Tingkat partisipasi organisasi masyarakat sipil, komunitas, maupun startup Indonesia di bidang pengelolaan plastik sangat tinggi. Partisipasi tersebut ditunjukkan lewat keikutsertaan lebih dari 100 organisasi dan komunitas di penyelenggaran Pawai Bebas Plastik di tahun 2020 lalu. Ini adalah salah satu pertanda bahwa masyarakat semakin teredukasi dan menyadari bahwa krisis sampah plastik perlu segera diselesaikan dengan kebijakan riil dan terintegrasi.
Pawai Bebas Plastik menyampaikan tiga tuntutan, yaitu: (1) Mendorong pemerintah untuk melarang penggunaan plastik sekali pakai; (2) Mendorong pemerintah untuk memperbaiki sistem tata kelola sampah; dan (3) Mendorong produsen dan pelaku usaha untuk bertanggung jawab atas sampah pasca konsumsi.
Memilah sampah plastik merupakan pekerjaan rumah yang masih banyak diabaikan oleh banyak orang
Padahal setiap harinya 175 ribu ton sampah dihasilkan. Hanya 3 persen total sampah di Indonesia yang di daur ulang sedangkan sisanya menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Begitu pula di perkotaan, setiap harinya 6,7 ribu ton sampah masuk ke TPST Bantar Gebang.
Rasa enggan memilah sampah disebabkan oleh beberapa hal ini misalnya ketika tumpukan sampah yang sudah dipisahkan tercampur kembali di dalam truk dan gerobak sampah. Tentu saja hal ini menimbulkan skeptis di masyarakat. Kemudian pengelolaan sampah yang tidak berjalan maksimal karena tidak ditangani profesional dan ahli persampahan. Serta program pemerintah yang masih memiliki keterbatasan fasilitas.
Tidak sedikit akhirnya pihak swasta yang berperan dalam pengelolaan sampah seperti perusahaan dan komunitas berikut. Startup Indonesia di bidang pengelolaan plastik di Indonesia ini menawarkan layanan pengelolaan sampah yang praktis. Semuanya cukup kita antar sendiri atau menggunakan jasa kurir, simak baik-baik ya.
1. Waste4Change
PT Wasteforchange Alam Indonesia atau yang lebih dikenal dengan nama Waste4Change merupakan perusahaan yang menyediakan solusi pengolahan sampah sejak tahun 2014 dan telah mengelola lebih dari 5,4 juta kg sampah perusahaan maupun individu.
Melalui program Send Your Waste (SYW) sampah anorganik yang telah kita kumpulkan dapat langsung didrop off atau dikirim melalui kurir ke alamat Waste4Change di Bekasi. Di Rumah Pemulihan Material (RPM) nantinya sampah-sampah tersebut akan dipilah kembali, diolah, dan didistribusikan ke mitra agen daur ulang Waste4Change agar tidak menumpuk di TPA.
Selain itu, ada jasa berbayar Personal Waste Management (PMW) di mana tim Waste4Change akan menjemput sampah ke rumah setiap minggunya. Kita dapat mengirimkan berbagai jenis sampah mulai dari kertas, plastik, sachet multilayer, kaca, hingga metal.
Sampah-sampah organik juga tetap bisa kita olah sendiri dengan mengompos di rumah. Waste4Change menyediakan berbagai perlengkapan dan peralatan pengomposan serta kompos siap pakai untuk dipesan.
2. Rekosistem
PT Khazanah Hijau Indonesia atau yang dikenal sebagai Rekosistem menyediakan fasilitas setor sampah anorganik gratis ke kantor pengolahan mereka di Jakarta Selatan. Nantinya sampah-sampah tersebut akan didaur ulang oleh mitra Rekosistem. Berbagai jenis sampah yang dapat dikirim mulai dari plastik, kertas, kaca, karet, metal, hingga sampah elektronik.
Sejak bulan lalu, Oktober 2020, Rekosistem juga mulai memfasilitasi penjemputan sampah di seluruh area Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat dengan sistem berbayar tiap bulannya. Baik sampah organik maupun anorganik dapat kamu kirim.
3. Rebricks
Rebricks merupakan perusahaan yang berfokus membuat batako atau paving block ramah lingkungan dari bahan plastik multilayer atau sachet. Tidak seperti bahan plastik lainnya, sachet merupakan plastik yang belum terolah dan diterima oleh bank sampah maupun pengepul sehingga menimbulkan bermacam permasalahan lingkungan. Nantinya hasil daur ulang berupa batako dapat digunakan sebagai lahan parkir, trotoar, dan taman.
Kamu bisa mengirimkan sampah yang telah dipilah ke drop point Rebricks di Pondok Pinang dan Karet Kuningan, Jakarta Selatan. Jenis-jenis sampah plastik yang diterima yaitu kresek, bubble wrap, dan berbagai kemasan multilayer.
4. EwasteRJ
Komunitas EwasteRJ sudah aktif sejak tahun 2015 dalam mengedukasi tentang bahaya sampah elektronik dan mengajak masyarakat membuang sampah elektronik dengan benar. Komunitas yang diinisiasi oleh pemuda bernama Rafa Jafar telah mengelola lebih dari 2.735 kg sampah elektronik dan terus memperluas jangkauan komunitasnya.
Saat ini EwasteRJ menyediakan drop zone di 12 kota di Pulau Jawa seperti Jakarta, Bandung, Depok, Tangerang, Yogyakarta, dan Surabaya. Sampah-sampah tersebut akan diolah oleh perusahaan pengolahan limbah B3.
5. Armada Kemasan
PT Armada Kemasan Nusantara adalah perusahaan pengelolaan sampah khusus daur ulang yang melayani pabrik dan kantor maupun individu.
Kamu dapat mengirimkan sampah yang telah dipilah ke gudang Armada Kemasan di Depok. Kita juga bisa memilih fasilitas penjemputan jika sampah kita minimal 2 kantong besar. Selain itu, fasilitas drop point tersebar berbagai daerah di Jabodetabek di antaranya Jatinegara, Cibubur, Kranggan, BSD Tangerang, Pejaten, dan masih banyak lainnya.
6. MallSampah
Ingin menjual sampah sambil rebahan? MallSampah solusinya. Startup asal Makassar ini punya jasa pickup limbah, langsung dari aplikasi. Kita tinggal minta dijemput, mereka yang akan datang mengambil sampah kita.
MallSampah juga menawarkan kerja sama dengan banyak perusahaan. Nantinya, sampah dari kantor mereka akan diangkut dan didaur ulang secara berkelanjutan. Seperti diberitakan Detik, startup ini juga digandeng oleh Coca Cola dalam program Plastic Reborn 2.0 mereka.
Baca juga: Plogging: Olahraga Sambil Menjaga Lingkungan
7. Gringgo
Selanjutnya, ada Gringgo. Startup pengelola sampah asal Bali ini punya model business-to-business. Mereka menawarkan jasa pengumpulan sampah untuk berbagai perusahaan. Nantinya, sampah ini ditukar dengan uang. Menarik, bukan? Gringgo sendiri merupakan startup binaan akselerator GK-Plug and Play.
8. Angkuts
Perusahaan ini ada di Pontianak dan siap mengangkut sampah kita. Perusahaan rintisan yang satu ini punya konsep āojek sampahā. Sebelum memakai jasanya, kita harus memilah sampah kita dulu dengan membagi sampah menjadi yang organik dan yang anorganik.
Setelah itu, buka aplikasi Angkuts. Nantinya, āojekā akan datang ke tempa kita dan membawa sampah itu. Setelah itu, kita akan diberi uang sebagai imbalan. Tidak sempat memilah-milah sampah? Tenang saja. Kita tetap bisa menyetorkan sampah yang masih tercampur kepada startup ini. Namun, nantinya, uang imbala kita akan terpotong.
9. Mulung.co
Ingin menukar sampah dengan barang lain selain uang? Mulung.co solusinya. Ryan Fiesta menciptakan Mulung.co sebagai solusi dari kesulitan bank sampah. Seperti dituliskan Warta Ekonomi, menurutnya, cara kerja lembaga ini punya kekurangan.
Nasabahnya harus menyetor sampah sendiri ke tempat yang tersedia. Sampah tersebut akhirnya diubah menjadi uang yang jumlahnya tidak besar. Di sinilah Mulung.co datang dari pintu ke pintu untuk menjemput sampah dari masyarakat.
Sampah itu juga tak selalu ditukar dengan uang cash. Ada pilihan untuk āmenjualā sampah menjadi pulsa, token listrik, hingga saldo dompet digital.
10. SMASH
Bicara soal bank sampah, startup pengelola sampah selanjutnya masih berkaitan dengan lembaga yang satu ini. Nama mereka adalah SMASH. Lebih detailnya, layanan-layanan yang mereka punyai adalah:
a. e-Smash
Layabab e-Smash merupakan produk B2G alias business-to-government dari SMASH. Ia berupa aplikasi manajemen sampah untuk daerah-daerah di Indonesia.
b. mySmash
Kalau e-Smash meruapakan layanan B2G, lain halnya dengan mySmash. Ia merupakan produk B2C alias business-to-consumer. Dengan aplikasi ini, kita bisa mengetahui bank sampah terdekat. Data soal jenis sampah yang mereka terima juga tertulis lengkap.
Lebih jauh lagi, mengutip Pikiran Rakyat, kita juga bisa menggunakannnya layaknya mobile banking. Uang hasil penjualan sampah akan masuk ke ārekeningā kita di aplikasi, lalu bisa digunakan untuk jual-beli.
c. Banksampah.id
Banksampah.id merupakan produk B2B alias business-to-business. Target pasarnya sendiri merupakan sederet bank sampah yang ada di tanah air. Nantinya, Banksampah.id bisa digunakan untuk manajemen lembaga ini. Pengelolaan data bank tentu jadi lebih praktis.
Baca juga: Air di Masa Mendatang: Bagaimana Inovasi Akan Memajukan Water Sustainability di Seluruh Dunia
11. Limbahagia
Limbahagia merupakan tempat pengelola sampah yang dimiliki oleh Indra Noviansyah. Ia membeli sampah-sampah plastik dari para pemulung, lalu mengolahnya menjadi bijih plastik yang kemudian dijual kembali tidak hanya di Indonesia, tapi juga hingga ke Tiongkok dan negara-negara di Asia lainnya. Dari kegiatan ekspor inilah ia dapat meraih keuntungan yang besar.
Indra memulai bisnis pengelolaan sampah plastik dari tahun 2008. Pada saat itu karyawannya hanya berkisar 12 orang. Ia berhasil bertahan hingga sekarang karena bisnis daur ulang memang cukup menjanjikan. Perusahaan yang didirikannya ini sekarang sudah semakin besar karena menerapkan sistem franchise. Ia juga melakukan kampanye pada masyarakat luas untuk lebih memperhatikan lingkungan.
12. Pojokplastik.com
Perusahaan ini bergerak di bidang penggilingan plastik yang nanti akan bisa diolah kembali menjadi berbagai macam produk. Mereka menggunakan sistem franchise dalam mengembangkan bisnisnya sehingga sangat terbuka menyambut kita yang ingin bergabung menjadi pebisnis pengolahan sampah plastik. Nanti kita bisa bergabung dengan mereka hingga dapat membangun bisnis pengolahan sampah plastik sendiri. Ada tahapan yang perlu kita ikuti, jatuhnya seperti pelatihan. Jika kita tertarik membuka usaha pengolahan sampah plastik, tapi bingung harus memulai dari mana, kita bisa belajar dari mereka. Mitra usaha yang mereka tawarkan ini cukup menarik.
13. dietkantongplastik
Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP) merupakan lembaga non profit berbadan hukum perkumpulan yang telah memperoleh berbagai penghargaan atas upayanya mewujudkan Indonesia Bebas Plastik Sekali Pakai. Dengan melakukan pendekatan advokasi, kolaborasi, dan edukasi, GIDKP berhasil mendorong lebih dari 70 kota/kabupaten untuk melarang penggunaan plastik sekali pakai.
14. CV Majestic Group
Perusahaan yang berlokasi di Bekasi ini mengkhususkan diri sebagai perusahaan yang memproduksi mesin pengolah sampah plastik. Mesin yang diproduksinya didesain sendiri. Hal ini tentu saja sangat inovatif, mengingat mesin pengolah sampah plastik yang dipasok dari luar negeri harganya sangat mahal. Pemiliknya bernama Muhammad Baedowy. Ia pertama kali memulai bisnis dengan berbisnis botol plastik bekas. Modal yang ia gunakan kala itu mencapai Rp50 juta.
Baca juga: Bagaimana Cara Menjaga Lautan untuk Bumi Kita? 7 Tips Menjaga Ekosistem Terbesar di Dunia
Kesimpulan
Mendirikan startup Indonesia di bidang pengelolaan plastik harus punya beberapa hal yang harus dipenuhi. Pertama, kita perlu niat yang kuat karena yang namanya bisnis memang tidak main-main. Kedua, kita perlu modal yang cukup. Modal yang cukup ini akan memudahkanmu untuk melakukan kegiatan bisnis dengan lancar. Perlu diketahui, modal untuk mendirikan bisnis ini cukup besar karena kamu memerlukan mesin pengolah yang sesuai.
Ketiga, kita harus mencari pengepul sampah terpercaya yang bisa menyediakan sampah pada kita. Jangan lupa berikan pada mereka pembayaran yang layak karena sudah bekerja keras. Kita perlu memilih sampah plastik yang bisa digunakan, lalu dibersihkan dengan benar terlebih dahulu agar bakteri yang menempel bisa hilang.
Keempat, sediakan mesin pengolah sampah yang berkualitas. Yang berkualitas biasanya akan bertahan lama, dan akan memudahkanmu dalam mengelola sampah. Kamu akan sangat mengandalkan mesin ini.
Jika kita ingin membuka startup indonesia di bidang pengelolaan plastik, kita perlu belajar dari ahlinya. Para pengusaha sampah daur ulang biasanya tidak pelit ilmu. Mereka beranggapan bahwa akan sangat bagus jika generasi muda yang kreatif dan peduli bertambah banyak, karena bisa membantu perubahan besar bagi pengolahan sampah plastik di Indonesia. Jadi, jangan ragu belajar dari para senior.
Bagi kita yang ingin membuat program CSR sebagai strategi bisnis jangka panjang dan ingin mendapatkan lebih banyak pengetahuan dan informasi tentang CSR, langsung saja menuju Olahkarsa. Karena di Olahkarsa tersedia berbagai produk yang menarik untuk solusi manajemen CSR kita semua sekaligus tersedia kelas pelatihan bagi praktisi CSR yaitu CSR School. Jadi ayo segera upgrade bisnis CSR kita sekarang juga.