Kemampuan resolusi konflik harus dimiliki oleh setiap individu. Mengapa? Karena konflik menjadi bagian yang selalu menyelimuti kehidupan sosial dari setiap individu bahkan kelompok. Konsep mengenai conflict resolution atau resolusi konflik menjadi akar untuk dapat memitigasi, meminimalisir, hingga menyelesaikan suatu konflik.
Untuk itu, Olahkarsa telah merangkum ada enam kemampuan yang harus Anda miliki dalam konteks resolusi konflik.
Resolusi Konflik sebagai Mekanisme Pemutus Rantai Konflik
Konflik adalah instrumen sosial yang ada di sekitar setiap manusia. Akan tetapi, konflik juga dapat mengikis harmonisasi sosial yang tertanam dengan kokoh dalam fondasi kehidupan sosial. Oleh karena itu, resolusi konflik adalah solusi di balik itu untuk dapat menyelesaikan berbagai permasalahan konflik.
Menurut Levine (1998) dalam Webster Dictionary, resolusi konflik merupakan tindakan rasional oleh seseorang atau kelompok untuk mengurai, memecahkan, hingga menghapuskan permasalahan yang ada/eksis. Kata kunci dalam resolusi konflik adalah āmemecahkanā suatu masalah yang sudah sampai tahap merugikan.
Di lain sisi, Mindes (2006) mencetuskan jika resolusi konflik merupakan kemampuan untuk memutus rantai diferensiasi antara satu pihak dengan pihak lainnya. Di mana hal ini menjelma menjadi aspek substansial untuk pembangunan sosial dan moral yang membutuhkan beberapa kompetensi. Seperti, negosiasi, kompromi, dan juga mengembangkan keadilan.
Kemampuan Resolusi Konflik yang Harus Anda Miliki!

Tahukah Anda jika kemampuan resolusi konflik sangat penting untuk dikuasai. Sebab, konflik terkadang selalu datang dengan tidak dapat diprediksi. Oleh karenanya, Bodine dan Crawford (2001) menggagas enam kemampuan untuk memutus rantai konflik, yaitu:
1. Kemampuan Orientasi
Pertama, Anda harus memiliki kemampuan berorientasi dalam resolusi konflik yang beririsan kaitannya topik konflik. Artinya, Anda harus memiliki pemahaman yang komprehensif terkait konflik dan gestur yang mengindikasikan sikap anti kekerasan, jujur, toleransi, dan adil.
2. Kemampuan Persepsi
Kedua, Anda wajib sekali memiliki kemampuan dalam memahami jika setiap individu atau kelompok adalah berbeda. Kemudian, Anda juga harus memiliki persepsi berpikir seperti individu atau kelompok lain ā lawan dalam konflik. Selain itu, Anda juga tidak boleh mudah menyimpulkan atau memberikan penilaian yang sifatnya sepihak.
3. Kemampuan Emosi
Ketiga, kemampuan emosi ini merujuk pada kompetensi seseorang untuk mengelola berbagai macam emosi yang timbul karena disulut oleh konflik. Hal ini juga berkaitan dengan kemampuan mengontrol rasa takut, rasa marah, dan hal-hal negatif lainnya.
4. Kemampuan Komunikasi
Keempat, ketika Anda terlibat dalam konflik, maka cara untuk mampu memutus rantai konflik adalah dengan kemampuan komunikasi. Kemampuan komunikasi ini juga merujuk pada memahami lawan bicara, berbicara dengan jelas dengan artikulasi yang tepat, dan kemampuan bernegosiasi juga berdebat.
5. Kemampuan Berpikir Kreatif
Kelima, Anda harus memiliki paradigma berpikir yang kreatif dalam melihat suatu konflik. Karena kemampuan berpikir kreatif dalam resolusi konflik juga berkaitan dengan startegi yang diambil untuk keluar dari lajur permasalahan dalam konflik.
6. Kemampuan Berpikir Kritis
Keenam, kemampuan berpikir kritis harus Anda miliki untuk dapat memutus rantai konflik. Hal ini berimplikasi dengan tindakan menganalisis dan mengelaborasi konstelasi konflik yang sedang dialami oleh seseorang.
Pada akhirnya, keenam kemampuan di atas dapat Anda kuasai dengan cara berlatih dan sering berdiskusi dengan para ahli resolusi konflik. Konflik sebagai bagian dari kehidupan sosial harus dapat dimaknai sebagai keniscayaan karena akan selalu ada dan tidak dapat hilang dari permukaan bumi ini.
Cari tahu artikel dari Olahkarsa mengenai CSR, SDGs, GRI, PROPER, Community Development, dan lain-lain di sini.