Indonesia adalah salah satu negara dengan keanekaragaman hayati terkaya di dunia. Kekayaan ini menyimpan peluang besar untuk menciptakan solusi kesehatan berbasis bahan alami. Menurut penelitian terbaru dari BRIN (2023), berbagai senyawa dari biodiversitas Indonesia telah terbukti efektif melawan penyakit infeksi dan kronis.
Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang melimpah, dengan senyawa alami yang berpotensi menjadi solusi berbagai penyakit. Sebanyak 90 senyawa anti-bakteri, 79 senyawa anti-kanker, dan 50 senyawa anti-inflamasi ditemukan dari kekayaan alam Indonesia. Data ini menunjukkan potensi luar biasa untuk pengembangan terapi berbasis bahan alami yang dapat mengatasi masalah kesehatan global, termasuk penyakit infeksi dan kronis.
Bahan obat tradisional Indonesia berasal dari beragam sumber alami yang meliputi tanaman (37%), bakteri (33%), jamur (26%), dan sumber maritim (7%). Keanekaragaman ini mencerminkan besarnya peluang penelitian dan pengembangan di berbagai ekosistem. Pemanfaatan sumber daya ini dapat menghasilkan inovasi obat berbasis lokal yang ramah lingkungan dan mendukung ekonomi berkelanjutan.
Beberapa tanaman lokal memiliki senyawa yang berpotensi besar sebagai antivirus. Cocor Bebek mengandung quercetin dan asam galat yang efektif melawan hepatitis C, Pohon Barus dengan vaticanol B juga melawan hepatitis C, sedangkan Kenanga memiliki potensi sebagai pengobatan hepatitis B. Kekayaan ini memberikan peluang besar bagi pengembangan terapi medis berbasis tanaman asli Indonesia.
Standardisasi menjadi tantangan utama dalam mengembangkan obat tradisional. Untuk bersaing di pasar global, obat-obatan ini harus memenuhi standar keamanan, mutu, dan efikasi. Ini memerlukan kerja sama antara pemerintah, peneliti, dan industri untuk memastikan produk yang dihasilkan dapat diterima secara internasional tanpa mengurangi nilai tradisionalnya.
Dengan pemanfaatan biodiversitas, inovasi, dan dukungan kebijakan, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pusat produksi obat tradisional berkualitas dunia. Tidak hanya mendukung kesehatan, langkah ini juga dapat meningkatkan perekonomian nasional berbasis keberlanjutan.