“Mengapa Social Mapping untuk PROPER dilakukan? Social Mapping dibutuhkan Perusahaan untuk mengidentifikasi mana program sosial perusahaan yang benar-benar dibutuhkan masyarakat dan mana program sosial yang hanya menjadi keinginan masyarakat”
Telah banyak kejadian yang diberitakan mass media tentang ketidakpuasan masyarakat terhadap perusahan yang telah berdiri. Misalnya, perusahan secara tidak langsung mengeksploitasi sumber daya alam besar-besaran tanpa memperhatikan kepentingan masyarakat sehingga menimbulkan pencemaran lingkungan.
Selain itu, kehadiran perusahan sangat membatasi kesempatan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup dan ekonomi mereka. Akibatnya, angka kemiskinan dan pengangguran semakin meningkat. Dampak sosial lainnya adalah kecemburuan sosial, apatis, sampai konflik antara masyarakat dan perusahaan.
Apa itu Social Mapping?
Pemetaan Sosial (Social Mapping) adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengenali kondisi sosial budaya masyarakat pada wilayah tertentu yang akan dijadikan sebagai wilayah sasaran program.
Pemetaan Sosial juga dapat didefinisikan sebagai proses identifikasi karakteristik masyarakat melalui pengumpulan data dan informasi baik sekunder maupun langsung (primer) mengenai kondisi masyarakat dalam satu wilayah tertentu.
Hal yang perlu diketahui juga bahwa tidak ada aturan dan bahkan metode tunggal yang secara sistematik dianggap paling unggul dalam melakukan Pemetaan Sosial. Prinsip utama bagi para pekerja sosial (social worker) dalam melakukan Pemetaan Sosial adalah bahwa ia dapat mengumpulkan informasi sebanyak mungkin dalam suatu wilayah tertentu secara spesifik yang dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat keputusan dalam rencana pelaksanaan program pengembangan masyarakat.
Social Mapping memberikan gambaran menyeluruh dari lokasi yang dipetakan
Lokasi yang dipetakan meliputi aktor yang berperan dalam proses relasi sosial, jaringan sosial, kekuatan, dan kepentingan masing-masing aktor dalam kehidupan masyarakat terutama masalah sosial.
Yang harus jadi perhatian bersama kita saat ini adalah soal peningkatan kualitas program CSR yang dijalankan, utamanya yang terkait dengan upaya pengembangan dan pemberdayaan masyarakat lokal. Lalu bagaimana caranya agar program CSR yang dilaksanakan bisa lebih berkualitas, tepat guna dan tepat sasaran?
Sebelum membuat perencanaan dan pengimplementasian program-program CSR, pihak perusahaan harus mengawalinya dengan melakukan kegiatan Pemetaan Sosial (Social Mapping). Pemetaan Sosial bertujuan untuk memahami dan mendapatkan gambaran utuh kondisi sosial masyarakat lokal. Kegiatan ini sangat penting untuk dilakukan, karena setiap masyarakat memiliki kondisi sosial yang berbeda-beda, serta memiliki masalah dan kebutuhan yang berbeda pula.
Social Mapping sangat penting dilakukan untuk memberikan gambaran awal tentang kondisi sosial, ekonomi dan budaya masyarakat dalam suatu wilayah yang akan menjadi sasaran suatu program sosial masyarakat
Pemetaan Sosial sendiri memiliki tujuan sebagai langkah awal untuk mengetahui wilayah calon sasaran program tersebut. Tujuan lainnya juga untuk mengetahui kondisi atau karakteristik masyarakat calon sasaran program, serta sebagai dasar dalam penyusunan matrik perencanaan kegiatan program sesuai dengan potensi serta permasalahan yang ada pada wilayah calon sasaran program tersebut. Proses Pemetaan Sosial juga diharapkan dapat menghasilkan output yang berupa data berisi keadaan masyarakat sosial di wilayah tersebut yang mencakup jumlah penduduk, komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin, pekerjaan, agama, pendidikan, kemiskinan, dan data yang berhubungan dengan sosial budaya masyarakat tersebut seperti adat istiadat, kearifan lokal, pola hubungan antar masyarakat, dan sebagainya.
Di tahap pemetaan ini, kita akan menggali fakta-fakta yang terdapat di lapangan sehingga kita dapat mengetahui kebutuhan dan memahami kedalaman masalah yang dihadapi oleh suatu kelompok masyarakat untuk kemudian dijadikan sebagai dasar dan landasan penyusunan solusi inovasi sosial agar dapat terciptanya sebuah perubahan yang nyata pada lingkungan sosial tersebut.
Selain untuk mengetahui kebutuhan dasar masyarakat, potensi sumber daya dan modal sosial masyarakat, juga untuk mengenal stakeholder
Dalam kaitannya adalah dengan keberadaan dan aktivitas pelaku dalam program yang akan dijalankan, mengidentifikasi akar permasalahan yang dirasakan komunitas masyarakat, serta menganalisis potensi konflik yang terdapat di masyarakat.
Untuk melaksanakan Pemetaan Sosial, bisa dikerjakan sendiri oleh perusahaan, bisa juga dilakukan oleh konsultan ahli yang ditunjuk sebagai konsultan pelaksana. Namun tentu saja, untuk hasil yang lebih maksimal, disarankan untuk memakai jasa konsultan. Mengingat kompetensi SDM yang ada di perusahaan biasanya juga masih sangat terbatas.
Social mapping dilakukan dengan mengkombinasikan kajian data sekunder maupun data primer melalui penelitian lapang (field study)
Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil studi yang terbaik. Dalam penelitian lapang, tim peneliti menggunakan berbagai teknik penggalian data seperti wawancara mendalam (indh interview), focus group discussion (FGD) dan pengamatan lapang. Wawancara mendalam dilakukan dengan seluruh responden yang berkualifikasi informan kunci yang jumlahnya sangat tergantung dari hasil pengembangan di lapangan dengan metode snowballing system. Sedangkan FGD dilakukan dengan warga masyarakat dan tokoh kunci di masing-masing kelurahan atau desa. FGD dilakukan secara terstruktur, sehingga memungkinkan pengujian informasi penting dan terarah sehingga peserta diskusi dapat fokus pada suatu topik yang dibahas.
Sedangkan pengamatan lapang ditujukan untuk memperoleh gambaran tentang kondisi fisik wilayah penelitian dan berbagai aspek penting lainnya. Pengamatan yang lebih mendalam diarahkan untuk aspek-aspek yang berkait dengan isu penting tertentu seperti kondisi pertanian, pemukiman warga, situs bersejarah, lingkungan alam, akses transportasi, kebiasaan atau aktivitas warga dan lain-lain. Metodologi terdiri dari dua hal pokok yaitu metodologi untuk pemetaan isu strategis dan pemangku kepentingan serta metodologi untuk Pemetaan Sosial. Khusus untuk metodologi analisis Pemetaan Sosial ditambah dengan pendekatan penghidupan berkelanjutan (sustainable livelihood approach).
Identifikasi isu strategis dan pemetaan pemangku kepentingan (stakeholder) yang relevan, akan lebih baik dilakukan dengan menggunakan acuan dari dua dokumen internasional, yaitu AA1000SES (Stakeholder Engagement Standard) dan ISO 26000: 2010 tentang Petunjuk Tanggungjawab Sosial.
Tujuan Social Mapping secara general
Kegiatan Pemetaan Sosial lazimnya memiliki beberapa tujuan, yaitu:
1. Sebagai langkah awal untuk mengetahui wilayah calon sasaran program.
2. Untuk mengetahui kondisi atau karakteristik masyarakat calon sasaran program.
3. Sebagai dasar dalam penyusunan matrik perencanaan kegiatan program sesuai dengan potensi serta permasalahan yang ada pada wilayah calon sasaran program.
Pemetaan Sosial diharapkan dapat menghasilkan data dan informasi tentang :
1. Data geografi yang terdiri dari letak wilayah, topografi, aksesibilitas lokasi, dan lain-lain
2. Data demografi yang terdiri dari jumlah penduduk, komposisi penduduk menurut usia-jenis kelamin-mata pencaharian-agama-pendidikan, jumlah penduduk miskin (pra sejahtera dan sejahtera 1) dan lainnya.
3. Data lainnya yang berhubungan dengan kondisi sosial-budaya, kearifan lokal (local wisdom), adat istiadat, karakteristik masyarakat, pola hubungan antar masyarakat, kekuatan sosial yang berpengaruh, dan lainnya.
Beberapa objek yang dipetakan dalam kegiatan Social Mapping
Beberapa objek yang dipetakan dalam kegiatan Pemetaan Sosial antara lain:
1. Posisi geografis wilayah sasaran,
2. Sarana dan prasarana,
3. Demografis wilayah,
4. Penyebaran – konsentrasi masyarakat miskin,
5. Kegiatan-kegiatan kelompok masyarakat,
6. Relasi sosial; hubungan antar kelompok,
7. Profesi dan pekerjaan-mata pencaharian,
8. Status kepemilikan harta (kaya, menengah, miskin),
9. Persepsi terhadap program yang dilaksanakan pemerintah- non pemerintah,
10. Keterlibatan sosial dalam program, dan
11. Penyelesaian-penyelesaian persoalan dan pengambilan keputusan sosial, ekonomi, dan budaya.
Baca juga:
Mengenal Sustainable Development Goals (SDGs)
8 Peran Pendamping Sosial yang Harus Anda Tahu!
Wajib Tahu! 3 Strategi Community Development
Mengapa Social Mapping untuk PROPER dilakukan?
Hasil Pemetaan Sosial (Social Mapping) diharapkan akan menjadi salah satu referensi utama dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis). Minimal perumusan program CSR yang akan dilaksanakan pada lokasi tertentu. Itulah mengapa Social Mapping untuk PROPER dilakukan agar memberikan gambaran yang menyeluruh dari lokasi yang ingin dipetakan.
Pada akhirnya masalah sosial dan konflik dengan stakeholders dapat dicegah dan dikurangi bila perusahaan melakukan program CSR yang dilandasi dengan komitmen untuk tumbuh bersama masyarakat. Di samping itu terus mendorong keterlibatan dan inisiatif masyarakat dalam menyusun, menjalankan, dan mengevaluasi program CSR perusahaan, sehingga program CSR perusahaan mampu memandirikan masyarakat.
Bagi kita yang ingin membuat program CSR sebagai strategi bisnis jangka panjang dan ingin mendapatkan lebih banyak pengetahuan dan informasi tentang CSR, langsung saja menuju Olahkarsa. Karena di Olahkarsa tersedia berbagai produk yang menarik untuk solusi manajemen CSR kita semua sekaligus tersedia kelas pelatihan bagi praktisi CSR yaitu CSR School. Jadi ayo segera upgrade bisnis CSR kita sekarang juga.