Artikel ini akan menjelaskan pentingnya skill komunikasi interpersonal dalam program pengembangan masyarakat.
Masih banyak stakeholder program pengembangan masyarakat yang masih awam dengan pentingnya keterampilan komunikasi interpersonal. Buktinya coba jawab pertanyaan singkat berikut ini:
Apakah Anda pernah mengikuti pelatihan, namun tidak memahami informasi dan ilmu dari narasumber dengan jelas? Jika iya, lalu siapa yang bertanggungjawab dari adanya kegagalan menangkap informasi tersebut?
Ada kemungkinan bahasa yang digunakan oleh narasumber terlalu sulit untuk dipahami masyarakat yang masih awam. Maka dari itu narasumber perlu menambah keterampilan dalam komunikasi interpersonal. Hal tersebut akan membantu untuk proses transfer ilmu dan informasi dapat ditangkap dengan mudah oleh peserta.
Sebenarnya hal serupa juga dapat terjadi dalam proses pendampingan program pengembangan masyarakat. Bisa jadi masyarakat yang diam saja ketika pelatihan program CSR dari perusahaan meski belum paham. Hal tersebut kemungkinan takut untuk mengajukan pertanyaan meskipun belum paham. Efeknya sangat berisiko, karena informasi selama pendampingan sangat penting bagi masyarakat. Maka dari itu, perusahaan disarankan memberikan pelatihan keterampilan komunikasi interpersonal kepada tim CSR yang terjun ke lapangan.
Singkatnya yang dimaksud dengan komunikasi interpersonal adalah kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain (Hidayati, 2021). Komunikasi interpersonal dibagi menjadi dua yaitu verbal dan non-verbal.
- Komunikasi verbal sangat penting untuk menyampaikan informasi secara langsung dan mudah diterima oleh masyarakat.
- Sedangkan komunikasi non verbal berfungsi untuk menyakinkan sesuatu yang kita ucapkan, menunjukkan empati / emosi / perasaan kepada lawan bicara.
Kedua jenis komunikasi tersebut wajib dimiliki dan tidak dapat dipilih hanya salah satu yang dominan (BINUS University, 2022). Bagaimana caranya perusahaan dapat melatih tim CSR dalam memiliki kemampuan komunikasi interpersonal? Mudah saja dengan mengundang pelatih yang ahli dalam komunikasi dari berbagai lembaga yang tersedia di Indonesia. Namun, akan lebih baik jika pelatihannya dilakukan secara luring sehingga memungkinkan untuk langsung praktik.
Praktik komunikasi interpersonal dalam pelatihan pengembangan masyarakat dapat dikombinasikan dengan permainan. Mengapa permainan di tengah pelatihan sangat penting? Karena pada dasarnya ada batas waktu manusia dalam penerimaan informasi, maka dari itu penting jeda permainan di tengah pelatihan. Melalui keterampilan komunikasi interpersonal, maka permainan di tengah pelatihan akan terasa hidup dan seru. Berikut rekomendasi contoh permainan yang dapat diterapkan:
Baca juga:
Wajib Tahu! 3 Strategi Community Development
Penting! 8 Indikator Community Development
Ketahui 7 Tahapan Community Development!
Permainan Membentuk Kelompok: Banjir, Kebakaran, dan Angin Ribut
Permainan ini akan meminta partisipan untuk membentuk sebuah kelompok dengan jumlah sesuai kata kunci. Tiga kata kuncinya dapat dibuat seperti ini: banjir (3 orang), kebakaran (5 orang), dan angin ribut (7 orang). Instruksi tersebut dapat diulangi beberapa kali supaya partisipan hafal. Selanjutnya ajak partisipan membentuk lingkaran besar kemudian bergerak ke kanan. Sambil bergerak di lingkaran dapat bertepuk tangan dan menepuk paha dengan bernyanyi: prok-prok bom, prok-prok bom. Setelah beberapa kali, maka teriakan kata kunci. Misalnya banjiirrr!!! Maka partisipan harus berkelompok tiga orang.
Regu Tembak
Ajak partisipan membentuk kelompok yang masing-masing berisi tiga orang. Ketiga anggota dalam kelompok memiliki fungsi masing-masing. Baris belakang adalah ISI, bagian tengah disebut KOKANG, dan depan merupakan DOR. Kemudian dicoba masing-masing partisipan berteriak dari yang belakang: ISI! KOKANG! DOR! Khusus untuk bagian DOR usai berteriak menujuk kelompok lawan yang diberi instruksi bergantian. Ketentuan kelompok yang mati atau kalah adalah 1) tidak di-DOR, tapi bereaksi, 2) di-DOR tapi tidak bereaksi, 3) berteriaknya tidak berurutan, semisal yang seharusnya ISI diam atau yang depan berteriak ISI dan lain sebagainya.
Selamat mencoba dalam pelaksanaan komunikasi interpersonal dan kombinasi permainan!
Baca juga:
3 Cara Mengembangkan Strategi Sustainability Perusahaan: Ambisi dan Transisi
14 Tren Sustainability 2022 untuk Transformasi Bisnis Berkelanjutan
9 Bagian Penting dalam Social Mapping untuk PROPER