Bencana alam seperti banjir, tanah longsor, hingga krisis kemanusiaan sering kali membawa dampak berlapis. Tidak hanya menimbulkan kerusakan infrastruktur dan korban jiwa, tapi juga meninggalkan risiko lingkungan serius, seperti pencemaran air, degradasi tanah, hingga limbah berbahaya.
Sayangnya, banyak perusahaan tidak memiliki sistem cepat untuk mengidentifikasi dan menilai risiko lingkungan pascabencana. Akibatnya, keputusan yang diambil sering terlambat atau kurang tepat sasaran. Di sinilah urgensi Rapid Environmental Assessment (REA) hadir sebagai kerangka kerja sistematis.
Baca juga: Rapid Environmental Assessment (REA) untuk Penanggulangan Bencana
Mengapa Rapid Environmental Assessment (REA) Penting untuk Perusahaan?
Dalam konteks tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL/CSR), perusahaan dituntut untuk taat secara regulasi, sekaligus dapat responsif terhadap risiko bencana. Dalam hal ini, REA memungkinkan perusahaan untuk:
- Mengidentifikasi dampak lingkungan utama yang muncul setelah bencana.
- Menilai tingkat risiko dan kerentanan masyarakat serta ekosistem.
- Memprioritaskan intervensi cepat agar dampak tidak meluas.
- Menyediakan dasar kolaborasi dengan pemerintah, LSM, dan komunitas lokal.
Dengan pendekatan partisipatif dan multisektor, REA memberi perusahaan kerangka sistematis untuk tanggap darurat sekaligus perencanaan pemulihan berkelanjutan.
Bagaimana Perusahaan Dapat Melaksanakan Rapid Environmental Assessment Secara Sistematis?
1. Identifikasi Konteks Bencana & Area Prioritas
Langkah awal adalah menentukan jenis bencana, skala dampak, dan lokasi terdampak utama. Perusahaan dapat memetakan isu lingkungan kritis yang perlu segera ditindak, seperti pencemaran air atau rusaknya vegetasi.
2. Stakeholder & Risk Mapping
REA menekankan pemetaan pemangku kepentingan. Perusahaan perlu mengidentifikasi stakeholder lokal, sumber daya yang tersedia, hingga hambatan teknis. Melalui sistematika tersebut dapat menghasilkan peta risiko lingkungan yang bisa jadi dasar koordinasi lintas sektor.
3. Rapid Data Collection & Field Observation
Pengumpulan data dilakukan dengan observasi cepat, wawancara singkat, serta dokumentasi visual. Misalnya, survei masyarakat mengenai akses air bersih atau catatan tim lapangan terkait limbah B3 yang tercecer. Dengan adanya hal tersebut, maka metode REA dapat mempercepat proses ini.
4. Risk Evaluation & Urgency Classification
Setelah data terkumpul, perusahaan perlu mengelompokkan risiko berdasarkan tingkat bahaya dan urgensi. Contohnya, limbah berbahaya yang bisa meracuni air tanah dikategorikan sebagai prioritas tinggi. Langkah ini membantu menentukan intervensi jangka pendek vs jangka panjang.
5. Reporting & Strategic Environmental Action Plan
Hasil dari REA dirangkum dalam laporan singkat berisi:
- Temuan utama
- Klasifikasi risiko
- Rekomendasi tindakan darurat & pemulihan
Laporan ini dapat digunakan untuk internal perusahaan dan sebagai dasar komunikasi dengan pemerintah, donor, dan pemangku kepentingan lainnya.
Relevansi Rapid Environmental Assessment bagi Dunia Bisnis
Pelaksanaan REA tidak hanya berkoneksi terkait kepatuhan untuk menjaga lingkungan, namun juga menjadi media perlindungan kepentingan bisnis.
- Mengurangi kerugian operasional: REA mencegah downtime berkepanjangan akibat kerusakan fasilitas atau infrastruktur.
- Memperkuat reputasi ESG: Perusahaan yang cepat menanggapi risiko lingkungan pascabencana menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan.
- Mendukung akses investasi: Investor global semakin menaruh perhatian pada kesiapan perusahaan menghadapi risiko iklim dan bencana. REA dapat menjadi bukti keseriusan manajemen risiko lingkungan.
Penerapan Rapid Environmental Assessment (REA) merupakan salah satu komponen penting dari komitmen corporate sustainability. Dengan REA, perusahaan dapat memperkuat sustainability management, meminimalisir risiko lingkungan, sekaligus menghadirkan nilai tambah melalui sustainability initiatives yang berdampak nyata bagi masyarakat.
Olahkarsa adalah pionir dalam praktik sustainable bisnis yang menyediakan layanan end-to-end corporate sustainability management dengan menghadirkan solusi terintegrasi untuk membantu bisnis mencapai tujuan ESG secara efektif.
Melalui pendekatan sustainability consulting, Olahkarsa siap mendampingi perusahaan dalam setiap tahapan Rapid Environmental Assessment (REA), mulai dari environmental screening, stakeholder & risk mapping, pengumpulan data lapangan, hingga penyusunan Strategic Environmental Action Plan.
Dengan kerangka yang komprehensif, REA menjadi instrumen strategis yang tidak hanya membantu perusahaan pulih lebih cepat, tetapi juga menciptakan Social Return on Investment (SROI) yang lebih luas. Bersama Olahkarsa, perusahaanmu siap menghadapi krisis dengan strategi yang sistematis, adaptif, dan berkelanjutan.
Hubungi Minno sekarang: 0811 2130 130
Referensi:
- Kartikasari, Indahsari, Butar, Mufarika. (2022). Rapid Environmental Assessment dalam Penentuan Program Prioritas Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan Plaju Ulu. Journal Locus Penelitian dan Pengabdian.
- Kartikasari, Purba, Evitayani, Nadhilah. (2021). Rapid Environmental Impact Assessment (REA) dalam Menentukan Program Pemanfaatan Limbah Eucalyptus dan Pemulihan Covid-19.
- Pacific Disaster Center (PDC). (2020). Indonesia National Disaster Preparedess Baseline Assessment.
- Moritz Hauer. (2018). Guidelines for Rapid Environmental Impact Assessment in Disasters.