
Untuk menciptakan masyarakat yang berdaya secara sosial dan ekonomi, maka proses community development harus diterapkan secara kontinu. Ada beberapa tahapan community development yang harus diimplementasikan sebagai prosedur teknis oleh para stakeholder.
Kira-kira apa saja tahapan community development dan bagaimana proses implementasinya? Jangan bingung, Olahkarsa akan merangkumnya di dalam artikel ini.
Siapa Saja Stakeholder dalam Community Development?
Konsep community development adalah sebuah upaya kolektif untuk menghasilkan masyarakat yang memiliki kemampuan, kemandirian, dan mendorong optimalisasi dari setiap potensi masyarakat. Sehingga masyarakat dapat memiliki otoritas yang penuh dalam mengatur setiap kegiatan yang dilegitimasi oleh masyarakat itu sendiri.
Dalam implementasinya, ada stakeholder sebagai elemen penggerak kegiatan community development di daerah-daerah tertentu. Secara umum, ada tiga elemen yang saling bekerja sama dalam melaksanakan proses community development. Yaitu, pemerintah, perusahaan, dan masyarakat lokal.
Tetapi semakin berkembangnya zaman, kegiatan community development semakin memperlihatkan tanda-tanda positif dengan semakin banyaknya elemen lain yang peduli terhadap hal ini. Seperti, perguruan tinggi, pers (media), partai politik, lembaga donor, aktor-aktor masyarakat sipil, dan lembaga swadaya masyarakat (LSM).
Mengutip Eko (2002), proses community development akan berjalan secara konstan dan komprehensif karena setiap elemen sosial saling merajut kohesi sosial dalam bentuk kerja sama dan kemitraan. Hal ini menunjukkan jika kolaborasi dan sinergi dari setiap elemen akan berkorelasi terhadap optimalisasi community development.
Baca Juga: Apa Itu CSR (Pengertian, Manfaat, Jenis, dan Contohnya)
Tahapan dari Proses Community Development

Proses community development dilakukan dengan mengikuti panduan dan prosedur yang telah ditetapkan secara akademis. Di mana ada tujuh proses community development yang saling berkesinambungan antara setiap tahapannya. Apa saja? Yuk simak di bawah ini.
Tahap Persiapan (engagement)
Pertama, ada tahapan persiapan yang dikategorikan menjadi dua poin yaitu persiapan petugas dan persiapan lapangan. Persiapan petugas di sini adalah stakeholder yang harus menyelaraskan ide, gagasan, serta persepsi mengenai program community development.
Kemudian, persiapan lapangan yang berkaitan dengan riset komprehensif perihal lokasi pengembangan. Hal ini sangat penting untuk dibahas di awal, karena sering terjadi di mana program community development diimplementasikan pada lokasi yang kurang strategis.
Tahap Pengkajian (assessment)
Kedua, setelah mempersiapkan terkait dengan persiapan stakeholder dan lapangan, maka proses implementasi community development harus melalui tahapan pengkajian. Tahapan pengkajian adalah proses identifikasi permasalahan dan kebutuhan yang relevan dengan masyarakat di lokasi tertentu.
Pada tahap ini, para stakeholder juga akan bersinergi dengan masyarakat lokal yang direpresentasikan oleh organisasi sosial setempat. Hal ini dilakukan dengan upaya untuk dapat menemukan persoalan, permasalahan, dan kebutuhan dari masyarakat yang nanti akan dirangkum sebagai pedoman dalam melakukan tahap perencanaan.
Tahap Perencanaan Alternatif Kegiatan (planning)
Ketiga, pengkajian yang telah dilakukan dengan mengkurasi berbagai akumulasi permasalahan dan kebutuhan masyarakat, maka para stakeholder harus melakukan perencanaan. Perencanaan ini harus melibatkan berbagai elemen sosial, seperti akademisi, praktisi sosial, hingga organisasi sosial dan masyarakat.
Rencana yang disusun harus sistematis, analitis, komprehensif, dan solutif bagi segala persoalan masyarakat. Untuk itu, partisipasi dari berbagai elemen sosial sangat membantu stakeholder dalam memformulasikan rencana alternatif yang proporsional bagi program community development.
Tahap Formulasi Rencana Aksi (action plan formulation)
Keempat, rencana yang telah disusun harus ditetapkan secara terstruktur perihal program-program yang relevan untuk masyarakat. Tahap ini, stakeholder yang bersinergi dengan elemen sosial lain harus sudah menuliskan goals dari setiap program community development.
Tahap Implementasi Kegiatan (implementation)
Kelima, tahap ini adalah proses implementasi dari rencana setiap program yang telah disusun dengan terstruktur oleh stakeholder. Hal-hal yang telah disusun sebelumnya akan dieksekusi sebagai substansi utama dari konsep community development dengan melibatkan masyarakat di lokasi tersebut.
Tahap Evaluasi (evaluation)
Keenam, dalam proses implementasi dari berbagai kegiatan dan program maka juga harus dilakukan evaluasi secara gradual. Sehingga yang melakukan evaluasi adalah dari pihak stakeholder dan elemen sosial yang juga berpartisipasi dalam program community development.
Evaluasi adalah tahap yang penting dari program community development. Karena evaluasi merupakan bentuk monitoring atau pengawasan dalam jangka pendek maupun jangka panjang dari setiap program. Sehingga output dari evaluasi ini dapat memberikan input yang positif terhadap program community development.
Tahap Terminasi (termination)
Ketujuh, terakhir ada tahap terminasi yang berarti perpisahan dari stakeholder dengan masyarakat di lokasi tertentu. Program community development memiliki interval waktu tertentu yang berbeda-beda. Sehingga tahap terminasi dilakukan setelah interval waktu dari program community development selesai.
Itu dia 7 tahapan dalam Community Development yang akan membantu dalam proses pelaksanaan kegiatan ataupun program yang akan dibuat. Tahapan ini penting untuk menjaga pelaksanaan Community Development agar tetap teratur dan sesuai dengan prosedur yang runtut.
Baca Juga: ISO 26000 Sebuah Panduan dalam Tanggung Jawab Sosial