Saat ini, model bisnis social enterprise sedang berkembang dengan pesat di tengah kesadaran masyarakat akan sektor sosial dan lingkungan. Tetapi, tahukah Anda jika ada beberapa tantangan social enterprise yang cukup fundamental.
Yap, tantangan ini berkaitan erat dengan aspek-aspek khusus yang berada di tengah masyarakat. Di mana ada implikasinya yang linier terhadap roda produktivitas social enterprise. Yuk cari tahu apa saja tantangan social enterprise di bawah ini!
Mengenal Model Bisnis Social Enterprise
Social enterprise atau yang kerap kali disebut sebagai kewirausahaan sosial adalah suatu aktivitas inovatif yang menciptakan nilai sosial di dalam sektor bisnis atau nirlaba. Pada praktiknya, kewirausahaan sosial ini memperlihatkan adanya gagasan inovatif untuk mengoperasikan suatu nilai ke dalam sektor bisnis.
Inovasi yang dibangun juga berkorelasi terhadap hal-hal produktif untuk menyelesaikan permasalahan sosial di masyarakat. Di mana kewirausahaan sosial hadir sebagai lembaga bisnis yang memberikan stimulasi nilai-nilai ke dalam masyarakat.
Perrini dan Vurro (2006) mengungkapkan bahwa kewirausahaan sosial menjadi garda terdepan dalam memantik perubahan sosial di masyarakat. Kewirausahaan sosial hadir sebagai inisiator dalam memberikan inovasi sosial, pemberdayaan, hingga peningkatan kapasitas dalam pengembangan masyarakat.
Kewirausahaan sosial merupakan proses dinamis yang dikerjakan oleh tim yang bertujuan untuk memanfaatkan inovasi sosial kepada masyarakat. Inovasi ini tidak hanya secara normatif berupa produk bisnis, namun juga edukasi dan stimulasi pola pikir untuk menciptakan masyarakat yang lebih berdaya.
Apa Saja Tantangan dari Social Enterprise?
Seperti roda yang berputar dan terkena batu terjal, adapun tantangan social enterprise yang selalu menghadang. Hal-hal ini dijelaskan oleh Alex Nicholls dalam bukunya yang berjudul Social Entrepreneurship: New Models of Sustainable. Berikut adalah penjelasannya:
1. Leadership
Pertama, tantangan dari kewirausahaan sosial adalah permasalahan terkait dengan leadership atau kepemimpinan. Hal ini berkaitan dengan visi seorang pemimpin yang harus mengedepankan nilai dan visi sosial di dalam kewirausahaan sosial.
Sayangnya, saat ini para pemimpin masih bersifat kapitalis dengan menutup mata dengan permasalahan sosial di masyarakat dan hanya mengedepankan profit saja. Kemudian, pemimpin juga harus memiliki legitimasi untuk menciptakan lingkungan yang kondusif dan terbuka dalam melakukan pemberdayaan masyarakat.
2. Strategy
Kedua, tantangan lainnya adalah mengenai strategi dalam kewirausahaan sosial. Ini berkaitan dengan tiga poin penting, yakni alignment, leveraging core competencies, dan partnering. Di mana harusnya kewirausahaan sosial harus berjalan selaras dengan tujuan perusahaan.
Kemudian, kewirausahaan sosial juga harus fokus pada kegiatan kreatif dan inovatif dalam menyebarkan produk perusahaan. Selain itu, kewirausahaan sosial juga harus melakukan kemitraan dengan kewirausahaan sosial lain dan organisasi masyarakat agar dapat secara kolektif menyelesaikan masalah sosial.
3. Structure
Ketiga, kewirausahaan sosial masih berkutat pada permasalahan struktur manajerial. Artinya, sebuah kewirausahaan sosial harus membuat struktur organisasi dan manajerial yang jelas dan selaras dengan visi, misi, dan tujuan objektifnya.
Dengan hal ini, maka kewirausahaan sosial dapat meroket untuk menciptakan inovasi dan kreasi sosial yang efektif untuk menanggulangi permasalahan sosial maupun lingkungan hidup di masyarakat. Jadi, tantangan ini berkaitan dengan roda bergerak di internal kewirausahaan sosia.
4. System
Keempat, sistem yang kokoh dan baik akan berkesinambungan dengan produktivitas kewirausahaan sosial. Oleh karena itu, kewirausahaan sosial harus memiliki sistem yang dapat meningkatkan pembelajaran bagi para stakeholder dan dapat mengeksekusi keputusan dengan tepat.
Kesimpulannya, tantangan social enterprise di atas dapat menjadi refleksi bagi berbagai kewirausahaan sosial untuk berbenah dan memikirkan formula untuk keluar dari hal-hal di atas. Sebab, kewirausahaan sosial menjadi salah satu inovasi yang lahir di tengah permasalahan sosial dan lingkungan yang masif.
Baca artikel dari Olahkarsa mengenai CSR, SDGs, Social Enterprise, PROPER, SROI, Conflict Resolution, Community Development, dan lain-lain di sini.