Social Return on Investment (SROI) merupakan metode untuk mengukur nilai sosial, ekonomi, dan lingkungan yang diciptakan dari suatu program atau kegiatan. Metode SROI menggunakan pendekatan kuantitatif dengan mengkonversi dampak non-keuangan menjadi nilai moneter.
Dalam praktiknya, Social Return on Investment berbeda dengan hanya menghitung keuntungan finansial karena juga memperhitungkan efek bagi pemangku kepentingan (stakeholders). Dengan Social Return on Investment, perusahaan dapat menunjukkan berapa banyak ânilai sosialâ yang dihasilkan atas setiap satuan investasi yang dikeluarkan.
Secara sederhana, jika sebuah program menghasilkan Social Return on Investment 3 : 1, artinya setiap satu rupiah yang diinvestasikan menghasilkan tiga rupiah nilai sosial yang diukur.
Baca juga: Life Cycle Assessment Sebagai Strategi Beyond Compliance dalam PROPER
Asal Usul dan Evolusi Social Return on Investment
Metodologi Social Return on Investment berasal dari analisis cost-benefit yang digunakan di sektor nirlaba, kemudian berkembang ke bisnis dan perusahaan. Seiring waktu, Social Return on Investment bertransformasi dari laporan pasca-program (retrospektif) menjadi sistem pembelajaran berkelanjutan yang menghubungkan data real-time dan outcome program.
Di Indonesia, metode SROI mulai diintegrasikan ke dalam mekanisme penilaian kinerja perusahaan melalui PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup).
Baca juga: Sustainability Management sebagai Kunci Transformasi Bisnis Modern
Konsep Dasar SROI
Ada tiga konsep dasar dari Social Return on Investment, di antaranya:
1. Prinsip-Prinsip Inti
Social Return on Investment memiliki sejumlah prinsip yang menjadi landasan metodologinya, seperti melibatkan pemangku kepentingan, memahami perubahan, menetapkan apa yang material, bersikap transparan, dan diverifikasi.
Contoh prinsip:
- âInvolve stakeholdersâ artinya program harus memetakan siapa yang terkena dampak dan bagaimana mereka berubah.
- âOnly include what is materialâ, hanya faktor yang signifikan yang diukur agar hasil realistis dan dapat dipertanggungjawabkan.
2. Tahapan Pengukuran
Secara umum, proses pengukuran Social Return on Investment terdiri dari langkah-langkah:
- Menetapkan ruang lingkup program dan identifikasi pemangku kepentingan.
- Memetakan perubahan (outcomes) yang terjadi pada stakeholder.
- Menetapkan indikator dan nilai (proxy) untuk setiap outcome.
- Mengukur dampak bersih (fiksasi dampak) dengan mengurangi apa yang sudah akan terjadi tanpa program.
- Melakukan perhitungan, melalui rumus SROI = Total Value of Outcomes / Total Investment.
- Pelaporan dan verifikasi hasil.
3. Manfaat Bagi Perusahaan
Dengan menerapkan Social Return on Investment, perusahaan mendapatkan beberapa manfaat:
- Membantu perusahaan menunjukkan kontribusi sosial dan lingkungan secara kuantitatif.
- Meningkatkan kredibilitas pelaporan dampak non-keuangan kepada pemangku kepentingan.
- Mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik karena memungkinkan laba sosial dan lingkungan diukur.
- Memfasilitasi alignmen antara program kemasyarakatan (atau program dampak) dengan strategi inti bisnis dan keberlanjutan.
Baca juga: Bangun Kapasitas Tim Lewat Sustainability Training yang Relevan
Mengapa SROI penting bagi perusahaan yang ingin âmelampaui kepatuhanâ
1. Menjawab Tantangan Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan
Saat ini, perusahaan dinilai dari ketaatan pada regulasi, sekaligus kemampuan menciptakan dampak positif yang measurable dan meaningful. Metode Social Return on Investment memberi kerangka yang kuat untuk menunjukkan bahwa investasi perusahaan dalam program dampak, biaya, dan juga menciptakan nilai. Dengan begitu, perusahaan dapat merespon tuntutan publik dan investor yang semakin mengarah ke aspek ESG (Environmental, Social, Governance).
2. Relevansi dengan Penilaian Kinerja melalui PROPER
Melalui regulasi Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui PermenLH BPLH No. 7 Tahun 2025 tentang PROPER, perusahaan dinilai melalui ketaatan, sekaligus aspek âlebih dari yang diwajibkanâ.
Dalam kriteria terbaru PROPER, aspek penggunaan SROI sebagai salah satu indikator untuk penilaian inovasi sosial dan kinerja beyond compliance mulai diberlakukan. Sehingga, perusahaan yang menerapkan SROI memiliki keunggulan dalam proses penilaian PROPER untuk meraih peringkat Hijau atau Emas.
Baca juga: Strategi Meningkatkan ESG Rating Perusahaan
Bagaimana SROI Diterapkan dalam Praktik Perusahaan
1. Menentukan Scope dan Stakeholder
Langkah pertama adalah menentukan batas analisis program, seperti periode, jenis investasi, dan siapa stakeholder-nya. Stakeholder bisa meliputi masyarakat lokal, pekerja, pemerintah daerah, lingkungan sekitar, dan lainnya. Melibatkan stakeholder dalam proses, dapat membantu mendapatkan data yang lebih valid dan insight yang relevan.
2. Memetakan Outcome dan Indikator
Setelah stakeholder ditentukan, identifikasi perubahan yang terjadi, misalnya peningkatan pendapatan masyarakat, penurunan emisi, ataupun peningkatan kesehatan. Kemudian tetapkan indikator kuantitatif yang relevan dan pilih nilai proxy jika hasil sulit diukur langsung.
Baca juga: Eco Inovasi di PROPER sebagai Katalis Transformasi Hijau
3. Mengukur Dampak dan Menghitung
Hitung investasi yang dilakukan (cost). Hitung nilai outcome (benefit) dalam nilai moneter. Rumus sederhana yang dapat dilakukan ialah SROI = Nilai Outcomes Ă· Nilai Investasi. Analisis ini harus memperhitungkan faktor yang bukan hanya program (deadweight), apa yang akan terjadi tanpa program, apa yang diambil alih pihak lain (displacement), dan periode manfaat.
4. Pelaporan dan Verifikasi
Hasil pengukuran harus dilaporkan secara transparan, menyertakan metodologi, asumsi dan data yang digunakan. Verifikasi atau review pihak independen dapat memperkuat kredibilitas laporan SROI. Perusahaan dapat menggunakan hasil SROI untuk memperkuat komunikasi dengan pemangku kepentingan dan sebagai bagian dari strategi keberlanjutan.
Hubungan SROI dengan Program Keberlanjutan Perusahaan
1. Integrasi ke Dalam Strategi Keberlanjutan
Penerapan SROI sejalan dengan pengembangan strategi keberlanjutan yang menekankan bukan hanya profit, tetapi value ekonomi-sosial-lingkungan. Melalui SROI, perusahaan dapat mengukur dampak dari program keberlanjutan dengan angka, membuatnya lebih mudah dibanding demonstrasi naratif semata.
2. Dampak Jangka Panjang dan Continuous Learning
Metode modern SROI tidak hanya melihat hasil satu-waktu, namun mendukung sistem pembelajaran dan perbaikan berkelanjutan dalam program dampak sosial dan lingkungan. Ini memberikan perusahaan kesempatan untuk menyesuaikan programnya agar output dan outcome menjadi lebih optimal.
3. Mendukung Laporan Keberlanjutan dan Pengukuran ESG
Dalam konteks yang lebih luas, SROI membantu perusahaan memenuhi kebutuhan pelaporan keberlanjutan (sustainability reporting) dan aspek ESG. Dengan memiliki angka yang kuat dari SROI, perusahaan dapat menunjukkan kontribusi sosial-ekonomi-lingkungan mereka secara lebih kredibel.
Baca juga: Peluang Perdagangan Karbon Indonesia
Tantangan dalam Penerapan SROI
1. Kompleksitas Pengukuran dan Ketersediaan Data
Beberapa outcome sulit untuk dinilai secara moneter, misalnya peningkatan kesejahteraan psikologis atau keragaman sosial. Pengumpulan data yang akurat memerlukan sumber daya, kapasitas internal, dan sistem yang baik.
2. Asumsi dan Transparansi
Penentuan nilai proxy atau estimasi dampak bergantung pada asumsi yang mendasari. Jika tidak jelas, hasil SROI dapat dipertanyakan. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk menyertakan metodologi, asumsi, dan kerangka analisis secara terbuka.
3. Perbandingan Antar Program
Karena metodologi SROI bisa berbeda antar organisasi atau program, membandingkan dua nilai SROI secara langsung bisa menyesatkan.
SROI dalam Konteks Regulasi Indonesia melalui PROPER
1. Penilaian PROPER dan relevansi SROI
Program PROPER menetapkan peringkat (Hijau, Emas) bagi perusahaan yang memenuhi kriteria ketaatan dan melebihi ketaatan lingkungan hidup. Kriteria inovasi sosial dan penerapan SROI mulai dimasukkan sebagai bagian penilaian aspek tambahan (beyond compliance) dalam PROPER. Selain itu, dokumen sosialisasi menunjukkan SROI sebagai salah satu aspek penting untuk mencapai peringkat Emas dalam PROPER.
2. Implikasi bagi Perusahaan di Indonesia
Perusahaan yang mengadopsi SROI sebagai bagian dari program dampak sosial-lingkungan akan memiliki keunggulan penilaian PROPER. Hal ini memperkuat reputasi perusahaan sebagai pelaku bisnis yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Di sisi lain, regulasi yang semakin menitikberatkan pada dampak bukan hanya ketaatan berarti perusahaan harus siap dengan sistem pengukuran yang baik.
Baca juga: Bagaimana Sustainability Consulting Membantu Perusahaan Naik Level dalam Kinerja ESG
3. Langkah Praktis Memulai SROI di Perusahaan
- Bentuk tim internal yang memahami program dampak sosial/lingkungan dan pengukuran.
- Tentukan program atau inisiatif yang akan dianalisis menggunakan SROI.
- Definisikan pemangku kepentingan dan outcome yang ingin dicapai.
- Pilih indikator dan nilai proxy yang relevan, serta kumpulkan data baseline.
- Hitung investasi dan hasil outcome dalam nilai moneter.
- Buat laporan SROI yang transparan, lengkap dengan metodologi, asumsi, hasil, dan rekomendasi.
- Gunakan hasil SROI untuk memperkuat strategi perusahaan dalam keberlanjutan dan reputasi perusahaan.
- Integrasikan hasil SROI ke dalam proses pengambilan keputusan dan pelaporan keberlanjutan perusahaan.
Wujudkan SROI yang Kredibel bersama Olahkarsa
Metode SROI memungkinkan perusahaan untuk mengukur secara kuantitatif dan terukur dalam menghitung berapa nilai sosial, ekonomi, dan lingkungan yang dihasilkan oleh suatu program. Di Indonesia, penerapan SROI juga sejalan dengan penilaian melalui PROPER, di mana aspek inovasi sosial dan pengukuran dampak memainkan peran penting.
Sehingga, perusahaan yang proaktif menerapkan SROI akan memposisikan diri sebagai pelaku bisnis yang tidak hanya mematuhi regulasi, tetapi juga melampaui dan menciptakan nilai nyata bagi masyarakat dan lingkungan.
Jika perusahaanmu ingin memaksimalkan program dampak dan mengukur keberhasilan secara profesional, pertimbangkan untuk menggunakan layanan yang ditawarkan oleh Olahkarsa. Olahkarsa adalah pionir dalam praktik sustainable bisnis yang menyediakan layanan endâtoâend corporate sustainability management dengan menghadirkan solusi terintegrasi untuk membantu bisnis mencapai tujuan ESG secara efektif.
Dengan dukungan Olahkarsa, program perusahaanmu akan terukur menggunakan metode SROI, memperkuat strategi corporate sustainability. Siap untuk mengambil langkah berikutnya? Hubungi Olahkarsa sekarang dan mulai perjalanan transformasi keberlanjutan tim perusahaanmu: 08112130130
Referensi:
- Kementerian Lingkungan Hidup. (2025). KLH/BPLH Sosialisasikan Aturan PROPER Terbaru, Dorong Industri Melampaui Ketaatan Lingkungan.
- Sopact. (2025). Social Return on Investment: From Proof to Continuous Learning.
- NASCSP. (2025). Social Return on Investment (SROI).
- Ohio today. (2024). SROI: How organizations measure social impact.
- ESG Voices. (2024). Understanding Social Return on Investment (SROI).