Stakeholder Engagement (pelibatan pemangku kepentingan) menjadi aspek penting tahapan penilaian beyond complience (PROPER Hijau&Emas). Aspek ini termuat dalam kriteria penilaian pemberdayaan masyarakat pada Dokumen Hijau.
Melalui aspek penilaian ini, PROPER mendorong perusahaan membangun harmoni dengan seluruh stakeholder. Mulai dari hulu, hingga ke hilir, baik konsumen, masyarakat, pemerintah, pemasok bahan baku, lembaga keamanan, organisasi sipil, dan sebagainya.
Baca Juga: Mengenal PROPER: Tujuan dan Manfaatnya Bagi Perusahaan
Seperti yang kita tahu, stakeholder memegang peranan penting dalam operasi bisnis perusahaan. Tidak ada satu kegiatan bisnis pun yang bisa hidup tanpa melibatkan stakeholder. Untuk terus menjalankan roda bisnisnya, setiap perusahaan memerlukan peran serta stakeholder, baik stakeholder internal maupun eksternal perusahaan.
Mengenal Stakeholder Engagement
Stakeholder Engagement (pelibatan pemangku kepentingan) merupakan kumpulan tindakan yang dilakukan oleh perusahaan untuk secara positif, untuk melibatkan para pemangku kepentingan dalam kegiatan perusahaan.
Pemangku kepentingan yang dimaksud merupakan suatu kelompok yang dapat mempengaruhi atau terpengaruh dari aktivitas atau kegiatan perusahaan. Mereka yang digolongkan sebagai pemangku kepentingan adalah pihak-pihak yang kepada siapa perusahaan memiliki kewajiban legal, finansial, dan operasional. Selain itu pemangku kepentingan juga meliputi pihak-pihak yang terdampak oleh operasional perusahaan dan pihak-pihak yang kemungkinan besar akan mempengaruhi kinerja perusahaan.
Baca Juga: Hexahelix: Paradigma Baru Kolaborasi di CSR
Apa Tujuan Stakholder Engagement?
Tujuan dari stakeholder engagement adalah untuk menghasilkan peluang dialog antara perusahaan dan pemangku kepentingannya. Selain itu, dengan stakeholder engagement juga memungkinkan perusahaan untuk berkomunikasi, berkolaborasi, dan mengumpulkan informasi dari berbagai kategori pemangku kepentingan.
Stakeholder Engagement ini penting dilakukan karena para pemangku kepentingan memiliki ekspektasi untuk perusahaan dan mereka memiliki hubungan yang interdependen (ketergantungan), baik yang bersifat positif dan negatif. Melalui studi Stakeholder Engagement ini, perusahaan dapat mengetahui persepsi dan ekspektasi para stakeholder terhadap perusahaan.
Sehingga, manfaat akhir dari studi Stakeholder Engangement ini adalah untuk membangun kepercayaan, mengelola risiko, memperkuat brand, meningkatkan produktivitas, mengidentifikasi peluang strategis, mengembangkan kemitraan, dan meningkatkan investasi.
Temuan dari studi Stakeholder Engagement ini bukan sekedar dijadikan sebuah formalitas, tetapi dapat juga menjadi kebutuhan perusahaan sebagai dasar untuk membuat kebijakan, pengambilan keputusan dengan output untuk mengurangi risiko, memanfaatkan peluang dan lain sebagainya.
Bagaimana Cara Menyusun Dokumen Stakeholder Engagement?
Dalam proses penyusunan dokumen Stakeholder Engangement, setidaknya terdapat 6 tahapan yang harus dilalui oleh perusahaan diantaranya sebagai berikut:
1. Identifikasi Stakeholder
Tahapan pertama adalah identifikasi stakeholder. Pada bagian ini, stakeholder diidentifikasi dan dipetakan menjadi tiga kategori berdasarkan tahapan operasional perusahaan yaitu stakeholder di tahapan hulu, proses, dan hilir. Masing-masing stakeholder di setiap tahapan tersebut kemudian dibagi lagi menjadi tiga kategori yaitu stakeholder pemerintah (state), bisnis (private), dan masyarakat (CSO).
Stakeholder pada masing-masing tahapan operasional dan kategori tentu memiliki ke-khasan dan kepentingan yang berbeda satu sama lain. Dalam bagian ini, dijelaskan secara rinci profil setiap stakeholder dan bagaimana peran dan kepentingan dari setiap stakeholder tersebut dalam proses bisnis perusahaan dari mulai hulu hingga ke hilir.
2. Identifikasi Isu Strategis
Tahapan kedua adalah mengidentifikasi isu-isu strategis stakeholder yang teridentifikasi dengan mengelompokkannya menjadi tiga isu, yaitu isu ekonomi, isu lingkungan, dan isu sosial. Ketiganya diidentifikasi berdasarkan tahapan aktivitas bisnis perusahaan di tahap hulu, tahap proses, dan tahap hilir.
3. Permasalahan dan Kebutuhan untuk Pengembangan Perusahaan dan Stakeholder
Tahapan ketiga adalah identifikasi permasalahan dan kebutuhan untuk pengembangan perusahaan dan stakeholder serta mitigasi yang dapat dilakukan untuk menghadapi masalah yang ada. Hasil identifikasi permasalahan dan kebutuhan ini kemudian dituangkan ke dalam sebuah tabel yang memuat kolom permasalahan dan kebutuhan di tahapan hulu, proses, dan hilir.
Setiap proses operasional bisnis tentu memiliki permasalahan dan kebutuhan yang berbeda. Dengan melakukan identifikasi ini, perusahaan dapat melakukan mitigasi dengan menjawab berbagai permasalahan dan kebutuhan para stakeholder. Dengan begitu, perusahaan dapat memastikan setiap langkah operasional bisnis yang melibatkan stakeholder dapat berjalan optimal.
4. Pendekatan/Strategi Perusahaan dalam Stakeholder Engagement
Tahapan selanjutnya adalah identifikasi pendekatan atau strategi yang telah dilakukan perusahaan dalam pelibatan pemangku kepentingan. Pada bagian ini dijelaskan bagaimana pendekatan atau strategi yang digunakan oleh perusahaan untuk menjaga harmonisasi dengan para stakeholder.
Berikut adalah strategi yang digunakan dalam pelibatan pemangku kepentingan:
No. | Strategi | |
1 | Pasif (Remain Passive) | Tidak ada komunikasi aktif |
2 | Memantau (Monitor) | Komunikasi satu arah: pemangku kepentingan untuk organisasi |
3 | Menganjurkan (Advocate) | Komunikasi satu arah: organisasi ke pemangku kepentingan |
4 | Memberitahukan (Inform) | Komunikasi satu arah: organisasi ke pemangku kepentingan, tidak ada undangan untuk membalas |
5 | Melakukan transaksi (Transact) | Keterlibatan dua arah terbatas: pengaturan dan memantau kinerja sesuai dengan ketentuan |
6 | Berkonsultasi (Consult) | Keterlibatan dua arah terbatas: organisasi mengajukan pertanyaan, pemangku kepentingan menjawab |
7 | Negosiasi (Negotiate) | Keterlibatan dua arah terbatas: diskusikan yang spesifik masalah atau berbagai masalah dengan tujuan mencapai konsensus |
8 | Melibatkan (Involve) | Keterlibatan dua arah atau multi-arah: belajar terus semua pihak kecuali pemangku kepentingan dan organisasi bertindak mandiri |
9 | Berkolaborasi (Collaborate) | Keterlibatan dua arah atau multi-arah: pembelajaran bersama, pengambilan keputusan dan tindakan |
10 | Memberdayakan (Empower) | Bentuk akuntabilitas baru; keputusan didelegasikan kepada pemangku kepentingan; pemangku kepentingan berperan dalam membentuk agenda organisasi |
5. Program dan Kegiatan dengan Stakeholder
Tahapan selanjutnya adalah identifikasi program atau kegiatan yang dilakukan perusahaan bersama setiap stakeholder. Hubungan perusahaan dengan para stakeholder tentu terjadi dalam bentuk kegiatan atau pun program antar keduanya. Pada bagian ini dijelaskan bagaimana bentuk interaksi antara perusahaan dengan setiap stakeholder. Interaksi dalam kegiatan atau program ini bisa berupa transaksi bisnis, pengadaan barang dan jasa, perizinan, komunikasi, dan program pemberdayaan.
6. Hasil Stakeholder Engagement
Tahap terakhir adalah identifikasi hasil dari pelibatan pemangku kepentingan yang telah dilakukan di sepanjang aktivitas bisnis, mulai dari tahap hulu, tahap proses hingga tahap hilir. Hasil ini didapatkan dari proses wawancara bersama informan/stakeholder yang terlibat. Pada bagian ini dijelaskan bagaimana keadaan sebelum dan setelah pelibatan stakeholder dilakukan, serta output dan outcome yang didapatkan dari pelibatan tersebut.
Tahapan ini penting dilakukan untuk melihat sejauh mana efektifitas dari pelibatan yang telah dilakukan. Hal Ini bisa menjadi bahan perbaikan bagi perusahaan untuk semakin meningkatkan kinerjanya dalam operasional bisnis melalui pelibatan pemangku kepentingan ini.
Sekian penjelasan mengenai stakeholder engangement atau pelibatan pemangku kepentingan.
Yuk bangun hubungan baik dengan seluruh pemangku kepentingan dan raih peringkat tinggi dalam PROPER bersama kami!
Klik untuk melihat berbagai layanan kami
Atau Anda bisa menghubungi kami melalui Whattsapp di 08112130130 dan Email di contact@olahkarsa.com.