutuhan, dan harapan dari para stakeholder. Selain itu, sangat penting bagi sebuah perusahaan untuk memahami dan mengelola hubungannya dengan setiap stakeholder dan mengoptimalkan kontribusi masing-masing stakeholder sehingga dapat diwujudkan suatu hubungan yang saling terkait namun harmonis yang dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan.
Apa yang dimaksud Stakeholder Engagement?
Stakeholder Engagement adalah proses dimana suatu organisasi melibatkan pemangku kepentingan yang mungkin akan bisa terpengaruh oleh keputusan dan juga bisa mempengaruhi keputusan. Mereka dapat mendukung atau menentang keputusan, menjadi berpengaruh dalam organisasi atau dalam masyarakat di mana itu beroperasi, terus pejabat yang relevan posisi atau terpengaruh dalam jangka panjang.
Stakeholder Engagement merupakan sebuah rangkaian aktivitas yang terencana dan dilaksanakan berdasarkan perencanaan dalam rangka untuk memperoleh pengakuan, penerimaan dan keberlanjutan hubungan antara perusahaan dengan stakeholder. Terkadang banyak pihak terkait yang melupakan pentingnya Stakeholder Engagement. Stakeholder Engagement yang baik dan dijalankan secara berkelanjutan akan terjalin hubungan yang baik antara perusahaan dengan stakeholder nya.
Siapa saja stakeholder utama sasaran dari kegiatan CSR perusahaan?
Stakeholder internal meliputi organisasi / industri itu sendiri, pemegang saham, pemilik bisnis, dan para karyawan. Sedangkan stakeholder eksternal meliputi konsumen, supplier, pesaing, investor, pemerintah, sebuah komunitas lokal di suatu daerah, media, masyarakat secara umum, dll.
Jenis-jenis Stakeholder
Dilihat dari posisi, pengaruh serta kekuatannya, ada beberapa jenis stakeholder yang telah dikelompokkan berdasarkan peran terhadap perusahaan dan fungsinya masing-masing. Di antara beberapa jenis stakeholder adalah sebagai berikut.
Stakeholder Internal
Stakeholder internal adalah orang-orang yang kepentingannya dalam suatu perusahaan bersifat langsung, seperti pekerjaan, kepemilikan, atau investasi. Pemangku kepentingan kategori ini adalah semua yang berhubungan langsung dengan pengambilan keputusan, kebijakan, program, dan proyek perusahaan.
1. Pemilik Perusahaan (owner)
Peran pemilik perusahaan sebagai stakeholder utama dari sebuah bisnis tidak dapat dibantah lagi. Mereka umumnya penanam modal utama untuk bisnis dan memiliki suara dalam bagaimana perusahaan berjalan. Saran dan keputusan mereka biasanya sangat penting dalam proses bisnis.
2. Pemegang Saham
Dalam aktivitas bisnis, pemegang saham, kepala eksekutif dan dewan direksi termasuk ke dalam stakeholder internal dari sebuah perusahaan. Biasanya mereka akan menjadi bagian penting terkait keputusan perusahaan mengenai sebuah proyek besar seperti, pengawasan, masukan, dan pengambilan keputusan.
3. Karyawan
Karyawan juga termasuk dalam stakeholder internal. Adapung karena mereka berinteraksi dengan pelanggan, mendapatkan uang untuk menghidupi diri , dan memberikan dukungan untuk operasi bisnis. Karyawan memiliki tanggung jawab untuk menjalankan fungsi manajerial, pengawasan atau fungsi lainnya. Sehingga dari usaha yang telah dilakukan, mereka mengharapkan manfaat seperti insentif, pertumbuhan karir dan kepuasan kerja.
Stakeholder Eksternal
Pemangku kepentingan kategori eksternal adalah semua pihak yang tidak berkaitan secara langsung dengan hasil keputusan, kebijakan, atau proyek suatu perusahaan. Namun, mereka berandil dalam menyampaikan keprihatinan atau kepedulian. Nah, andil mereka ini dinilai sebagai pendapat atau suara yang dapat mempengaruhi keputusan stakeholder utama atau legalitas pemerintah dalam suatu proyek.
1. Pelanggan
Sederhananya pelanggan adalah pihak yang membeli produk bisnis. Produk yang didapatkan, membuat mereka tertarik dengan kinerja dari sebuah bisnis. Pelanggan mengharapkan bisnis untuk menyediakan produk dan layanan yang efisien dan berkualitas tinggi. Sehingga memperhatikan kebutuhan pelanggan merupakan hal penting dari keberhasilan bisnis.
2. Suppliers/Vendor
Suppliers atau pemasok adalah pihak yang menjual barang kebutuhan dari sebuah bisnis. Mereka mengandalkan penjualan yang dilakukan untuk memperoleh pendapatan. Tanpa pemasok, bisnis tidak akan bisa berproduksi. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk menjaga hubungan dengan para pemasok maupun vendor. Sehingga mereka juga merupakan stakeholder khususnya pada bagian eksternal.
3. Pemerintah
Pemerintah juga dapat dianggap sebagai stakeholder dalam bisnis. Karena mereka menghasilkan undang-undang yang dapat mempengaruhi bisnis dan perusahaan. Misalnya saja, mengenai pajak penghasilan perusahaan serta dari semua orang yang dipekerjakan. Selain itu, pemerintah juga mendapat manfaat dari Produk Domestik Bruto (PDB) keseluruhan yang disumbangkan oleh perusahaan.
4. Masyarakat Umum
Masyarakat umum juga merupakan stakeholder dalam bisnis. Contohnya Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang yang berhubungan dengan dampak, manfaat, atau rencana terkait. Walaupun tidak terlibat langsung, tapi mereka dipengaruhi oleh berbagai hal terkait aktivitas bisnis. Mulai dari penciptaan lapangan kerja, pembangunan ekonomi, kesehatan, hingga keselamatan. Ketika sebuah perusahaan besar masuk atau keluar dari komunitas kecil, ada dampak langsung dan signifikan terhadap pekerjaan, pendapatan, dan pengeluaran di daerah tersebut. Di beberapa industri, ada potensi dampak kesehatan juga, karena perusahaan dapat mengubah lingkungan. Karena hal tersebut, membuat perusahaan memiliki tanggung jawab sosial kepada masyarakat umum.
5. Perguruan Tinggi
Yaitu kelompok akademisi yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan pemerintah.
6. Pengusaha atau Badan Usaha
Yang terkait dengan keputusan, kebijakan, atau proyek yang akan dibuat.
Stakeholder Kunci
Pemangku kepentingan kunci adalah mereka yang berada di unsur-unsur eksekutif. Contohnya adalah anggota legislatif dan instansi yang memiliki kewenangan secara legal untuk memutuskan suatu kebijakan, aturan, atau proyek.
Yang termasuk dalam kategori ini contohnya adalah pemerintah kabupaten, DPRD, dan dinas yang membawahi langsung suatu proyek yang sedang digarap. Dalam dunia bisnis, stakeholder terbagi dua, yaitu internal dan eksternal. Kategori internal stakeholder adalah pemegang saham, manajemen dan para eksekutif, karyawan serta keluarga karyawan.
Sementara kategori eksternal stakeholder adalah konsumen, distributor, pemasok, bank, pemerintah, kompetitor, komunitas, dan pers.
Baca juga: Stakeholder Engagement Sebuah Kunci Keberhasilan Program CSR
Fungsi Stakeholder
Stakeholder Engagement merupakan sarana untuk memperbaiki komunikasi, mendapatkan dukungan luas masyarakat, mengumpulkan data dan ide yang bermanfaat meningkatkan reputasi korporat atau sektor stakeholder, dan memberikan ruang lebih bagi pengambilan keputusan yang berkelanjutan.
Tujuan akhirnya adalah menciptakan pengertian bersama yang membawa manfaat bagi semua pihak. Berikut ini adalah 5 fungsi penting stakeholder:
1. Mengarahkan manajemen
Para pemangku kepentingan seperti, dewan direksi dapat membantu perusahaan dalam mengambil tindakan. Mereka dapat memberikan rekomendasi atau keputusan tertentu terhadap operasional sebuah departemen seperti layanan, sumber daya manusia atau penelitian-pengembangan untuk dikelola agar bisa memastikan kesuksesannya.
2. Mendukung keuangan
Stakeholder seperti, investor utama bisa kapan saja membawa atau mengambil uang mereka dari perusahaan. Sehingga keputusan mereka akan tergantung pada kinerja perusahaan khususnya mengenai keuangan. Oleh karena itu, mereka dapat menekan kinerja perusahaan dan bahkan mengubah strategi bisnis jika perlu.
3. Bantuan dalam pengambilan keputusan
Stakeholder utama seperti pemilik perusahaan atau dewan direksi memiliki kekuatan untuk mengambil dan mempengaruhi keputusan anggota dewan lainnya mengenai jalannya bisnis. Para pemangku kepentingan ini juga memiliki kekuasaan untuk menunjuk manajemen tingkat senior. Oleh karena itu, mereka ada di semua bidang pengambilan keputusan utama. Misalnya pengambilan keputusan mengenai likuidasi dan juga akuisisi.
4. Menjalankan operasional perusahaan
Seperti yang telah kamu ketahui, stakeholder seperti manajemen dan karyawan memiliki peranan penting untuk menjalankan semua rencana bisnis. Setelah disetujui oleh dewan direksi. Mereka memiliki tanggung jawab terhadap jalannya sebuah proyek bisnis.
5. Tanggung jawab sosial
Stakeholder bisa disebut juga berperan sebagai hati nurani dari perusahaan. Mereka dapat membuat perusahaan mematuhi undang-undang hak asasi manusia dan lingkungan. Mereka juga memantau dan menentang keputusan bisnis, jika itu merugikan tujuan jangka panjang perusahaan. Selain itu, tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility) ini dapat dilakukan kepada para stakeholder lainnya seperti, karyawan, konsumen, pemasok, pemegang saham, hingga masyarakat dan lingkungan.
Apa Pentingnya Stakeholder Engagement dalam CSR
Jawabannya adalah untuk melindungi dari kerugian jangka panjang. Perusahaan yang melakukan CSR akan melakukan perencanaan dengan hati-hati, dengan memperhitungkan resiko dan biaya dari kegagalan. Karena perusahaan yang bertanggung jawab dengan sosial sehingga terikat pada masyarakat, apabila perusahaan mendapatkan kerugian akibat dari keputusan yang buruk atau produk yang gagal, maka hal tersebut tidak hanya merugikan perusahaan secara finansial namun juga akan merugikan secara sosial. CSR juga mengubah pemikiran bisnis tradisional yang hanya mengincar keuntungan menjadi bisnis yang lebih peduli pada lingkungan dan masyarakat.
Mengapa stakeholder mempunyai peran dalam organisasi perusahaan?
Peran atau fungsi utama pemangku kepentingan atau stakeholder adalah membantu membuat suatu kebijakan, aturan, atau proyek agar sesuai dan tercapai dengan arah pengembangan organisasi atau perusahaan. Dalam perusahaan, peran mereka berbeda-beda, tetapi semua bertujuan mengembangkan bisnis perusahaan.
Baca juga: Stakeholder Mapping sebagai Langkah Awal Keberhasilan Program CSR
Tanggung jawab sosial Stakeholder Engagement
Dalam hal menyeimbangkan peran dan hubungan antara stakeholder, perusahaan harus memiliki tanggung jawab sosial atau yang biasa dikenal dengan istilah Corporate Social Responsibility (CSR).
Adapun beberapa contoh tanggung jawab para pemangku kepentingan atau stakeholder adalah sebagai berikut.
1. Tanggung jawab sosial kepada karyawan
Para pemilik perusahaan dapat memiliki tanggung jawab sosial pada karyawan, seperti memberikan fasilitas yang nyaman dan sesuai bagi karyawan mereka, memberikan gaji sesuai dengan perjanjian kerja yang tertulis, dan tidak melakukan diskriminasi dalam hal apapun pada karyawan.
2. Tanggung jawab sosial kepada konsumen
Sekarang ini eranya konsumen adalah mitra sehingga perusahaan harus bisa menjadi rekan baik bagi para konsumen.
Lewat pendekatan Customers Relation Management (CRM), perusahaan berusaha memberikan manfaat yang baik dengan menjual produk maupun agar mereka kembali membeli produk perusahaan.
3. Tanggung jawab sosial kepada masyarakat
Saat ini seluruh perusahaan harus memiliki program CSR sebagai bentuk tanggung jawab sosial kepada masyarakat. Program CRS ini bisa berupa pemberian bantuan seperti sarana prasarana untuk pendidikan, kesehatan, infrastruktur, wadah usaha, atau hal lain yang dibutuhkan masyarakat.
Itulah pentingnya Stakeholder Engagement dalam CSR, bagaimana opini kalian?
Penting buat kamu para pengusaha ataupun calon pengusaha untuk mengetahui tentang para stakeholder dan bagaimana tanggung jawab sosial kepada para stakeholder agar terbangun kerja sama yang kuat antara keduanya demi mencapai visi, misi, dan tujuan perusahaan agar maksimal.
Itulah penjelasan dari Tim Olahkarsa mengenai apa itu Pentingnya Stakeholder Engagement dalam CSR, khususnya dalam dunia bisnis.
Baca Juga Stakeholder Engagement: Strategi Mencapai Sustainable Business
Bagi kita yang ingin membuat program CSR sebagai strategi bisnis jangka panjang dan ingin mendapatkan lebih banyak pengetahuan dan informasi tentang CSR, langsung saja menuju Olahkarsa. Karena di Olahkarsa tersedia berbagai produk yang menarik untuk solusi manajemen CSR kita semua sekaligus tersedia kelas pelatihan bagi praktisi CSR yaitu CSR School. Jadi ayo segera upgrade bisnis CSR kita sekarang juga.
Comment
Memahami peran dan kepentingan setiap stakeholders ini membantu perusahaan untuk mengelola hubungan dengan baik, membangun kepercayaan, dan mengantisipasi serta mengelola risiko yang mungkin timbul dari berbagai arah. https://www.krishandsoftware.com/blog/1855/enam-stakeholders-dalam-bisnis/