Indikator keberhasilan PROPER bagi perusahaan adalah upaya yang ditetapkan sebagai standarisasi dengan unsur transparansi dan akuntabilitas dalam proses implementasinya. Kira-kira apa saja indikator keberhasilan PROPER bagi perusahaan?
Artikel dari Olahkarsa ini akan mengulas terkait dengan efektivitas implementasi PROPER terhadap pengelolaan lingkungan hidup serta beberapa indikator keberhasilan PROPER bagi perusahaan.
Apakah Efektif Perusahaan Mengimplementasikan PROPER?
PROPER adalah instrumen untuk menilai dan mengevaluasi ketaatan perusahaan dalam melakukan pengelolaan lingkungan hidup. Tetapi apakah mengimplementasikan kebijakan PROPER ini terbukti efektif bagi lingkungan sebagai objek perbaikan.
Menurut artikel dalam Pagaruyuang law Journal yang berjudul “Efektivitas Fungsi Badan Lingkungan Hidup Daerah Terhadap Pemberian PROPER di Bidang Pertambangan” memperlihatkan fakta yang menarik. Di mana pengaruh PROPER terhadap pengelolaan lingkungan hidup pada perusahaan berdampak positif secara teknis dan social impact.
Beberapa perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan, seperti PT Indomarmer Kuari Utama dan PT Vale Indonesia Tbk memperlihatkan tendensi yang baik dalam pengelolaan lingkungan hidup di Sulawesi Selatan. Area pertambangan yang menjadi residu dari proses produksi berhasil dikelola dengan baik melalui berbagai program.
Di lain sisi, kedua perusahaan ini juga mengeskalasi dari segi volume pengelolaan limbah B3 yang dihasilkan dari proses produksi. Kemudian, perusahaan tersebut juga menerapkan regulasi dan aturan mendasar terkait lingkungan dari awal proses perancangan, implementasi, hingga evaluasi.
“Upaya perbaikan kinerja pengelolaan lingkungan ini ternyata juga berdampak positif terhadap masyarakat. Pada tahun 2019 ini tercatat Rp. 22,87 triliun bergulir di masyarakat untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat. Seperti kita ketahui, program pemberdayaan masyarakat dalam PROPER wajib didasarkan atas social mapping, untuk mengidentifikasi masyarakat yang rentan dan local hero yang dapat dijadikan sebagai agen perubahan.”
Dr. Ir. Siti Nurbaya, M.Sc
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Substansi yang disampaikan dari artikel ilmiah ini menunjukkan jika PROPER terbukti efektif dalam merangsang perusahaan di Indonesia untuk lebih patuh terhadap pengelolaan lingkungan hidup. Perusahaan tersebut semakin mengetahui parameter dan standarisasi dari PROPER yang diwujudkan dalam proses implementasinya.
Terlebih Landasan hukum Proper sudah sangat jelas secara konstitusional. Yaitu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (Permenlh PROPER).
Baca Juga: Apa Manfaat Melakukan Penghitungan SROI?
Penting! Indikator Keberhasilan PROPER bagi Perusahaan
Sebagai bentuk dari pengejawantahan transparansi dan akuntabilitas dari proses implementasi PROPER, maka dewan pertimbangan PROPER memberikan beberapa indikator keberhasilan. Apa saja indikator keberhasilan PROPER bagi perusahaan?
1. Menurunnya Volume Pencemaran
Pertama, indikator keberhasilan PROPER bagi perusahaan yaitu dilihat dari menurunnya angka dan volume pencemaran lingkungan. Perusahaan yang bergerak di sektor pertanian dan kehutanan maupun pertambangan sering melakukan pencemaran lingkungan hidup.
Perlu diketahui jika emunuhan baku mutu lingkungan yang berimplikasi terhadap aspek air, udara, limbah, dan lain sebagainya merupakan salah satu kriteria PROPER. Sehingga hal ini sangat berperan secara signifikan untuk menurunkan volume pencemaran.
Oleh karena itu, jika suatu perusahaan mampu untuk melakukan pengelolaan lingkungan hidup yang baik, maka angka serta volume pencemaran lingkungan hidup juga akan menurun.
2. Berkurangnya Tingkat Kerusakan Lingkungan
Kedua, indikator berikutnya adalah berkurangnya tingkat kerusakan lingkungan. Tidak dapat dipungkiri, jika kegiatan produksi perusahaan sering menyebabkan kerusakan pada lingkungan hidup. Dalam satu substansi di dalam PROPER, jika ada perusahaan yang berpotensi untuk merusak lingkungan hidup maka harus melakukan upaya pengendalian lingkungan.
Untuk itu, keberhasilan perusahaan dalam PROPER dapat ditilik dari bagaimana perusahaan dalam kegiatan produksinya dapat memitigasi adanya kerusakan lingkungan hidup. Hal tersebut dapat terealisasi dengan program yang ramah lingkungan dan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.
3. Eskalasi Kualitas Lingkungan
Ketiga, kualitas lingkungan dapat diartikan sebagai keadaan lingkungan yang dapat memberikan dorongan yang maksimal bagi ekosistem. Menurunnya kualitas lingkungan berkorelasi terhadap pencemaran dan perusakan lingkungan yang terjadi secara masif.
Realita sosial yang terjadi di lapangan mempertunjukkan bahwa perusahaan menjadi aktor kunci yang secara masif melakukan pencemaran dan perusakan lingkungan hidup. Hal yang tersirat dalam PROPER yaitu adanya aspek sistem manajemen lingkungan(SML).
Apa itu sistem manajemen lingkungan (SML)? Yaitu upaya dan bentuk konkret untuk menurunkan volume pencemaran dan efisiensi energi. Atas dasar hal tersebut, maka indikator keberhasilan perusahaan dalam PROPER yaitu dapat mengeskalasi kualitas lingkungan dengan program-program yang substansial.
4. Meningkatnya Kuantitas Perusahaan yang Peduli Lingkungan
Keempat, menurut Badan Pusat Statistik, perusahaan di Indonesia berjumlah 26,7 juta yang terdiri dari berbagai jenis industri. Salah satu indikator keberhasilan dari PROPER yaitu dengan semakin tingginya perusahaan yang peduli akan isu lingkungan hidup, sehingga dapat dielaborasikan dalam setiap kegiatan produksinya.
5. Bertambahnya Kepercayaan dari Stakeholder
Kelima, yaitu dengan bertambahnya kepercayaan dari stakeholder kepada perusahaan tersebut. Siapa saja stakeholder tersebut, yaitu mulai dari pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, media, konsumen, dan investor. Semakin tinggi pihak stakeholder percaya dengan suatu perusahaan, maka tingkat kesuksesan PROPER juga akan semakin tinggi.
Untuk menilai hal ini, maka dapat ditilik dari stakeholder engagement. Apa itu stakeholder engagement? Yaitu proses di mana suatu organisasi melibatkan pemangku kepentingan yang mungkin akan bisa terpengaruh oleh keputusan dan juga bisa mempengaruhi keputusan.
Teknisnya, mereka dapat mendukung atau menentang keputusan, menjadi berpengaruh dalam organisasi atau dalam masyarakat di mana itu beroperasi, terus pejabat yang relevan posisi atau terpengaruh dalam jangka panjang.
Jadi Apa Kesimpulannya?
Terakhir, PROPER adalah salah satu produk instrumental yang lahir dari berbagai persoalan di sektor lingkungan hidup. PROPER terbukti efektif untuk meningkatkan kesadaran pada perusahaan dalam melakukan pengelolaan lingkungan hidup. Beberapa indikator keberhasilan dalam PROPER telah menjadi standarisasi objektif untuk menilai kesuksesan perusahaan pada konteks pengelolaan lingkungan hidup.
Baca artikel lain dari Olahkarsa mengenai CSR, CSV, Sustainability, Community Development, SDGs, hingga PROPER di sini.
Baca Juga: Cari Tahu! 5 Tujuan Pelaksanaan PROPER