Indikator Global Reporting Initiative (GRI) G4 harus diketahui sebagai salah satu landasan bagi perusahaan untuk menuliskan sustainability report. Kira-kira apa saja kategori dan aspek yang mendasari indikator GRI G4?
Artikel dari Olahkarsa ini akan mengulas secara komprehensif terkait kategori dan aspek yang merupakan substansi utama dari indikator GRI G4. Simak di bawah ini!
Indikator Global Reporting Initiative (GRI) G4
Perusahaan memiliki tanggung jawab untuk memberikan laporan komprehensif yang mencakup beberapa hal substansial kepada para stakeholder dan shareholder. Laporan tersebut dikenal dengan nama sustainability report atau laporan berkelanjutan.
Atas dasar hal ini, perusahaan harus melukiskan gambaran yang runtut, sistematis, dan komprehensif mengenai regulasi dan kebijakannya selama periode tertentu. Di sini peran Global Reporting Initiative (GRI) G4 begitu sentral sebagai rujukan utama dalam menulis laporan berkelanjutan.
Secara substansial, GRI G4 memiliki indikator-indikator yang harus dipenuhi oleh perusahaan yang melingkupi berbagai kategori dan aspek yang multidimensi. Penjelasan mengenai indikator yang berisi kategori dan aspek akan dijelaskan di bawah ini:
1. Kategori Ekonomi
Ekonomi menjadi indikator yang penting bagi perusahaan untuk dapat melengkapi di dalam GRI G4. Kategori ini memiliki empat aspek pokok, yaitu:
Kinerja Ekonomi: Nilai ekonomi langsung yang dihasilkan dan didistribusikan dan terkait dengan implikasi finansial dan risiko pada kegiatan organisasi. Selain itu, ada cakupan kewajiban organisasi atas program dan bantuan finansial dari pemerintah
Keberadaan di Pasar: Terkait dengan rasio upah pegawai menurut gender yang dikomparasikan dengan upah minimum regional. Serta, perbandingan manajemen senior yang dipekerjakan dari masyarakat lokal
Dampak Ekonomi Tidak Langsung: Pembangunan dan dampak investasi infrastruktur dan jasa yang diberikan. Serta terkait pada dampak ekonomi yang tidak langsung dirasakan oleh masyarakat.
Praktik Pengadaan: Komparasi antara pembelian dari pemasok lokal di lokasi strategis.
Baca Juga: Apa Manfaat Melakukan Penghitungan SROI?
2. Kategori Lingkungan
Faktor lingkungan menjadi indikator GRI G4 yang cukup penting, hal ini berkaitan dengan sebelas aspek. Seperti:
Bahan: Bahan yang digunakan berdasarkan volume serta terkait pada persentase bahan yang diimplementasikan secara fungsional.
Energi: Berkaitan dengan konsumsi energi di dalam dan luar organisasi serta intensitas energi secara optimal maupun pengurangannya.
Air: Total pengambilan air berdasarkan sumber air yang signifikan serta kalkulasi dari total volume air yang didaur ulang.
Keanekaragaman Hayati: Lokasi-lokasi operasional yang dimiliki, disewa, dikelola di dalam, atau yang berdekatan dengan kawasan lindung dan kawasan dengan nilai keanekaragaman Hayati tinggi.
Emisi: Terkait dengan emisi gas rumah kaca secara langsung maupun tidak langsung. Serta terkait pada intensitas peningkatan emisi dan pengurangan emisi gas rumah kaca.
Efluen dan Limbah: Total air yang dibuang berdasarkan kualitas dan tujuan serta jumlah dari volume total air yang signifikan.
Produk dan Jasa: Tingkat mitigasi dampak terhadap dampak lingkungan produk dan jasa. Serta pada presentase produk yang terjual dan kemasannya direklamasi menurut kategori.
Kepatuhan: Nilai moneter denda signifikan dan jumlah total sanksi non-moneter karena ketidakpatuhan terhadap undang-undang dan peraturan lingkungan.
Transportasi: Dampak lingkungan signifikan dari pengangkutan produk dan barang lain serta bahan untuk operasional organisasi, dan pengangkutan tenaga kerja.
Lain-lain: Total pengeluaran dan investasi perlindungan lingkungan berdasarkan jenis.
Terkait Asesmen Pemasok atas Lingkungan: Presentase pada pemasok baru menggunakan kriteria lingkungan serta adanya dampak lingkungan negatif yang signifikan.
3. Kategori Sosial
Tentu saja dalam kategorisasi sosial terdapat delapan aspek yang menyelimuti, seperti:
Kepegawaian: Jumlah total dan tingkat perekrutan karyawan baru dan turnover karyawan menurut kelompok umur, gender, dan wilayah. Serta tunjangan untuk karyawan dan tingkat retensi setelah cuti kerja.
Hubungan Industrial: Jangka waktu minimum pemberitahuan mengenai perubahan operasional, termasuk apakah hal tersebut tercantum dalam perjanjian bersama.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja: Presentase total tenaga kerja, jenis dan tingkat cedera, serta pekerja yang berisiko terkena penyakit.
Pelatihan dan Pendidikan: Jam pelatihan rata-rata per tahun per karyawan menurut gender, dan menurut kategori karyawan. Serta Program untuk manajemen keterampilan dan pembelajaran seumur hidup yang mendukung keberlanjutan kerja karyawan dan membantu mereka mengelola purna bakti.
Keberagaman dan Kesetaraan Peluang: Memberikan ukuran kuantitatif mengenai keanekaragaman dalam sebuah organisasi dan dapat digunakan sehubungan dengan tolok ukur sektoral atau regional.
Kesetaraan Remunerasi Perempuan dan Laki-laki: Memuat penjelasan tentang Gaji Pokok Dan Remunerasi Bagi Perempuan Terhadap Laki-Laki Menurut Kategori Karyawan, Berdasarkan Lokasi Operasional.
Aspek Asesmen Pemasok atas Praktik Ketenagakerjaan: Menginformasikan kepada pemangku kepentingan tentang persentase pemasok yang dipilih atau dikontrak yang harus menjalani proses uji tuntas untuk praktik perburuhan.
Pengaduan Masalah Ketenagakerjaan: Memuat penjelasan tentang jumlah pengaduan tentang praktik ketenagakerjaan.
Baca Juga: PROPER Adalah: Definisi, Kriteria, dan Mekanismenya
4. Kategori Hak Asasi Manusia
Selanjutnya, ada kategori hak asasi manusia di dalam indikator GRI G4 yang memiliki sembilan aspek. Yaitu:
Investasi: Menyajikan wawasan tentang kapasitas organisasi untuk menerapkan kebijakan dan prosedur hak asasi manusianya.
Non-Diskriminasi: Memuat penjelasan tentang insiden diskriminasi dan tindakan perbaikan yang diambil.
Kebebasan Berserikat dan Perjanjian Kerja Bersama: Mengungkapkan tindakan yang dilakukan organisasi untuk mengevaluasi terkait peluang karyawan untuk melaksanakan hak mereka dalam hal kebebasan berserikat dan perjanjian kerja bersama.
Pekerja Anak: Memuat penjelasan tentang operasi dan pemasok yang diidentifikasi berisiko tinggi melakukan eksploitasi pekerja anak dan tindakan yang diambil untuk berkontribusi dalam penghapusan Pekerja anak.
Poin Pekerja Paksa atau Wajib Kerja: Memuat penjelasan tentang operasi dan pemasok yang dianggap berisiko tinggi atas terjadinya eksploitasi pekerja paksa atau wajib kerja.
Praktik Pengamanan: Menjelaskan presentase petugas pengamanan yang dilatih dalam kebijakan atau prosedur hak asasi manusia di organisasi yang relevan dengan operasi.
Hak Adat: Terkait dengan jumlah total insiden pelanggaran yang melibatkan hak-hak masyarakat adat dan Tindakan yang diambil.
Asesmen: Menginformasikan kepada pemangku kepentingan tentang persentase pemasok yang dipilih atau dikontrak yang harus menjalani proses uji tuntas untuk hak asasi manusia dari organisasi.
Pengaduan Masalah Hak Asasi Manusia: Memuat penjelasan tentang jumlah total pengaduan tentang dampak hak asasi manusia.
5. Kategori Masyarakat
Masyarakat sebagai salah satu stakeholder juga masuk ke dalam indikator GRI G4, berikut adalah tujuh aspeknya:
Masyarakat Lokal: Memuat penjelasan tentang persentase operasi dengan pelibatan masyarakat lokal, asesmen dampak, dan program pengembangan yang diterapkan.
Warga Anti-Korupsi: Memuat penjelasan tentang jumlah total dan persentase operasi yang dinilai untuk risiko terkait dengan korupsi.
Kebijakan Publik: Mengidentifikasi dukungan organisasi untuk prakarsa-prakarsa politis (political causes), dan untuk memastikan integritas dan transparansi dalam urusan dan hubungan politis.
Anti Persaingan: Tindakan hukum yang dilakukan berdasarkan hukum nasional atau internasional yang dirancang terutama untuk mengatur anti persaingan, antitrust, atau praktik monopoli.
Aspek Kepatuhan: Memuat penjelasan tentang kemampuan pengelolaan dalam organisasi untuk memastikan bahwa operasionalnya sesuai dengan parameter kinerja tertentu.
Asesmen Pemasok atas Dampak pada Masyarakat: Memuat penjelasan tentang persentase pemasok yang dipilih atau dikontrak yang harus menjalani proses uji tuntas terkait dampak terhadap masyarakat.
Mekanisme Pengaduan Dampak terhadap Masyarakat: Memuat penjelasan tentang jumlah total pengaduan tentang dampak pada masyarakat.
6. Kategori Tanggung Jawab Atas Produk
Terakhir, ada kategori tanggung jawab atas produk yang merupakan salah satu kategori dalam indikator GRI G4. Ada lima aspek, seperti:
Kesehatan dan Keselamatan Pelanggan: Memuat penjelasan tentang Jenis Informasi Produk Dan Jasa.
Pelabelan Produk dan Jasa: Memuat penjelasan tentang jumlah total insiden ketidakpatuhan terhadap peraturan dan koda sukarela tentang informasi dan pelabelan produk dan jasa.
Komunikasi Pemasaran: Penjelasan tentang penjualan produk yang dilarang atau disengketakan.
Privasi Pelanggan: Memuat penjelasan tentang jumlah total insiden ketidakpatuhan terhadap peraturan dan koda sukarela tentang komunikasi pemasaran, termasuk iklan, promosi, dan sponsor.
Kepatuhan: Penjelasan tentang total nilai moneter dari denda yang signifikan untuk ketidakpatuhan terhadap undang-undang dan peraturan.
Apa Kesimpulannya?
Dari indikator Global Reporting Initiative (GRI) G4 ini terdapat enam kategori dan berisi kurang lebih 91 aspek yang sangat luas serta multidimensi. Perusahaan harus mengikuti prosedur yang terkandung di dalam GRI G4 dalam menuliskan laporan berkelanjutan kepada para stakeholder dan shareholder.
Jika Anda ingin mengetahui lebih lengkap mengenai GRI, CSR, SDGs, Community Development, PROPER, dan lain sebagainya dapat klik di sini.
Baca Juga: 20 Perusahaan Indonesia yang Menerapkan CSV Versi Olahkarsa