Pelaporan terkait ESG (Environment, Social, & Governance) sedang ramai dibicarakan, dimana perusahaan mampu membuktikan dampak positif yang diberikan kepada masyarakat maupun lingkungan. ESG sendiri terdiri dari Environment (misalnya penggunaan sumber daya, polusi, dsb), Social (dampak terhadap masyarakat), dan Governance (misalnya sistem internal perusahaan yang digunakan harus memenuhi kebutuhan stakeholder). Ketiga kriteria ini sangat erat kaitannya satu sama lain. Misalnya, ketika perusahaan memperkenalkan kebijakan internal yang mengarah pada sustainability, hal ini tentunya relevan dengan kriteria lingkungan dan tata kelola. Artikel ini akan membahas tentang enam tips meningkatkan skor ESG perusahaan Anda.
Hubungan ESG dengan Sustainability
Tentu, ESG terkait dengan keberlanjutan, khususnya tanggung jawab lingkungan dan sosial yang terkait dengan keberlanjutan bisnis. Aspek environment dan social merupakan aspek yang paling relevan dengan keberlanjutan. Sedangkan untuk aspek governance secara tidak langsung terkait dengan keberlanjutan melalui transparansi dan akuntabilitas. Namun, kurang relevan dengan keberlanjutan dibandingkan dengan aspek lingkungan dan sosial. Dalam bisnis, ESG terkait dengan keberlanjutan dikarenakan ESG mampu memprediksi kemampuan perusahaan untuk bertahan dalam jangka waktu yang panjang.
ESG penting bagi keberlangsungan bisnis karena berfokus membangun hubungan antara perusahaan dengan lingkungan dan para stakeholder. Jika hubungan terbangun kuat antara perusahaan dengan kedua aspek ini, maka secara signifikan akan mampu meningkatkan kemampuan perusahaan di masa depan.
Baca lainnya: Apa itu ESG? Pengertian, Sejarah dan Manfaatnya bagi Bisnis
Tips untuk Meningkatkan Skor ESG
Pada bagian ini akan membahas tentang tips yang dapat diimplementasikan perusahaan Anda untuk meningkatkan kinerja ESG, sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi ESG Key Drivers Perusahaan
Langkah pertama dalam membangun strategi ESG yang tangguh adalah dengan mengidentifikasi aspek apa saja dari bisnis Anda yang mampu mendorong kinerja ESG. Dalam hal aspek lingkungan, pendorong utama meliputi penggunaan sumber energi dan air, produksi limbah, dan emisi karbon. Sedangkan untuk sisi sosial, pendorong utama dapat berupa keterlibatan masyarakat, donasi sosial, atau inisiatif lain yang melibatkan masyarakat. Terakhir, pendorong utama dalam aspek tata kelola dapat berupa budaya perusahaan yang positif, proses perekrutan karyawan yang inklusif, pemeriksaan kondisi di seluruh rantai pasok perusahaan.
Penilaian materialitas juga dapat digunakan sebagai langkah awal untuk membantu mengetahui dan memahami seberapa penting isu ESG bagi para stakeholder utama perusahaan. Penilaian ini biasanya dilakukan melalui survei. Informas yang diperoleh dari penilaian materialitas mampu menentukan inisiatif ESG mana yang harus dijalankan.
2. Mengumpulkan Lebih Banyak Data Pendukung
Setelah faktor pendorong utama ESG perusahaan telah diidentifikasi dan diprioritaskan, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan lebih banyak data pendukung. Langkah ini digunakan sebagai pelengkap untk melacak efektivitas program ESG yang kemudian bisa dilaporkan kepada para stakeholder. Data kuantitatif pada bagian ini merupakan data yang paling mudah diverifikasi dan paling mudah dilacak. Namun, beberapa faktor pendorong seperti “budaya perusahaan yang positif” jauh lebih sulit diukur daripada “jumlah penggunaan energi”, sehingga tetap diperlukan data kualitatif. Meskipun demikian, survei merupakan cara terbaik untuk mendapatkan data kuantitatif terkait aspek subjektif dari kinerja ESG perusahaan. Setiap aspek ESG perlu dilakukan pengumpulan data kuantitatif maupun kualitatif, meskipun salah satu aspeknya bukan sebagai prioritas utama untuk meningkatkan kinerja ESG.
3. Mengintegrasikan ESG ke dalam Strategi Bisnis Perusahaan
Seiring dengan parahnya perubahan iklim dan masalah sosial lainnya yang menjadi isu global, pentingnya ESG bagi para stakeholder juga akan terus meningkat. Perusahaan harus mempunyai komitmen kuat dalam mengintegrasikan ESG dalam core business perusahaan. Untuk meningkatkan akuntabilitas kinerja ESG dan memperkuat skor ESG perusahaan, cara yang terbaik adalah menambahkan metrik ESG ke dalam setiap KPI para manajer di setiap departemen perusahaan.
4. Menetapkan Tujuan Dilaksanakannya ESG
Ketika menentukan tujuan ESG, sebaiknya didasarkan pada faktor pendorong utama ESG dan hasil penilaian materialitas. Selain itu, Anda juga bisa menghubungkan tujuan pada aspek lingkungan dengan target iklim yang telah dibuat oleh PBB. Menetapkan tujuan ESG yang ambisius merupakan cara yang tepat untuk menumbuhkan rasa urgensi untuk melaksanakan ESG. Meskipun strategi ESG yang ambisius lebih baik daripada tidak punya tujuan sama sekali, komitmen yang berlebihan juga mampu menguras waktu dan fokus karyawan.
Cara yang terbaik untuk memastikan tujuan ESG tercapai adalah dengan menentukan target sementara. Hal ini memungkinkan untuk memprediksi apakah perusahaan berada dijalur yang tepat untuk melaksanakan ESG.
5. Melaksanakan Pelatihan yang Berkaitan dengan ESG
Penguatan dari segi kapasitas pengetahuan karyawan tentang ESG juga perlu dilakukan dalam upaya meningkatkan kinerja ESG perusahaan Anda. Hal ini juga mampu menghemat biaya yang dikeluarkan perusahaan. Penguatan kapasitas karyawan ini dapat dilakukan salah satunya dengan cara memberikan pelatihan yang berkaitan dengan ESG.
Dalam hal ini, Olahkarsa sebagai penyedia layanan pelatihan terkait dengan CSR juga menyediakan paket pelatihan tentang Environment, Social, & Governance (ESG). Sebagai contoh, Olahkarsa telah melaksanakan pelatihan CSR Partnership Training yang berkolaborasi dengan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk terkait ESG bersama tim Community Development Center. Pada pelatihan ini tentunya ditemani oleh tenaga ahli Olahkarsa yang sudah expert di bidangnya.
Jika perusahaan Anda tertarik untuk melakukan Partnership Training secara private, Anda bisa langsung menghubungi tim Olahkarsa melalui email contact@olahkarsa.com.
6. Membuat Action Plan dan Implementasikan Praktik ESG
Setelah seluruh landasan dasar terkait ESG tersebut, selanjutnya perusahaan Anda perlu membuat rencana tindak lanjut dan praktik implementasinya. Mengidentifikasi beberapa inisiatif yang lebih spesifik untuk memenuhi tercapainya tujuan ESG dan tidak lupa untuk menerapkan tanggung jawab disetiap praktiknya. Pembuatan timeline juga harus dilakukan agar tetap fokus terhadap capaian ESG.
Kesimpulan
Dalam satu dekade terakhir, tren ESG terus menunjukkan peningkatan. Pentingnya peran perusahaan dalam mengatasi krisis iklim juga menjadi perhatian dalam tren ini. Sangat memungkinkan bahwa pelaporan ESG akan diperlakukan sama seperti annual report, financial report. ataupun laporan audit perusahaan yang mengikuti standar global yang berlaku.
Meskipun standar dan kerangka kerja baru untuk menilai ESG akan terus bermunculan, komponen-komponen esensinya akan tetap sama. Tanpa harus menunggu lebih lama lagi, sekarang waktunya perusahaan perlu memandag ESG sebagai strategi bisnis yang berkelanjutan.
Baca lainnya: CSR, ESG, dan SDGs: Mana yang Terbaik?