Environmental, Social, dan Governance (ESG) menjadi konsep yang semakin populer dalam lanskap bisnis saat ini. Selain karena tuntutan kepatuhan dan regulasi serta dorongan dari para stakeholder yang semakin sadar akan pentingnya mengimplementasikan bisnis yang bertanggung jawab, para pelaku bisnis ini juga mulai menyadari namun juga banyak benefit dari penerapan praktik ESG tersebut.
Lantas apa saja benefit yang akan didapatkan oleh perusahaan ketika menerapkan ESG dalam strategi bisnisnya?
1. Pendekatan Bisnis yang Lebih Komprehensif
Integrasi ESG ke dalam strategi bisnis memungkinkan perusahaan untuk mengadopsi pendekatan yang lebih holistik terhadap tata kelola bisnis mereka. Ini dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor ESG di samping persyaratan kepatuhan lainnya yang telah ditetapkan sebelumnya. Perusahaan dapat memperluas jangkauan risiko dan peluang, sehingga menghasilkan jaminan yang lebih kuat dan komprehensif.
Baca Juga: CSR, ESG, dan SDGs: Apa Bedanya? Mana yang Terbaik?
Dengan implementasi ESG, perusahaan bukan hanya memperhatikan aspek-aspek finansial, namun juga kinerja non finansial yang saat ini menjadi faktor yang sama pentingnya. ESG sebagai indikator kinerja non finansial yang sebelumnya kurang diperhatikan perusahaan.
2. Pengelolaan Risiko Bisnis
Perusahaan yang menerapkan ESG dalam strategi bisnisnya cenderung dapat mengidentifikasi dan mengelola risiko secara lebih efektif. Terutama risiko terkait dampak lingkungan dan sosial yang dapat berpengaruh terhadap reputasi. Penerapan ESG juga dapat menghindarkan perusahaan dari risiko terkait dengan kepatuhan regulasi. Sebab, kerangka dan indikator ESG membantu perusahaan mempraktikan bisnis yang sesuai dengan regulasi baik dalam aspek lingkungan, sosial, maupun tata kelola.
Ini dapat membantu perusahaan menghindari konsekuensi hukum dan sosial yang dapat merusak reputasi perusahaan. Dengan mengidentifikasi risiko secara dini, perusahaan dapat segera mengambil tindakan dalam mengatasi risiko ESG dengan tepat sebagai bukti pengelolaan risiko ESG kepada pemangku kepentingan.
3. Meningkatkan Efisiensi dan Efektivitas Biaya
Dengan mengadopsi praktik ESG, perusahaan dapat menghemat biaya operasional dalam berbagai aspek bisnis. Ini berkat berbagai tindakan, mulai dari efisiensi energi dan pengelolaan limbah yang lebih baik, penggunaan bahan baku yang ramah lingkungan, hingga kepatuhan terhadap regulasi dan peningkatan reputasi. Misalnya, dengan menginvestasikan dalam teknologi hijau dan praktik efisiensi energi, perusahaan dapat menurunkan biaya operasional jangka panjang mereka dan mengurangi ketergantungan pada sumber daya fosil yang mahal dan terbatas.
Kedua, penerapan ESG juga dapat membantu dalam menghemat biaya rantai pasok. Dengan memprioritaskan mitra bisnis yang mematuhi standar ESG yang tinggi, perusahaan dapat memastikan keberlanjutan dan keandalan rantai pasok mereka. Ini mengurangi risiko terhadap perubahan iklim, kepatuhan hukum, serta potensi gangguan pasokan yang dapat berdampak negatif pada operasi. Dengan memperkuat rantai pasok, perusahaan dapat menghindari biaya tambahan yang timbul akibat kerusakan atau gangguan pada proses produksi dan distribusi.
Terakhir, dengan memiliki sistem pelaporan yang terstruktur dan transparan tentang kinerja lingkungan, sosial, dan tata kelola, perusahaan dapat lebih efektif dalam mengidentifikasi area-area di mana mereka dapat meningkatkan kinerja operasional mereka. Sistem pelaporan yang baik juga membantu perusahaan untuk memenuhi persyaratan regulasi yang semakin ketat terkait dengan tanggung jawab lingkungan dan sosial perusahaan. Dengan demikian, perusahaan dapat menghindari biaya denda dan sanksi, hingga yang mungkin diberlakukan akibat pelanggaran regulasi.
4. Peningkatan Reputasi di Hadapan Pemangku Kepentingan
Integrasi ESG dalam operasi bisnis perusahaan dapat menumbuhkan hubungan dan kepercayaan yang lebih kuat dengan para stakeholder. Stkakeholder ini meliputi pelanggan, investor, regulator, dan masyarakat luas. Sebab pelaporan ESG tidak hanya sebagai pelaporan kinerja semata, namun juga merupakan salah satu wadah komunikasi untuk menunjukkan kepada stakeholder bagaimana bentuk nyata tanggung jawab dan potensi perusahaan dalam upaya peningkatan performa bisnis yang berlandaskan prinsip keberlanjutan.
Manfaat lain saat perusahaan mempublikasikan laporan keberlanjutannya adalah mencerminkan kepada stakeholder bahwa perusahaan mampu menjalankan bisinis nya dalam jangka panjang, sehingga mau berinvestasi.
Baca Juga: Mengungkap 7 Miskonsepsi tentang ESG
ESG membantu perusahaan senantiasa melakukan perbaikan. Menurut Indah, kesempatan tersebut bakal meningkatkan reputasi perusahaan. Reputasi itu didapat saat perusahaan konsisten bercerita tentang upaya tata kelola perusahaan kepada stakeholder. Pasalnya mengimplementasikan ESG butuh keseriusan dengan mempertimbangkan tools, sumber daya, keterlibatan masyarakat, aspek regulasi, dan manajemen.
5. Keunggulan Kompetitif Baru
Pengungkapan kinerja ESG dapat meningkatkan daya saing perusahaan dengan kompetitor lainnya. Dengan fokus pada praktik bisnis yang berkelanjutan, perusahaan cenderung untuk menciptakan produk dan layanan yang lebih ramah lingkungan, lebih efisien secara energi, dan lebih sesuai dengan kebutuhan sosial masyarakat.
Inovasi semacam ini tidak hanya menarik pelanggan yang peduli dengan lingkungan dan sosial, tetapi juga membuka peluang baru untuk menciptakan pasar yang lebih luas dan menarik segmen pasar yang belum terjamah sebelumnya, dibanding dengan para kompetitor yang belum menerapkan ESG.
6. Pertumbuhan Revenue
Dengan semakin banyaknya konsumen yang memperhatikan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola dalam keputusan pembelian mereka, perusahaan yang memprioritaskan praktik-praktik berkelanjutan memiliki keunggulan kompetitif yang kuat. Pelanggan cenderung lebih condong memilih produk dan layanan dari perusahaan yang memiliki reputasi yang baik dalam hal ESG. Pada gilirannya dapat menghasilkan pertumbuhan pendapatan yang stabil dan berkelanjutan.
Citra merek yang dihubungkan dengan praktik bisnis yang bertanggung jawab cenderung memiliki loyalitas pelanggan yang lebih tinggi. Loyalitas pelanggan ini dapat menghasilkan peningkatan penjualan dan pangsa pasar yang signifikan. Selain itu, perusahaan yang dianggap memiliki kinerja ESG yang baik juga lebih menarik bagi investor yang peduli dengan dampak sosial dan lingkungan dari investasi mereka. Hal ini dapat menghasilkan dukungan finansial tambahan dan memperluas akses ke modal.
Dengan demikian, penerapan ESG dalam strategi bisnis tidak hanya menghasilkan benefit bagi masyarakat dan lingkungan, namun juga mendorong pertumbuhan pendapatan perusahaan. Dengan memprioritaskan praktik-praktik berkelanjutan ini, perusahaan dapat memperkuat posisi mereka di pasar dan menciptakan nilai jangka panjang bagi semua pemangku kepentingan mereka.
Kesimpulan
ESG semakin populer dan dipandang penting oleh banyak bisnis dari berbagai sektor untuk diterapkan . Penerapan ESG tidak hanya menghasilkan manfaat bagi sosial dan lingkungan, namun banyak benefit yang akan didapatkan oleh perusahaan. Manfaat-manfaat inilah yang kemudian mendukung keberhasilan bisnis dalam jangka panjang. Sehingga, posisi ESG bergeser bukan hanya sekedar tuntutan, namun kebutuhan.