Di era sekarang, banyak investor dan konsumen lebih memilih perusahaan yang memiliki komitmen terhadap sustainability initiative alias inisiatif keberlanjutan. Sebab, mereka menilai tidak hanya dari keuntungan finansial, tapi juga dari dampak sosial dan lingkungan. Perusahaan yang transparan dan memiliki praktik bisnis berkelanjutan, cenderung mendapatkan kepercayaan lebih dan akses ke modal yang lebih murah.
Perusahaan kini tidak bisa lagi mengabaikan risiko lingkungan seperti perubahan iklim, regulasi emisi, atau kerusakan ekosistem. Dengan menerapkan sustainability initiative, perusahaan bisa memitigasi risiko tersebut. Dengan menjaga kelangsungan bisnis, sekaligus menciptakan peluang baru, seperti efisiensi energi atau model bisnis circular economy.
Baca juga: ESG Consulting Kunci Masa Depan Bisnis Berkelanjutan
Contoh Pengelolaan Limbah Berbasis Circular Economy
Di Indonesia, konsep circular economy mulai diterapkan secara nyata. Sebagai contoh, studi menunjukkan bahwa penerapan circular economy di lima sektor (makanan & minuman, konstruksi, elektronik, tekstil, plastik) memiliki potensi mengurangi emisi COā sekitar 11-15 % hingga tahun 2030 jika diterapkan konsisten.
Lembaga seperti Indonesian Business Council for Sustainable Development (IBCSD) juga mempromosikan program circular economy sebagai bagian dari strategi bisnis.

Buku panduan oleh United Nations Development Programme (UNDP) dan Bappenas menyebutkan bahwa inisiatif circular economy dilakukan oleh 36 aktor di Indonesia, dari sektor pemerintah, swasta hingga NGO.
Dengan mengadopsi circular economy, perusahaan bisa menurunkan biaya operasional, sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan baru. Secara sosial, pengelolaan limbah yang lebih baik juga meningkatkan kualitas lingkungan, mengurangi polusi, dan memperkuat citra perusahaan sebagai agen perubahan.
Baca juga: Bagaimana Sustainability Consulting Membantu Perusahaan Naik Level dalam Kinerja ESG
Contoh Energi Terbarukan di Operasional Perusahaan
Banyak perusahaan di Indonesia mulai memasang solar panel atau sistem waste-to-energy sebagai bagian dari inisiatif keberlanjutan mereka. Sebagai contoh kebijakan pemerintah, proyek energi terbarukan, efisiensi energi, dan pengelolaan limbah dimasukkan ke dalam kerangka āUse of Proceedsā untuk penerbitan surat utang hijau Indonesia.
Selain itu, inisiatif waste-to-energy mendapatkan perhatian karena bisa mengolah limbah yang ada menjadi energi yang bermanfaat. Dengan menggunakan energi terbarukan, perusahaan dapat menurunkan emisi karbonnya, kontribusi penting bagi target Indonesia menuju netāzero emission.

Misalnya, perusahaan energi seperti PLN Nusantara Renewables menyebut bahwa mereka ikut berpartisipasi dalam transisi energi bersih serta konservasi keanekaragaman hayati. Dengan demikian, menerapkan initiative ini menjadi langkah bisnis yang tangguh menghadapi tekanan regulasi dan pasar.
Baca juga: Strategi Meningkatkan ESG Rating Perusahaan
Contoh Konservasi Lingkungan dan Biodiversitas
Sustainability initiative yang ketiga fokus pada pelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati (biodiversitas). Contohnya bisa berupa restorasi mangrove, rehabilitasi terumbu karang, pengelolaan hutan dan lahan basah untuk menjaga ekosistem. Aktivitas ini sangat penting di Indonesia yang memiliki wilayah tropis dan kawasan pesisir yang rentan terhadap kerusakan lingkungan.

Perusahaan melalui inisiatif keberlanjutan bisa mendukung komunitas lokal dalam menjalankan konservasi. Selain itu, bisa juga melakukan kemitraan dengan pemerintah dan NGO untuk memperbaiki kondisi ekosistem.
Pendekatan ini menciptakan shared-value, perusahaan membantu ekosistem dengan cara yang juga menguntungkan jangka panjang.
Baca juga: Sustainability Management sebagai Kunci Transformasi Bisnis Modern
Contoh Program Pemberdayaan Masyarakat
Sustainability initiative nomor empat adalah pemberdayaan masyarakat. Yakni mendukung UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah), pelatihan keterampilan warga lokal, memberikan akses terhadap pasar dan keuangan. Contoh di Indonesia, program Sentra Pemberdayaan Masyarakat (SEDAYA) yang digagas oleh UNDP dan pemerintah DKI Jakarta, membantu pelaku usaha mikro dengan kapasitas-building dan akses ke pembiayaan.
Selain itu, perusahaan seperti Asia Pulp & Paper Sinar Mas melalui inisiatif keberlanjutan mereka mendukung program pemberdayaan di komunitas sekitarnya dengan kegiatan hydroponik dan budidaya ikan sebagai peluang ekonomi baru.

Pendekatan ini berarti program dapat menciptakan nilai bersama, masyarakat mendapat manfaat ekonomi, perusahaan mendapat stabilitas sosial dan reputasi yang lebih baik. Dengan pemberdayaan yang tepat, inisiatif keberlanjutan ini membantu membangun masyarakat yang lebih tangguh dan bisnis yang lebih resilient.
Baca juga: Bangun Tim Perusahaan yang Tangguh Lewat Sustainability Training
Contoh Digitalisasi ESG untuk Transparansi dan Akurasi
Digitalisasi ESG (Environmental, Social, Governance) kini menjadi bagian penting dari sustainability initiative. Perusahaan beralih menggunakan platform digital untuk pelaporan ESG, pemantauan performa lingkungan dan sosial, serta transparansi kepada publik dan pemangku kepentingan.
Sebagai contoh, perusahaan Telkom Indonesia menegaskan ESG bukan hanya fitur tambahan, tapi menjadi sistem operasi utama mereka. Mereka melaporkan kinerja mereka lewat buletin dan laporan verifikasi emisi yang transparan.

Adanya tren global dan lokal menunjukkan bahwa perusahaan semakin mengandalkan teknologi digital. Hal ini berdampak pada pelaporan keberlanjutan, mulai dari dashboard real-time, sistem verifikasi emisi, hingga pelibatan stakeholder. Inisiatif digital inilah yang memungkinkan keberlanjutan bukan hanya jadi janji, tapi bisa diukur, dilaporkan, dan dilakukan perbaikan secara interaktif.
Baca juga: Cara Membangun Sustainability Management Perusahaan
Pelajaran Penting dari Praktik Sustainability Initiative
Dari lima contoh sustainability initiative di atas, ada beberapa pelajaran penting yang bisa diambil:
- Integrasi ke strategi bisnis: Inisiatif keberlanjutan bukanlah ātambahanā, melainkan bagian dari strategi perusahaan, termasuk aspek efisiensi biaya, manajemen risiko, reputasi.
- Kolaborasi multi-pihak: Pemerintah, swasta, masyarakat, NGO perlu bekerja bersama. Sebagai contoh circular economy di Indonesia melibatkan banyak aktor.
- Pengukuran dan transparansi: Untuk memastikan dampak nyata, perusahaan harus memiliki sistem pengukuran dan terbuka kepada pemangku kepentingan.
- Scale dan adaptasi lokal: Praktik yang berhasil di satu lokasi bisa dikembangkan ke lokasi lain dengan penyesuaian konteks lokal.
- Shared value dan keberlanjutan jangka panjang: Inisiatif yang baik menciptakan manfaat baik bagi bisnis, masyarakat, dan lingkungan, bukan hanya āsekali jalanā tapi terus berkembang.
Dengan memahami dan menerapkan faktor-faktor ini, perusahaan di Indonesia bisa menjalankan sustainability initiative, berkontribusi nyata terhadap agenda SDGs, dan transformasi bisnis yang tahan masa depan.
Baca juga: Membangun Bisnis Berkelanjutan Melalui Corporate Sustainability School
Wujudkan Sustainability Initiative bersama Olahkarsa
Melihat berbagai praktik sustainability initiatives di Indonesia, dari circular economy, energi terbarukan, konservasi, hingga pemberdayaan masyarakat menjadi contoh bahwa perusahaan mampu mengintegrasikan keberlanjutan ke dalam strategi inti agar lebih siap menghadapi tantangan masa depan. Implementasi yang baik tidak hanya berdampak pada lingkungan dan sosial, tetapi juga memperkuat daya saing perusahaan melalui efisiensi, inovasi, dan tata kelola yang lebih baik.
Bagi perusahaan yang ingin memperkuat sustainability management, meningkatkan kualitas pelaporan, hingga membangun program berdampak seperti social return on investment (SROI), pendekatan yang strategis dan terstruktur adalah langkah penting.
Di sinilah peran layanan sustainability consulting, ESG consulting Indonesia, dan pemanfaatan ESG digital platform menjadi sangat krusial untuk menjawab kebutuhan regulasi seperti PROPER dan standar global seperti ESG Rating.
Untuk mendukung transformasi tersebut, Olahkarsa sebagai pionir dalam praktik sustainable bisnis yang menyediakan layanan end-to-end corporate sustainability management menghadirkan solusi terintegrasi untuk membantu bisnis mencapai tujuan ESG secara efektif.
Mulai dari ESG rating consulting, penyusunan strategi keberlanjutan, pendampingan audit PROPER, perancangan program sosial berbasis social return on investment, hingga penguatan kapasitas tim melalui sustainability training. Olahkarsa mendukung perusahaan menjalankan sustainability initiatives yang terukur dan berdampak.
Jika ingin membawa perjalanan keberlanjutan perusahaan ke level berikutnya, meningkatkan kredibilitas ESG, atau memperkuat kinerja keberlanjutan melalui pendekatan profesional dan berbasis data, saatnya berkolaborasi dengan Olahkarsa untuk menciptakan masa depan bisnis yang lebih tangguh, berdaya saing, dan berkelanjutan.
Hubungi Minno untuk informasi lebih lanjut: 08112130130
Referensi:
- UNDP. (2025). Community Empowerment Hub: Sentra Pemberdayaan Masyarakat (SEDAYA).
- Katadata. (2025). Telkom Indonesia: ESG Bukan Sekadar Fitur, Tapi Sistem Operasi Baru.
- Pertamina Hulu Energi. (2025). Pertamina Drilling Tanam 1.000 Pohon Mangrove di Pesisir Jakarta Utara.
- Journal of Islamic Economics Lariba. (2024). The role of circular economy in supporting sustainable development goals (SDGs) in Indonesia from an Islamic economic perspective.
- PT PLN Nusantara Renewables. (2023). PLN Nusantara Renewables & Environmental Sustainability.
- IBCSD. (2021). National Dialogue: Assessing the Readiness for Circularity in Indonesia Textile and Garment Industry.
- APP Group. (2021). Improving The Society Empowerment Program Through Community Talks.