Apakah Anda tahu apa itu pendamping sosial dan kira-kira apa perannya di masyarakat? Padahal peran pendamping sosial sangat penting dan krusial terhadap berlangsungnya proses community development.
Program-program yang dirumuskan dalam community development harus dieksekusi dengan optimal dan sustainable. Untuk itu, pendamping sosial harus dimaksimalkan karena memiliki peran-peran fundamental seperti yang akan dijelaskan dalam artikel Olahkarsa ini.
Apa Pengertian dari Pendamping Sosial?
Pendamping sosial adalah individu atau kelompok yang memiliki kapasitas untuk bersinergi dengan stakeholder dan menumbuhkan ide serta program. Hal ini nantinya akan digunakan sebagai medium untuk mengembangan potensi masyarakat dan menyelesaikan permasalahan di masyarakat.
Di sisi lain, pendamping sosial mempunyai tugas pokok sebagai fasilitator dari masyarakat yang tidak memiliki sumber daya. Artinya, pendamping sosial melebur bersama masyarakat guna menemukan potensi dan menyelesaikan berbagai permasalahan sosial yang menyelimutinya.
Sedangkan, pendampingan sosial adalah proses yang dijalankan oleh para pendamping sosial dengan bersinergi dengan berbagai stakeholder dan masyarakat. Objektif dari pendampingan sosial yaitu memperkokoh dukungan sosial, menyelesaikan masalah, hingga meningkatkan pelayanan sosial.
“Tujuan umum pendampingan sosial adalah meningkatkan motivasi, kemampuan, dan peran para anggota Kube atau LKM-Kube dalam mencapai kualitas hidup dan kesejahteraan para anggotanya”
(Edi Suharto, 2004).
Mengutip dari Kementerian Sosial, “Kube” merupakan akronim dari Kelompok Usaha Bersama yang adalah program dari Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan. Tidak lain, tujuan dari program Kube adalah memberdayakan masyarakat miskin dan mengentaskan kemiskinan melalui program Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Baca Juga: Stakeholder Engagement: Strategi Mencapai Sustainable Business
Apa Peran Pendamping Sosial dalam Community Development?
Apakah Anda tahu jika peran pendamping sosial dalam proses community development sangat kompleks. Kira-kira ada 8 peran pendamping sosial dalam mengoptimalkan program community development yaitu:
Fasilitator
Pertama, yaitu peran pendamping sosial sebagai fasilitator masyarakat yang tidak berdaya atau miskin. Di mana pendamping sosial memberikan fasilitas pelayanan dari segi teknis hingga materi untuk dapat menciptakan masyarakat yang lebih baik.
Fasilitator juga bertugas untuk menambah daya pikir dan pola pikir masyarakat yang masih tertinggal ke arah yang lebih modern. Hal ini tentu dibutuhkan program-program yang akomodatif, transformatif, dan emansipatoris.
Penghubung
Kedua, yaitu peran pendamping sosial sebagai media penghubung antara lembaga sosial dengan masyarakat miskin yang ingin diberdayakan. Peran ini cukup penting untuk meminimalisir adanya kesalahan dari segi koordinasi maupun distribusi bantuan terhadap masyarakat yang disasar.
Motivator
Ketiga, yaitu sebagai motivator yang fokus dalam meningkatkan motivasi, dorongan sosial, hingga niat dari masyarakat. Tujuannya adalah merangsang masyarakat miskin dan tidak berdaya untuk berusaha serta bangkit dari keterpurukan sosial.
Selain itu, peran motivator juga berkaitan erat dengan usaha memberikan kesadaran secara objektif kepada masyarakat untuk mengetahui segala potensi yang dimilikinya. Sehingga hal ini akan berpengaruh terhadap tindakan dan sikapnya di masa mendatang.
Peneliti
Keempat, yaitu berperan sebagai peneliti yang melakukan proses analisis secara sederhana. Analisis dalam konteks penelitian ini berkaitan dengan hal-hal sosial dan ekonomi yang tertuang di dalam berbagai permasalahan sosial.
Mobilisator
Kelima, yaitu peran pendamping sosial sebagai individu atau kelompok yang melakukan proses pengembangan, mobilisasi sosial, mengalokasikan, dan mendorong masyarakat untuk dapat berdaya. Pada konteks ini, pendamping sosial juga menciptakan akuntabilitas yang nantinya mendorong masyarakat untuk mencapai visi dan harapan yang diinginkan.
Advokator
Keenam, yaitu memiliki peranan sebagai advokator. Tugasnya adalah bagaimana pendamping sosial dapat mengadvokasikan hak-hak yang terinternalisasi di dalam masyarakat. Selain itu, peran ini juga berkaitan dengan memperjuangkan kepentingan masyarakat dalam konteks yang positif dan objektif.
Evaluator
Ketujuh, yaitu memiliki peran yang sentral sebagai evaluator. Peran ini memperlihatkan pendamping sosial yang berperan dalam melakukan evaluasi dalam bentuk penilaian, saran, dan masukan terkait program community development.
Pembimbing
Kedelapan, yaitu berperan sebagai pembimbing dari masyarakat yang menjadi subjek pemberdayaan. Secara fungsional, pendamping sosial akan memberikan edukasi, informasi, dan bimbingan kepada masyarakat untuk dapat melahirkan program community development yang maksimal.
Jadi Apa Konklusinya?
Pendamping sosial menjadi aktor sosial yang memiliki peran begitu fundamental dalam berjalannya proses community development. Pendampingan yang dilakukan memberikan dampak positif terhadap tumbuh kembang dari masyarakat ke arah yang lebih baik.
Lalu apakah Anda tertarik menjadi pendamping sosial setelah membaca definisi dan perannya? Jika iya, yuk diperdalam informasi, wawasan, dan edukasi seputar community development, CSR, dan topik-topik serupa di sini.
Baca Juga: Indonesia Menerapkan Blue Economy, Sudah Saatnya?