Mikroplastik merupakan ancaman nyata bagi kehidupan manusia saat ini. Meski plastik adalah benda yang telah banyak membantu kehidupan manusia, karena plastik memiliki harga yang lebih efisien dan memiliki ketahanan yang sangat baik dibanding dengan material lain, namun siapa sangka, penggunaan plastik saat ini telah mengancam kehidupan manusia?
Inilah yang sedang terjadi saat ini. Plastik yang selama ini membantu aktivitas manusia, ternyata mengancam kehidupan manusia. Menurut laporan dari WWF, unsur plastik yang biasa digunakan oleh manusia telah masuk ke dalam tubuh.
Laporan itu menjelaskan bahwa setiap minggu, manusia rata-rata mengonsumsi hampir 2.000 potong plastik kecil atau setara plastik seukuran kartu kredit yang beratnya mencapai 5 gram layaknya tutup botol plastik. Bahkan dalam enam bulan, setiap manusia berpotensi mengonsumsi 125 gram serpihan plastik atau yang setara dengan satu mangkuk penuh sereal. Artinya, dalam setahun manusia bisa mengonsumsi 250 gram. Asupan tersebut juga berasal dari partikel plastik yang dihirup melalui udara terutama di daerah perkotaan.
Baca Juga: Melacak Jejak Karbon pada Segelas Kopi
Produksi plastik sendiri telah melonjak dalam 50 tahun terakhir, dan mengarah pada meluasnya penggunaan produk sekali pakai murah yang memiliki efek merusak pada lingkungan, termasuk kehidupan di pantai yang pada tahap selanjutnya semakin mengancam habitat satwa liar di laut.
Mengenal Mikroplastik
Mikroplastik adalah potongan atau partikel plastik yang sangat kecil dan dapat mencemari lingkungan. Meskipun terdapat berbagai pendapat mengenai ukurannya, mikroplastik didefinisikan sebagai potongan plastik yang memiliki diameter kurang dari 5 mm.
Terdapat dua jenis mikroplastik yaitu mikro primer dan mikro sekunder. Mikro primer adalah mikro plastik yang diproduksi langsung untuk produk tertentu yang dipakai manusia. Contoh nya adalah sabun, deterjen, kosmetik, dan pakaian. Ketika barang-barang ini digunakan dan berinteraksi dengan air, maka partikel plastik yang terdapat dalam benda-benda tersebut akan terbawa bersama air.
Sementara mikro sekunder adalah mikroplasrik yang berasal dari penguraian sampah plastik di lautan. Ketika sampah-sampah plastik yang merupakan bekas pemakaian manusia dibuang, maka plastik tersebut akan terurai secara perlahan menjadi mikroplastik. Kedua jenis ini dapat bertahan di lingkungan dalam waktu yang lama.
Bahaya Mikroplastik
1. Merusak Sel dan Jaringan Manusia
Bahaya yang pertama adalah kerusakan sel dalam tubuh. Tingginya intensitas paparan mikroplastik dalam jangka panjang dapat memicu perubahan hormonal yang berdampak pada kematian sel, kerusakan dinding sel, bahkan kerusakan organ dalam tubuh.
2. Terganggunya Metabolisme Tubuh
Bahaya yang kedua adalah dapat memengaruhi kinerja sistem endokrin yang berperan dalam mengatur berbagai fungsi tubuh, termasuk metabolisme, fungsi seksual, nafsu makan, siklus tidur, tumbuh kembang, dan tekanan darah. Sistem endokrin yang terganggu juga membuat seseorang mengalami peningkatan bobot tubuh secara tiba-tiba.
3. Gangguan Hormonal Tubuh
Bahaya selanjutnya adalah gangguan hormon tubuh. Hal ini dapat terjadi ketika partikel plastik yang tertelan dan terbawa melalui aliran darah. Jika dibiarkan begitu saja, mikroplastik dapat berdampak pada penurunan tingkat kesuburan pada pria dan wanita.
6. Memicu Alergi
Bahaya selanjutnya adalah dapat memicu munculnya reaksi alergi. Tingkat keparahan reaksi alergi yang dialami akan tergantung pada kesehatan masing-masing orang, serta intensitas paparan mikroplastik itu sendiri. Kondisi tersebut ditandai dengan gejala berupa bersin-bersin, hidung gatal, hidung berair, dan hidung tersumbat.
- Mata gatal, mata merah, dan mata berair.
- Mengi, sesak pada dada, sesak napas, dan batuk-batuk.
- Ruam merah yang menonjol dan disertai dengan gatal.
- Pembengkakan pada bibir, lidah, mata, atau wajah.
5. Memicu Penyakit Berbahaya
Dalam jangka panjang, mikroplastik dapat memicu berbagai penyakit berbahaya. Dalam unsur plastik, terdapat sebuah bahan kimia yang bersifat karsinogen bernama Styrene. Bahan kimia ini umumnya ditemukan dalam plastik kemasan makanan. Jika bahan kimia tersebut masuk dan terakumulasi dalam tubuh, sejumlah gangguan kesehatan bisa saja terjadi, termasuk gangguan pada sistem saraf, gangguan pada pendengaran, kanker, penurunan fungsi sistem imun, dan gangguna pada sistem reproduksi.
6. Kematian
Mikroplastik yang secara terus menerus terakumuliasi dalam tubuh dalam jangka waktu yang lama pada akhirnya dapat menimbulkan kematian. Hal ini terjadi ketika sel dan organ tubuh manusia telah rusak akibat paparan mikroplastik.
Ketahui Cara Masuknya Mikroplastik ke Dalam Tubuh Manusia
Terdapat beberapa cara masuknya miktroplastik ke dalam tubuh manusia:
1.Melalui Air yang Dikonsumsi
Mikroplastik dapat memasuki tubuh manusia melalui air yang dikonsumsi. Proses ini terjadi ketika partikel plastik yang sangat kecil dengan ukuran kurang dari 5 milimeter, tersebar di lingkungan air, termasuk air minum, sungai, dan lautan.
Ketika air tersebut kemudian dikonsumsi oleh manusia, partikel plastik dapat masuk ke dalam sistem pencernaan kita. Studi ilmiah telah menunjukkan adanya mikroplastik dalam sampel air minum, baik yang berasal dari air tanah, maupun pabrik.
2. Melalui Ikan dan Makanan
Mikroplastik dapat memasuki tubuh manusia melalui ikan dan hewan laut yang dikonsumsi. Proses ini terjadi karena partikel plastik yang tersebar di perairan laut dan sungai dapat menjadi bagian dari rantai makanan.
Ketika ikan dan hewan laut memakan partikel plastik yang berada di lingkungan mereka, partikel-partikel plastik tersebut dapat terakumulasi dalam jaringan. Saat manusia mengonsumsi ikan atau hewan laut tersebut, mikroplastik yang terkandung dalam jaringan hewan-hewan tersebut juga dapat masuk ke dalam tubuh manusia.
3. Terhirup oleh Manusia
Mikroplastik juga dapat memasuki tubuh manusia melalui udara yang kita hirup. Ini terjadi karena mikroplastik tersebar di lingkungan kita, terutama dalam bentuk serat dan partikel kecil yang dapat dilepaskan dari berbagai sumber, seperti pakaian sintetis, ban mobil yang terkikis, dan limbah plastik yang terurai. Ketika kita menghirup udara yang terkontaminasi mikroplastik, partikel-partikel tersebut dapat masuk ke dalam saluran pernapasan kita.
Baca Juga: Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
Penutup
Dengan mengetahui bagaimana masuknya mikroplastik tersebut kedalam tubuh manusia, kita bisa melakukan berbagai langkah untuk menghindari bahaya mikroplastik ini. Selain itu, langkah-langkah kolektif yang berasal dari aksi individu menjadi sebuah keharusan untuk mengurangi paparan mikriplastik ke lingkungan
Meminimalisir penggunaan barang-barang palastik sekali pakai, serta tidak membuang sampah plastik sembarangan adalah beberapa lagkah yang dapat dilakukan untuk menghindari bahaya mikroplastik.
Referensi
WWF Indonesia. (2023). Mengenal Mikroplastik, Si Kecil Nan Berbahaya
Andi Rahmawati. (2023). Mikroplastik : Wujudnya Tak Nampak Dan Dampaknya Tak Terduga. Ayo Sehat Kemenkes.
Rizal Fadli. (2022). 5 Bahaya Mikroplastik Bagi Kesehatan Tubuh. Halodoc.