Green Leadership merupakan salah satu penilaian kunci dalam PROPER Emas. Dalam tahapan penilaian ini, pemimpin atau leader dari perusahaan yang menjadi kandidat PROPER Emas diharuskan melakukan presentasi kepada Dewan Penilai PROPER.
Sebab, seorang pemimpin perusahaan memiliki pengaruh besar bagi seluruh staff di tempat kerjanya. Sehingga ia harus dipastikan memiliki argumen yang kuat mengenai komitmen dalam keberlanjutan.
Dalam kriteria penilaian ini, seorang pemimpin perusahaan akan diuji mengenai argumentasi dan komitmennya dalam menciptakan keberlanjutan. Hal ini karena seorang pemimpin perusahaan tidak hanya bertanggung jawab terhadap profit perusahaan, tetapi juga bertanggung jawab untuk memberikan kontribusi terhadap lingkungan sosial dan lingkungan.
PROPER: Mendorong Lahirnya Green Leader
Ketua Dewan Pertimbangan PROPER Prof. Sudharto P. Hadi, MES, Ph.D saat menjadi pembicara dalam event Ready For PROPER Conference menuturkan bahwa kriteria penilaian PROPER terus berkembang yang salah satunya bertujuan untuk mendorong lahirnya “Green Leader”.
Baca Juga: Kolaborasi dengan ITS, Olahkarsa Dorong Future Fit Business Melalui Ready for Proper Conference 2023
Menurut Prof Sudharto, pimpinan perusahaan adalah tokoh sentral dalam membawa perusahaan menerapkan praktik-praktik berkelanjutan. Melalui PROPER, para pemimpin perusahaan didorong untuk membangun sebuah inovasi dan sistem yang mendukung praktik-praktik keberlanjutan dalam operasional perusahaan.
“Green Leadership menjadi kunci bagi transformasi bisnis ke arah kinerja lingkungan yang lebih baik. Kunci berubahnya strategi adaptasi dan menghadapi tantangan ke depan.” ujarnya.
4 Topik Pilihan Green Leadership
Dalam waktu kurang lebih satu jam, pemimpin perusahaan akan melakukan presentasi kepada Dewan Penilai PROPER. Pada presentasi ini, pemimpin perusahaan dipersilahkan untuk memilih salah satu topik atau lebih yang akan menjadi komitmen dan tanggung jawab perusahaan dalam praktik bisnisnya. Berikut adalah 4 pilihan topik yang disediakan oleh panitia PROPER.
- Mengurangi kemiskinan
- Mengurangi Ketimpangan
- Pemberdayaan Perempuan
- Membangun Sistem Pangan yang Berkelanjutan
Secara umum, isi presentasi yang disampaikan oleh pemimpin perusahaan adalah berkenaan dengan klaim mengenai fakta tentang permasalahan sesuai dengan topik yang dipilih. Setelah itu, ia harus memberikan argumentasi dan persepsinya mengenai permasalahan tersebut. Kemudian ia menyampaikan rekomendasi dan komitmennya dalam menyelesaikan isu yang dipilih.
Sejauh mana pemimpin perusahaan menguasai informasi mengenai fakta yang terjadi, kekuatan argumentasi dan persepsi mengenai fakta tersebut, serta rekomendasi dan komitmen yang disampaikan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut adalah esensi penilaian Green Leadersip.
Aspek Penilaian Green Leadership
Terdapat beberapa aspek dan kriteria yang digunakan untuk menilai sejauh mana seorang pemimpin perusahaan memiliki kapabilitas sebagai seorang Green Leader. Selain itu, nilai yang didapatkan oleh peserta PROPER juga tergantung dari siapa yang melakukan presentasi. Semakin tinggi jabatan yang melakukan presentasi, semakin tinggi nilai yang didapat.
Baca Juga: Mengenal Eco Inovasi dalam PROPER
Sebagai contoh, apabila yang didelegasikan oleh perusahaan setingkat dengan manajer, maka aspek dan range poin yang diberikan pun hanya berkisar 0-5. Namun apabila yang di delegasikan oleh peserta PROPER setingkat CEO, maka range poin yang didapat berkisar 6-10.
Berikut adalah kriteria dan aspek penilaian dari Green Leadership dalam PROPER.
Manajer Level | Kriteria Penialain | CEO Level | ||
Nilai | Aspek Penilaian | Aspek Penilaian | Nilai | |
0-5 | Penjelasan lebih fokus pada proses dan hasil karya. Mereka berusaha memastikan bahwa pekerjaan selesai dengan baik dan efisien | Fokus pada orang | Penjelaskan lebih berfokus pada pengembangan individu, memahami kebutuhan anggota tim, mengmebangkan hubungan yang kuat dengan mereka. Merek aberusha amengembangkana potensi karyawan dan memotivasi mereka untuk mencapai tujuan bersama | 6-10 |
0-5 | Gaya Pengambilan Keputusan menggunakan pendkeatan otoriter atau demokratis. Namun pengambiklan keputusan yang dipresentasikan sering berkaitan dengan operaisonal sehari-hari | Gaya Kepemimpinan | Gaya pengeambilan keputusan cenderung menggunakan pendkeatan partisipatif, mencari masukan dari timnya sebelum mengambil keputusan strategis, mereka lebih terbuka terhadap berabgai pandangan | 6-10 |
0-5 | Menunjkan bentuk kewenangan formal untuk mengelola sumber daya dan mengambil keputusan terkait dengan tgas-tugas yang ditugaskan kepada mereka | Lingkup Wewenang | Memperluas kewenangan tidak hanya menyelsaikan tugas-tugas formal, tetapi seringkali mempengaruhi orang melalui pengaruh pribadi dan ketermapilan komunikasi, bukan melalui wewenang formal. | 6-10 |
0-5 | Strategi difokuskan pada strategi jangka pendek dan tugas seharihari yang memastikan operasional berjalan lancar. | Waktu orientasi | Straetgi dan targer yang diperesentaiskan lebih berfokus pada jangka panjang, memandang visi, inovasi, dan perkemabgnan jangka panjang sebagai prioritasv | 6-10 |
0-5 | Memiliki kemampuan mengelola sumber daya organisasi, mengatur tugas, dan memastikan pekerjaan sesuai dengan target dan standar yang telah ditetapkan, manajer berfokus pada tugas dan efisiensi | Tujuan Utama | Presentasi menggambarkan pemimpin perusahaan berfokus pada mengilhami, membimbing, dan memtivasi orang-orang dalam organisasi. Merek memabngtu menciptakan visi, budaya, dan memebrikan arahan strategis | 6-10 |
Yuk raih nilai tinggi pada kriteria Green Leadership dan raih peringkat Emas dalam PROPER bersama kami!
Klik untuk melihat berbagai layanan kami
Atau Anda bisa menghubungi kami melalui Whattsapp di 08112130130 dan Email di contact@olahkarsa.com.